29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41081

Ratusan Pemuda ASEAN-Jepang Kunjungi Unair dan ITS

Jakarta, Aktual.co — Surabaya, Aktual.co – Ratusan pemuda dari negara anggota ASEAN dan Jepang peserta Program Kapal Pemuda ke-41 (Ship for South East Asian and Japanese Youth Programme/SSEAYP) mengunjungi Unair dan ITS Surabaya, Minggu (7/12).
“Kami mendapat sambutan yang hangat dari teman-teman di sini dan kami merasa sangat senang. Saya sangat mengapresiasi universitas ini (Unair) yang berkomitmen menjadi ‘center of excellence’ dengan membuat link yang bagus dengan internasional,” kata Pimpinan Delegasi (National Leader/NL) Singapura, Joy Lim.
Rodrigo C. Rivera, kontingen dari Filipina menilai Indonesia tidak jauh berbeda dengan Filipina. “Cuacanya, bangunannya, dan makanannya hampir sama,” jelasnya.
Delegasi SSEAYP 2014 tinggal di Surabaya selama empat hari, 5-8 Desember 2014. Mereka tinggal bersama orang tua asuh di Surabaya yang telah dipilihkan oleh Komite SSEAYP. Hal yang sama juga dialami peserta ketika singgah di Jepang, Brunei, Kamboja, dan Myanmar.
“Program ini membantu saya menjadi semakin terbuka khususnya tentang budaya, juga menambah teman dan sahabat,” ujar Fatur Rahman, delegasi Indonesia asal Sulawesi Tenggara.
Dalam penyambutan kedatangan 115 dari 330 peserta SSEAYP 2014 itu, Wakil Ketua BEM Unair, Gading Ekapuja Aurizki, menyampaikan pihaknya sangat senang dikunjungi oleh rombongan dari Kapal NIPPON MARU itu.
“Harapannya, kami bisa menjalin persahabatan antardelegasi, antarnegara, dan mendapatkan teman baru dari Surabaya,” katanya.
Setelah sambutan dari BEM, para delegasi dihibur oleh tim akustik yang membawakan lagu Indonesia Pusaka dan Tanah Airku serta beberapa lagu daerah, di antaranya Surabaya dan Apuse.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai “ASEAN Identity” oleh mahasiswa Hubungan Internasional Unair, Agastya Wardhana.
“Untuk menyatukan ASEAN dalam keberagaman masih ada beberapa kendala, di antaranya tantangan dalam melestarikan tradisi lokal dan mengadaptasi nilai-nilai baru,” katanya.
Untuk itu, dibutuhkan pengakuan kesetaraan, demokrasi, dan tidak mendiskriminasi sehingga negara-negara ASEAN dan Jepang bisa berkolaborasi dengan baik.
Setelah pemaparan tersebut, para peserta berdiskusi tentang ASEAN Identity secara berkelompok. Acara diakhiri dengan suguhan atraksi Pencak Silat Setia Hati Teratai Unair yang “unjuk gigi” dengan adegan saling menyerang dengan golok, celurit, dan tongkat.
Dalam waktu yang sama, kelompok delegasi lain sebanyak 143 dari 330 peserta Kapal ASEAN Nippon Maru mengunjungi kampus ITS Surabaya.
Para pemuda dari 11 negara itu meramaikan perhelatan “Gugur Gunung ke-7” atau GG 7.0 di area “urban farming” yang merupakan kampanye penghijauan secara rutin untuk mahasiswa baru.
Selain melakukan penanaman di area urban farming ITS, para pemuda dari 10 negara ASEAN dan Jepang itu turut mengampanyekan bersepeda sehat di dalam kampus.
Acara yang dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu diikuti ribuan mahasiswa baru dari berbagai jurusan di ITS dengan kegiatan safety riding, pengecatan berm trotoar jalan kampus ITS dan penanaman ribuan pohon.
“Bu Risma turut menyumbang sejumlah pohon Tabebuya (sejenis pohon sakura) dan langsung beraksi melakukan penanaman pohon Tabebuya tersebut secara simbolis di area halaman Rektorat bersama Rektor ITS,” kata ketua program Eco Campus ITS, Haryo Dwito Armono ST MEng PhD.

Artikel ini ditulis oleh:

Ratusan Pemuda ASEAN-Jepang Kunjungi Unair dan ITS

Jakarta, Aktual.co — Surabaya, Aktual.co – Ratusan pemuda dari negara anggota ASEAN dan Jepang peserta Program Kapal Pemuda ke-41 (Ship for South East Asian and Japanese Youth Programme/SSEAYP) mengunjungi Unair dan ITS Surabaya, Minggu (7/12).
“Kami mendapat sambutan yang hangat dari teman-teman di sini dan kami merasa sangat senang. Saya sangat mengapresiasi universitas ini (Unair) yang berkomitmen menjadi ‘center of excellence’ dengan membuat link yang bagus dengan internasional,” kata Pimpinan Delegasi (National Leader/NL) Singapura, Joy Lim.
Rodrigo C. Rivera, kontingen dari Filipina menilai Indonesia tidak jauh berbeda dengan Filipina. “Cuacanya, bangunannya, dan makanannya hampir sama,” jelasnya.
Delegasi SSEAYP 2014 tinggal di Surabaya selama empat hari, 5-8 Desember 2014. Mereka tinggal bersama orang tua asuh di Surabaya yang telah dipilihkan oleh Komite SSEAYP. Hal yang sama juga dialami peserta ketika singgah di Jepang, Brunei, Kamboja, dan Myanmar.
“Program ini membantu saya menjadi semakin terbuka khususnya tentang budaya, juga menambah teman dan sahabat,” ujar Fatur Rahman, delegasi Indonesia asal Sulawesi Tenggara.
Dalam penyambutan kedatangan 115 dari 330 peserta SSEAYP 2014 itu, Wakil Ketua BEM Unair, Gading Ekapuja Aurizki, menyampaikan pihaknya sangat senang dikunjungi oleh rombongan dari Kapal NIPPON MARU itu.
“Harapannya, kami bisa menjalin persahabatan antardelegasi, antarnegara, dan mendapatkan teman baru dari Surabaya,” katanya.
Setelah sambutan dari BEM, para delegasi dihibur oleh tim akustik yang membawakan lagu Indonesia Pusaka dan Tanah Airku serta beberapa lagu daerah, di antaranya Surabaya dan Apuse.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai “ASEAN Identity” oleh mahasiswa Hubungan Internasional Unair, Agastya Wardhana.
“Untuk menyatukan ASEAN dalam keberagaman masih ada beberapa kendala, di antaranya tantangan dalam melestarikan tradisi lokal dan mengadaptasi nilai-nilai baru,” katanya.
Untuk itu, dibutuhkan pengakuan kesetaraan, demokrasi, dan tidak mendiskriminasi sehingga negara-negara ASEAN dan Jepang bisa berkolaborasi dengan baik.
Setelah pemaparan tersebut, para peserta berdiskusi tentang ASEAN Identity secara berkelompok. Acara diakhiri dengan suguhan atraksi Pencak Silat Setia Hati Teratai Unair yang “unjuk gigi” dengan adegan saling menyerang dengan golok, celurit, dan tongkat.
Dalam waktu yang sama, kelompok delegasi lain sebanyak 143 dari 330 peserta Kapal ASEAN Nippon Maru mengunjungi kampus ITS Surabaya.
Para pemuda dari 11 negara itu meramaikan perhelatan “Gugur Gunung ke-7” atau GG 7.0 di area “urban farming” yang merupakan kampanye penghijauan secara rutin untuk mahasiswa baru.
Selain melakukan penanaman di area urban farming ITS, para pemuda dari 10 negara ASEAN dan Jepang itu turut mengampanyekan bersepeda sehat di dalam kampus.
Acara yang dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu diikuti ribuan mahasiswa baru dari berbagai jurusan di ITS dengan kegiatan safety riding, pengecatan berm trotoar jalan kampus ITS dan penanaman ribuan pohon.
“Bu Risma turut menyumbang sejumlah pohon Tabebuya (sejenis pohon sakura) dan langsung beraksi melakukan penanaman pohon Tabebuya tersebut secara simbolis di area halaman Rektorat bersama Rektor ITS,” kata ketua program Eco Campus ITS, Haryo Dwito Armono ST MEng PhD.

Artikel ini ditulis oleh:

TKW Korban Penganiayaan, Kuburannya Digali dan Jasadnya Diotopsi

Jakarta, Aktual.co — Tim Forensik Polda Sumatera Utara bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran USU melakukan otopsi jasad tenaga kerja wanita (TKW) Hermin Ruswidyawati (45) korban penganiayaan tersangka SA (51) pemilik CV MJ di Jalan Madong Lubis, Medan.
Kabid Humas Polda Sumut AKBP Helfi Assegaf mengatakan, sebelum melakukan otopsi, Tim Forensik menggali kuburan Ruswidyawati di lokasi pekuburan umum Jalan Irian, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban TKW tersebut.
Dalam pembongkaran jasad Ruswidyawati, penyidik bekerja sama dengan tim identifikasi korban atau Dissaster Victim Investigation (DVI) Polda Sumut dan Forensik Kedokteran USU.
“Pembongkaran kuburan ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban,” kata AKBP Helfi, dilansir Antara Minggu (7/12).
Sebelumnya, Tim identifikasi korban atau DVI Polda Sumut mendatangi Mapolresta Medan, Jumat (5/12) untuk menemui salah seorang keluarga TKW Ruswidyawati yang mengalami penyiksaan hingga akhirnya tewas dan jasadnya dibuang ke daerah Kabupaten Karo.
Tim DVI Polda Sumut juga telah mengecek darah keluarga TKW Ruswidyawati di sebuah ruangan di Polresta Medan. Hasil contoh darah ini nantinya akan dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut.
Salah seorang tim DVI Polda Sumut, Kompol J. Ginting membenarkan, pihaknya akan mengambil contoh darah guna mencocokkan dengan korban TKW yang tewas itu.
Polresta Medan, Jumat (28/11) menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak dan Anis Rahayu (25) asal Malang.
Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA dan istrinya RDK, MT anaknya, ZKR keponakan, KA karyawan, BHR karyawan, dan FER sopir.
Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No 17 Lingkungan II Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang.

Artikel ini ditulis oleh:

TKW Korban Penganiayaan, Kuburannya Digali dan Jasadnya Diotopsi

Jakarta, Aktual.co — Tim Forensik Polda Sumatera Utara bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran USU melakukan otopsi jasad tenaga kerja wanita (TKW) Hermin Ruswidyawati (45) korban penganiayaan tersangka SA (51) pemilik CV MJ di Jalan Madong Lubis, Medan.
Kabid Humas Polda Sumut AKBP Helfi Assegaf mengatakan, sebelum melakukan otopsi, Tim Forensik menggali kuburan Ruswidyawati di lokasi pekuburan umum Jalan Irian, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban TKW tersebut.
Dalam pembongkaran jasad Ruswidyawati, penyidik bekerja sama dengan tim identifikasi korban atau Dissaster Victim Investigation (DVI) Polda Sumut dan Forensik Kedokteran USU.
“Pembongkaran kuburan ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban,” kata AKBP Helfi, dilansir Antara Minggu (7/12).
Sebelumnya, Tim identifikasi korban atau DVI Polda Sumut mendatangi Mapolresta Medan, Jumat (5/12) untuk menemui salah seorang keluarga TKW Ruswidyawati yang mengalami penyiksaan hingga akhirnya tewas dan jasadnya dibuang ke daerah Kabupaten Karo.
Tim DVI Polda Sumut juga telah mengecek darah keluarga TKW Ruswidyawati di sebuah ruangan di Polresta Medan. Hasil contoh darah ini nantinya akan dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut.
Salah seorang tim DVI Polda Sumut, Kompol J. Ginting membenarkan, pihaknya akan mengambil contoh darah guna mencocokkan dengan korban TKW yang tewas itu.
Polresta Medan, Jumat (28/11) menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak dan Anis Rahayu (25) asal Malang.
Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA dan istrinya RDK, MT anaknya, ZKR keponakan, KA karyawan, BHR karyawan, dan FER sopir.
Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No 17 Lingkungan II Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang.

Artikel ini ditulis oleh:

Indonesia Gabung AIIB, Pengamat: Negara Kita Bisa Jadi Sapi Perah Bangsa Lain

Jakarta, Aktual.co — Keputusan Indonesia bergabung dalam bank pembiayaan infrastruktur asia (asian infrastructure investment bank/AIIB) harus dicermati dengan baik. Pasanya, memakai pinjaman luar negeri dari perbankan yang berbasis di Tiongkok ini tak jauh beda dengan pinjaman pada Bank Dunia, ADB, dan IMF sehingga Indonesia akan menjadi sapi perah negara lain.
“Soal AIIB ini, Indonesia tidak lebih hanya sebagai medan pertarungan bangsa-bangsa lain untuk memeras sumber daya dan mencari keuntungan dari pasar domestik,” ujar aktivis dari Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan kepada aktual.co di Jakarta, Minggu (7/12).
Dani menambahkan, jika model kerjasma dengan AIIB didasarkan pada upaya mendapatkan pinjaman, maka langkah ini mengundang risiko yang sangat besar bagi Indonesia. Selain menambah beban hutang, Indonesia akan tunduk di bawah kepentingan Tiongkok sebagai pengendali utama AIIB.
Negara Tiongkok, imbuh Dani, mempunya banyak kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama infrastruktur yang terkait dengan sektor energi dan pertambangan
“Tiongkok memiliki kepentingan geopolitik dan ekonomi di Asia, terutama asia tenggara. Mereka ingin mencengkram negara-negara kawasan ini, dan Tiongkok sudah melakukannya pada negara-negara Mekong (vietnam, Laos, dll),” terang Dani.
Selama ini Indonesia hanya jadi anak manis bank dunia dan ADB yang notabene kepentingan AS dan Jepang. Dengan menggunakan dua lembaga itu, Jepang dan AS telah mendapatkan banyak hal, seperti penguasaan sumber daya dan pasar Indonesia. Selain itu, ujung-ujungnya Indonesia harus menanggung beban hutang yang sangat besar.
Dengan dasar itu, Dani sebagai koordinator Koalisi Anti Utang mendesak Presiden Jokowi segera menjelaskan kepada rakyat tentang keterlibatan Indonesia dalam AIIB. Sebab sebagaimana keterlibatan Indonesia dalam World Bank, ADB, IMF atau WTO semua lembaga internasional tersebut justeru lebih banyak merugikan Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Indonesia Gabung AIIB, Pengamat: Negara Kita Bisa Jadi Sapi Perah Bangsa Lain

Jakarta, Aktual.co — Keputusan Indonesia bergabung dalam bank pembiayaan infrastruktur asia (asian infrastructure investment bank/AIIB) harus dicermati dengan baik. Pasanya, memakai pinjaman luar negeri dari perbankan yang berbasis di Tiongkok ini tak jauh beda dengan pinjaman pada Bank Dunia, ADB, dan IMF sehingga Indonesia akan menjadi sapi perah negara lain.
“Soal AIIB ini, Indonesia tidak lebih hanya sebagai medan pertarungan bangsa-bangsa lain untuk memeras sumber daya dan mencari keuntungan dari pasar domestik,” ujar aktivis dari Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan kepada aktual.co di Jakarta, Minggu (7/12).
Dani menambahkan, jika model kerjasma dengan AIIB didasarkan pada upaya mendapatkan pinjaman, maka langkah ini mengundang risiko yang sangat besar bagi Indonesia. Selain menambah beban hutang, Indonesia akan tunduk di bawah kepentingan Tiongkok sebagai pengendali utama AIIB.
Negara Tiongkok, imbuh Dani, mempunya banyak kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama infrastruktur yang terkait dengan sektor energi dan pertambangan
“Tiongkok memiliki kepentingan geopolitik dan ekonomi di Asia, terutama asia tenggara. Mereka ingin mencengkram negara-negara kawasan ini, dan Tiongkok sudah melakukannya pada negara-negara Mekong (vietnam, Laos, dll),” terang Dani.
Selama ini Indonesia hanya jadi anak manis bank dunia dan ADB yang notabene kepentingan AS dan Jepang. Dengan menggunakan dua lembaga itu, Jepang dan AS telah mendapatkan banyak hal, seperti penguasaan sumber daya dan pasar Indonesia. Selain itu, ujung-ujungnya Indonesia harus menanggung beban hutang yang sangat besar.
Dengan dasar itu, Dani sebagai koordinator Koalisi Anti Utang mendesak Presiden Jokowi segera menjelaskan kepada rakyat tentang keterlibatan Indonesia dalam AIIB. Sebab sebagaimana keterlibatan Indonesia dalam World Bank, ADB, IMF atau WTO semua lembaga internasional tersebut justeru lebih banyak merugikan Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain