Ratusan Pemuda ASEAN-Jepang Kunjungi Unair dan ITS
Jakarta, Aktual.co — Surabaya, Aktual.co – Ratusan pemuda dari negara anggota ASEAN dan Jepang peserta Program Kapal Pemuda ke-41 (Ship for South East Asian and Japanese Youth Programme/SSEAYP) mengunjungi Unair dan ITS Surabaya, Minggu (7/12).
“Kami mendapat sambutan yang hangat dari teman-teman di sini dan kami merasa sangat senang. Saya sangat mengapresiasi universitas ini (Unair) yang berkomitmen menjadi ‘center of excellence’ dengan membuat link yang bagus dengan internasional,” kata Pimpinan Delegasi (National Leader/NL) Singapura, Joy Lim.
Rodrigo C. Rivera, kontingen dari Filipina menilai Indonesia tidak jauh berbeda dengan Filipina. “Cuacanya, bangunannya, dan makanannya hampir sama,” jelasnya.
Delegasi SSEAYP 2014 tinggal di Surabaya selama empat hari, 5-8 Desember 2014. Mereka tinggal bersama orang tua asuh di Surabaya yang telah dipilihkan oleh Komite SSEAYP. Hal yang sama juga dialami peserta ketika singgah di Jepang, Brunei, Kamboja, dan Myanmar.
“Program ini membantu saya menjadi semakin terbuka khususnya tentang budaya, juga menambah teman dan sahabat,” ujar Fatur Rahman, delegasi Indonesia asal Sulawesi Tenggara.
Dalam penyambutan kedatangan 115 dari 330 peserta SSEAYP 2014 itu, Wakil Ketua BEM Unair, Gading Ekapuja Aurizki, menyampaikan pihaknya sangat senang dikunjungi oleh rombongan dari Kapal NIPPON MARU itu.
“Harapannya, kami bisa menjalin persahabatan antardelegasi, antarnegara, dan mendapatkan teman baru dari Surabaya,” katanya.
Setelah sambutan dari BEM, para delegasi dihibur oleh tim akustik yang membawakan lagu Indonesia Pusaka dan Tanah Airku serta beberapa lagu daerah, di antaranya Surabaya dan Apuse.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai “ASEAN Identity” oleh mahasiswa Hubungan Internasional Unair, Agastya Wardhana.
“Untuk menyatukan ASEAN dalam keberagaman masih ada beberapa kendala, di antaranya tantangan dalam melestarikan tradisi lokal dan mengadaptasi nilai-nilai baru,” katanya.
Untuk itu, dibutuhkan pengakuan kesetaraan, demokrasi, dan tidak mendiskriminasi sehingga negara-negara ASEAN dan Jepang bisa berkolaborasi dengan baik.
Setelah pemaparan tersebut, para peserta berdiskusi tentang ASEAN Identity secara berkelompok. Acara diakhiri dengan suguhan atraksi Pencak Silat Setia Hati Teratai Unair yang “unjuk gigi” dengan adegan saling menyerang dengan golok, celurit, dan tongkat.
Dalam waktu yang sama, kelompok delegasi lain sebanyak 143 dari 330 peserta Kapal ASEAN Nippon Maru mengunjungi kampus ITS Surabaya.
Para pemuda dari 11 negara itu meramaikan perhelatan “Gugur Gunung ke-7” atau GG 7.0 di area “urban farming” yang merupakan kampanye penghijauan secara rutin untuk mahasiswa baru.
Selain melakukan penanaman di area urban farming ITS, para pemuda dari 10 negara ASEAN dan Jepang itu turut mengampanyekan bersepeda sehat di dalam kampus.
Acara yang dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu diikuti ribuan mahasiswa baru dari berbagai jurusan di ITS dengan kegiatan safety riding, pengecatan berm trotoar jalan kampus ITS dan penanaman ribuan pohon.
“Bu Risma turut menyumbang sejumlah pohon Tabebuya (sejenis pohon sakura) dan langsung beraksi melakukan penanaman pohon Tabebuya tersebut secara simbolis di area halaman Rektorat bersama Rektor ITS,” kata ketua program Eco Campus ITS, Haryo Dwito Armono ST MEng PhD.
Artikel ini ditulis oleh:













