30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41010

Pukat UGM: Menkumham dan Jaksa Agung dari Politisi, Bukti Jokowi Ingkar Janji Berantas Korupsi

Jakarta, Aktual.co —  Pusat Kajian Anti-Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menagih janji Presiden Joko Widodo dalam komitmen pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.
“Kami menagih komitmen dari Presiden Joko Widodo, karena dua pejabat penting di bidang penegakan hukum justeru diberikan kepada kader partai politik,” kata peneliti Pusat Kajian Anti (Pukat) Korupsi FH UGM Yogyakarta, Hifdzil Alim, Senin (8/12).
Menurut dia, menyambut Hari Anti Korupsi se-dunia pada 9 Desember, masih ada keraguan terkait janji-janji pemberantasan korupsi yang pernah disampaikan presiden.
“Hingga kini memang belum ada tanda-tanda janji tersebut akan dipenuhi oleh Presiden Joko Widodo, janji tersebut belum terbukti,” katanya.
Ia mengatakan salah satu yang sangat memperihatinkan adalah penunjukan tokoh atau kader partai politik di dua jabatan penting dalam penegakan hukum di Indonesia.
“Menteri Hukum dan HAM dan Jaksa Agung, ke duanya merupakan tokoh atau kader partai politik,” katanya.
Hifdzil mengatakan secara aturan perundang-undangan, pemilihan Menkum HAM dan Jaksa Agung memang merupakan hak prerogatif presiden.
“Namun asal-usul keduanya sebagai tokoh politik bisa menghambat proses pemberantasan korupsi di Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan selama ini kasus korupsi lebih banyak dilakukan tokoh politik, yang bukan tidak mungkin merupakan kawan atau lawan mereka sendiri.
“Selain komitmen pemberantasan korupsi, saat ini arah reformasi birokrasi juga belum jelas,” katanya.
Reformasi birokrasi, kata dia, tidak cukup dengan pemberlakuan makanan sederhana saat rapat, namun juga memperbaiki birokrasi yang bersih dan profesional.
“Kebijakan reformasi birokrasi belum menyentuh pemerintah daerah namun masih di tingkat pusat dan kemeterian,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pelajar Bawa Motor Tabrak Perempuan Hingga Tewas

Malang, Aktual.co — Surti Kamti (56) warga Jalan Candi Bajang, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, tewas setelah ditabrak sepeda motor yang dikendarai pelajar SMA.
Pihak Rumah Sakit melalui salah seorang dokter jaga instalasi gawat darurat (IGD) yang menangani korban, dr. Sophie, memastikan korban tewas dengan luka bagian dalam di kepala. Menurutnya, saat dibawa ke rumah sakit kondisi korban sudah tidak bernyawa.
“Saat dibawa kesini korban sudah meninggal dunia,” kata dr Sophie saat ditemui Aktual.co di RS Persada Hospital Malang, Senin (8/12) sore.
Dari telinga dan hidung korban keluar darah tanda bagian dalam kepala korban mengalami kerusakan akut. Kondisi itu diperparah dengan usia korban yang sudah tua. “Korban tadi datang pukul 13.30 ke rumah sakit dan saya tangani sudah tidak bernyawa,” kata dia.
Sementara itu, kondisi pelaku pengendara motor, Bagus, siswa kelas X SMAI Kota Malang, hanya mengalami lecet di bagian kaki kanannya.
Surti Kanti tewas setelah tertabrak sepeda motor Shogun dengan plat no N 2927 HK yang dikendarai Bagus dan Rendy siswa SMAI Kota Malang, di perempatan jalan LA Sucipto.
Rendy mengatakan, saat itu rekannya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, tak pelak karena kecepatan motornya dia menabrak Surti yang menyebrang jalan.
“Tadi Bagus sempat dipanggil temannya yang turun dari angkot, dia sempat berhenti sebentar sebelum perempatan, lalu saat lampu hijau dia tancap gas dan menabrak korban,” kata Rendy.

Artikel ini ditulis oleh:

Pelajar Bawa Motor Tabrak Perempuan Hingga Tewas

Malang, Aktual.co — Surti Kamti (56) warga Jalan Candi Bajang, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, tewas setelah ditabrak sepeda motor yang dikendarai pelajar SMA.
Pihak Rumah Sakit melalui salah seorang dokter jaga instalasi gawat darurat (IGD) yang menangani korban, dr. Sophie, memastikan korban tewas dengan luka bagian dalam di kepala. Menurutnya, saat dibawa ke rumah sakit kondisi korban sudah tidak bernyawa.
“Saat dibawa kesini korban sudah meninggal dunia,” kata dr Sophie saat ditemui Aktual.co di RS Persada Hospital Malang, Senin (8/12) sore.
Dari telinga dan hidung korban keluar darah tanda bagian dalam kepala korban mengalami kerusakan akut. Kondisi itu diperparah dengan usia korban yang sudah tua. “Korban tadi datang pukul 13.30 ke rumah sakit dan saya tangani sudah tidak bernyawa,” kata dia.
Sementara itu, kondisi pelaku pengendara motor, Bagus, siswa kelas X SMAI Kota Malang, hanya mengalami lecet di bagian kaki kanannya.
Surti Kanti tewas setelah tertabrak sepeda motor Shogun dengan plat no N 2927 HK yang dikendarai Bagus dan Rendy siswa SMAI Kota Malang, di perempatan jalan LA Sucipto.
Rendy mengatakan, saat itu rekannya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, tak pelak karena kecepatan motornya dia menabrak Surti yang menyebrang jalan.
“Tadi Bagus sempat dipanggil temannya yang turun dari angkot, dia sempat berhenti sebentar sebelum perempatan, lalu saat lampu hijau dia tancap gas dan menabrak korban,” kata Rendy.

Artikel ini ditulis oleh:

Penderita HIV di Lumajang Meningkat

Lumajang, Aktual.co — Trend penyebaran penyakit mematikan HIV-AIDS di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan. 
Penderitanya didominasi pria hidung belang dan kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK). 
Dalam beberapa tahun terakhir telah terdeteksi sebanyak 60 penderita HIV yang terpapar penyakit mematikan ini. Sebagian besar, penderitanya adalah warga Lumajang dan sisanya pendatang, seperti yang kembali bekerja dari luar kota. 
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo mengatakan bahwa pola penyebarannya didominasi melalui hubungan seksual. 
“Dalam hal ini yang berganti-ganti pasangan atau yang dilakukan dengan PSK (Pekerja Seks Komersial),” katanya. 
Penularan melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan inilah yang dinilai jajaran Dinkes sulit untuk terdeteksi. Pasalnya, keberadaan tempat prostitusi liar juga sulit dipantau. Termasuk mendeteksi, siapa saja PSK yang datang melayani pria hidung belang dan sampai kapan mereka akan berdiam di satu tempat tertentu. 
Sedangkan untuk penyebab melalui intravena atau jarum suntik yang biasanya dilakukan para pengguna narkoba jenis suntik hampir tidak ada. Hal ini disebabkan karena penguna narkoba jenis suntik di Kabupaten Lumajang juga hampir tidak ditemukan.
Dinkes Kabupaten Lumajang berupaya melakukan sosialisasi pencegahan dan antisipasi penularan HIV-AIDS dengan melibatkan berbagai komunitas dan pelajar. “Tidak hanya itu saja, kepada kalangan ibu rumah-tangga bahkan Posyandu, kita juga melakukan sosialisasi yang sama,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Penderita HIV di Lumajang Meningkat

Lumajang, Aktual.co — Trend penyebaran penyakit mematikan HIV-AIDS di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan. 
Penderitanya didominasi pria hidung belang dan kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK). 
Dalam beberapa tahun terakhir telah terdeteksi sebanyak 60 penderita HIV yang terpapar penyakit mematikan ini. Sebagian besar, penderitanya adalah warga Lumajang dan sisanya pendatang, seperti yang kembali bekerja dari luar kota. 
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo mengatakan bahwa pola penyebarannya didominasi melalui hubungan seksual. 
“Dalam hal ini yang berganti-ganti pasangan atau yang dilakukan dengan PSK (Pekerja Seks Komersial),” katanya. 
Penularan melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan inilah yang dinilai jajaran Dinkes sulit untuk terdeteksi. Pasalnya, keberadaan tempat prostitusi liar juga sulit dipantau. Termasuk mendeteksi, siapa saja PSK yang datang melayani pria hidung belang dan sampai kapan mereka akan berdiam di satu tempat tertentu. 
Sedangkan untuk penyebab melalui intravena atau jarum suntik yang biasanya dilakukan para pengguna narkoba jenis suntik hampir tidak ada. Hal ini disebabkan karena penguna narkoba jenis suntik di Kabupaten Lumajang juga hampir tidak ditemukan.
Dinkes Kabupaten Lumajang berupaya melakukan sosialisasi pencegahan dan antisipasi penularan HIV-AIDS dengan melibatkan berbagai komunitas dan pelajar. “Tidak hanya itu saja, kepada kalangan ibu rumah-tangga bahkan Posyandu, kita juga melakukan sosialisasi yang sama,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Heboh! Ditemukan Karya Seni Tertua di Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Karya seni mungkin jauh lebih tua dari yang kita bayangkan. Pada 2009 lalu, para ilmuwan yang bekerja di Afrika Selatan terkejut, lantaran menemukan sebuah ukiran batu yang diperkirakan dibuat oleh manusia sekitar 100 ribu tahun yang lalu.

Sekarang, Ilmuwan dihebohkan dengan penemuan sebuah fosil batu dengan desain zig zag (tidak beraturan, red) yang diukir pada permukaan cangkang moluska (hewan lunak tanpa cangkang, red). Fosil tersebut ditemukan dan dikumpulkan di Indonesia, pada akhir tahun 1800-an silam.

Ukiran geometris itu diyakini dibuat pada 430 ribu-540 ribu tahun. Sehingga benda ini menjadi artefak tertua di dunia.
Karya seni itu kemungkinan dibuat menggunakan gigi hiu yang masih segar, langsung dari air.

Sehingga muncul pada karya seni itu berupa garis-garis putih dengan background hitam. Para peneliti percaya itu adalah karya manusia Homo Erectus.

Untuk diketahui, Homo Erectus adalah spesies manusia purba yang sudah punah yang hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu. Artefak kuno itu cukup menghebohkan dalam dunia seni.  Dari penemuan itu, peneliti menyatakan, bahwa Homo Erectus mungkin lebih pintar dari yang diperkirakan sebelumnya.

“Sebagai sesame manusia kita cenderung berpikir skeptic, bahwa manusia zaman pra sejarah lebih bodoh dari kita. Saya tidak yakin akan hal itu,” kata Dr. José Joordens, peneliti utama dan arkeolog Universitas, kepada Live Science, Senin (08/12).

“Nampaknya, kita perlu sedikit menghargai kemampuan nenek moyang kita,” ujarnya lagi.

Makna zig zag dalam karya seni itu, hingga sekarang belum diketahui artinya secara pasti. Bahkan, peneliti masih ragu untuk menyebut benda tersebut sebagai sebuah karya seni.

“Apa tujuannya orang zaman dulu melakukan hal ini, kita tidak tahu,” kata Joordens kepada Nature News.
“Mungkin sang pembuat ingin mengesankan pasangannya, atau hanya mencorat-coret sedikit, atau untuk menandai cangkang itu sebagai miliknya,” katanya lagi.

Joordens dan rekan-rekannya berharap, bisa kembali ke Indonesia untuk mencari artefak lain yang mungkin telah ditinggalkan oleh komunitas spesies Homo Erectus.

Penelitian tersebut dipublikasikan pada 3 Desember 2014 lalu, dalam jurnal ilmiah Nature.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain