24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41162

Temuan Karbon Meteorit dari Mars, Ada Kehidupan di Luar Angkasa?

Jakarta, Aktual.co — Sebuah tim peneliti internasional menemukan bukti kehidupan biologis di luar angkasa
Pada meteorit dari  Planet Mars yang jatuh ke Bumi, tiga tahun yang lalu. Bukti itu menyatakan, kemungkinan pernah terdapat kehidupan di Planet Merah.

Namun demikian, para ilmuwan tidak menyakininya. Meteorit yang dimaksud adalah  specimen ‘Tissint’ dari wilayah di Mars, yang jatuh di padang pasir Maroko, pada 18 Juli 2011 lalu.

Tim peneliti yang terdiri dari berbagai Negara seperti dari China, Jepang, Jerman dan Swiss-melaporkan dalam  jurnal ilmiah- menunjukkan jejak karbon organic di dalam celah kecil di batu angkasa tersebut.  Dan, karbon yang tersimpan pada batu itu tersimpan dalam batu Mars tersebut. 

“Kami membuka kebenaran dari temuan baru. Kemungkinan penelitian lain bertentangan dengan temuan kami,” kata Dr. Philippe Gillet, Direktur Earth Planetary Sciences Laboratory (EPFL) di Lausanne, Swiss. 

“Namun, kesimpulan penelitian dari kami akan memunculkan perdebatan tentang adanya aktivitas biologis di Mars, setidaknya di masa lalu,” kata anggota tim yang lain.

Setelah hasil penelitian tersebut, akhirnya munculah perdebatan. Seperti yang dikatakan oleh Dr Marc Fries, seorang ilmuwan dari NASA di Johnson Space Center Houston, Amerika Serikat. 

“Sebagian kelompok penelitian mengklaim bahwa bahan karbon tersebut adalah bukti kehidupan masa lalu di Mars. Saya tidak setuju. Dan itu bukan hasil resmi dari komunitas kajian ilmiah bahwa klaim mereka adalah valid,” kata dokter Fries, dalam email ke The Huffington Post, Kamis (04/12).

Fries menuturkan, bahwa meteorit bisa saja terkontaminasi dengan karbon dari sumber lain, meskipun karbon itu berasal dari Mars. “Asal muasal kehidupan di Planet lain bukanlah satu-satunya penjelasan ilmiah dari karbon yang ditemukan di Tissint,” katanya dalam surat elektronik tersebut.

“Kemungkinan lain termasuk aktivitas vulkanik atau hidrotermal di Mars yang bisa menembus Tissint, dengan mengeluarkan cairan karbon. Lalu, lapisan itu terlepas dari apakah meteorit tertentu mengandung bukti kehidupan. Ini implikasi yang lebih rumit menjawab apakah ada atau tidaknya kehidupan di Mars,” jelasnya lagi.

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Meteoritics and Planetary Science pada akhir November 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

PAM Jaya Targetkan Peningkatan Produksi Air Baku 500 Liter/detik

Jakarta, Aktual.co —Untuk memenuhi kebutuhan sekitar 8,9 juta warga DKI Jakarta di tahun 2015, Perusahaan Daerah Air Minum Jaya DKI Jakarta menargetkan untuk meningkatkan produksi air baku sebesar 500 liter/detik. Dari yang sebelumnya 18.025 liter/detik, menjadi 18.525 liter/detik.
Direktur Utama PAM Jaya Provinsi DKI Jakarta Sriwidayanto Kaderi mengatakan peningkatan produksi merupakan salah satu upaya meningkatkan jumlah ketersediaan air bersih dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. 
“Kami terus berupaya agar produksi air di Jakarta terus meningkat sehingga mampu memberikan ketersedian air bersih yang cukup dan menambah jumlah masyarakat yang terlayani melalui pemipaan,” katanya  di Jakarta, Kamis (5/12).
Sriwidayanto menyebutkan sebesar 58,82 persen dari total penduduk di provinsi itu telah terlayani air bersih melalui pemipaan dan sisanya 41,18 persen dilayani melalui stasiun air bersih.
Adapun jumlah penduduk yang telah terlayani dengan pemipaan itu terdiri dari sambungan langsung 803.063 sambungan, hidran 501 sambungan dan master meter 37 sambungan. Sementara sisanya dilayani melalui stasiun air bersih milik PAM Jaya dan swasta yang didistribusikan melalui truk tangki ke 237 unit terminal air dan 19 unit kios air bersih.
Ia mengatakan cakupan distribusi air bersih dari perusahaan milik daerah itu untuk pelanggan domestik yang menetap di ibu kota Negara Republik Indonesia.
Pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah sambungan sehingga jumlah masyarakat yang menikmati air bersih melalui pemipaan dapat bertambah setiap tahun.

Artikel ini ditulis oleh:

‘Opera Tari Gandari’ Pancing Rasa Penasaran Penonton

Jakarta, Aktual.co —  Sutradara “Opera Tari Gandari” Yudi Ahmad Tajudin masih merahasiakan beberapa alur cerita pergelaran panggung yang dicuplik dari epok Mahabharata itu.
 
“Mengenai isi cerita terutama yang menyangkut isu sosial terkini bisa dilihat nanti. Ada konsep kekinian yang bisa ditonton saat pementasan berlangsung,” kata Yudi seusai jumpa pers Opera Tari Gandari di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (04/12).

Tanpa menjelaskan lebih jauh, dia ingin memancing rasa penasaran para penonton opera tari yang akan digelar pada 12-13 Desember 2014 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki tersebut.

Secara umum, pementasan opera tari tersebut merupakan gabungan dari seni sastra, musik kontemporer, tari, dan tata rupa dalam suatu suguhan yang menarik.

Yudi bersama tim telah menyiapkan kisah dengan menyoroti ibu para Kurawa bernama Gandari yang memilih menutup matanya. Menutup mata dalam arti sebenarnya karena Gandari enggan melihat kepalsuan dunia lewat matanya.
 
“Penglihatan bagi Gandari dianggap sering menipu, seperti kegemerlapan yang justru menutupi kepalsuan,” kata dia.

Yudi mengatakan opera tari yang disutradarainya menghadirkan pemikiran lain dari ibu para Kurawa.

“Ini tafsir lain dari Gandari. Mas Goen (Goenawan Mohamad, penulis puisi tentang Gandari, red.) melihat Gandari bukan prototipe moral tertentu. Dia hadir sebagai perempuan setia dalam berkorban. Gandari secara subjektif merupakan sosok pribadi sebagai seorang yang memiliki perasaan dan kemarahan,” kata dia.

Gandari, kata Yudi, memiliki cara tersendiri menjadi seseorang yang setia dengan menutupi matanya agar dapat setara dengan suaminya yang buta.

“Dengan cara sendiri dia menutup matanya. Itu bukan bentuk menyerah tapi ingin memilih menyerap dunia dengan mendengar daripada melihat. Mata baginya menipu seperti nampak gilang-gemilang penuh muslihat,” katanya.

Opera tari itu merupakan hasil kolaborasi seniman lintas negara, yaitu dari Indonesia, Jepang, dan Eropa.

Hadir sebagai komposer Tony Prabowo yang karyanya telah melanglangbuana.

Sebagai pementasan dari seniman lintas negara, akan hadir juga sentuhan koreografer Jepang, Akiko Kitamura, yang menyiapkan tarian untuk dibawakan oleh penari Indonesia dan Jepang.

Selain itu, terdapat juga solois dari Belanda, Katrien Baerts, yang akan memberikan sentuhan vokal yang khas saat menyanyikan puisi Gandari.
 
Terdapat juga alunan musik orkestra dari grup Asko|Schonberg-Slagwerk Den Haag dari Belanda dengan konduktornya Bas Wiegers.

Bagi masyarakat yang tertarik untuk menyaksikan pertunjukkan tersebut, dapat melakukan pemesanan tiket secara dalam jaringan di www.tamanismailmarzuki.co.id, www.rajakarcis.com, dan www.blibli.com. Tiket tersedia untuk tiga kelas, yaitu VIP (Rp350 ribu), Kelas I (Rp250 ribu), dan Kelas II (Rp150 ribu).

Artikel ini ditulis oleh:

Museum Nasional Mexico City Tampilkan Berbagai Karya Seni Wayang

Jakarta, Aktual.co — Seperti judul film Hollywood, ‘Night at the Museum’, Museum Nasional de las Culturas di Mexico City, memiliki program andalan dengan nama Noche en el Museo (Nigth at the Museum ).

Saat ini merupakan tahun ke lima program tersebut diadakan. Edisi Noche en el Museo tahun ini ditutup dengan acara Una noche en Indonesia (Suatu Malam di Indonesia) dengan menampilkan berbagai rangkaian acara dari workshop gamelan,   seminar tentang wayang dan kisah Ramayana versi Indonesia, peluncuran buku Flor de Humildad adaptasi kisah Ramayana versi Jawa oleh Fitra Ismu Kusumo, peluncuran CD Soundtrack Flor de Humildad yang dipersembahkan oleh grup Kesenian Gamelan Barudak-Indra Swara, kemudian pada malam yang sama, secara pararel di putar 3(tiga).

Selain itu, disana juga ada film dokumenter bertema Indonesia ‘Java la isla del fuego, la danza Corte de java’ dan film dokumenter berjudul Indonesia di ruang sinema, dan acara Satu malam di Indonesia tersebut ditutup dengan pertunjukan wayang kulit berjudul ‘FloR de Humildad: basada en la versión javanesa de la historia del Ramayana’ (adaptasi berbahasa spanyol kisah Ramayana versi Jawa).

Rangkaian Pertunjukan Flor de Humildad (bunga kesederhanaan) ini ternyata mendapat antusias yang besar dari masyarakat Meksiko, dapat dilihat dari ratusan orang yang tidak dapat masuk ke gedung pertunjukan karena kapasitas yang terbatas, juga liputan media local dan nacional menayangkan acara penutupan program Noche en el Museo edisi tahun 2014 ini.

Menurut Monserrat Navarro Direktur bidang edukasi Museo Nacional de las Culturas, dipilihnya pementasan wayang kulit ditambah dengan iringan gamelan ini karena Museum ingin memperkenalkan budaya warisan dunia asli Indonesia ke warga Meksiko.

Fitra Ismu Kusumo pendiri Grup Kesenian INDRA SWARA di Meksiko, mengatakan bahwa kesempatan mempromosikan Indonesia di Museum ini merupakan suatu kehormatan mengingat tempat yang prestisius, sehingga mempunyai nilai tambah dan daya tarik tersendiri untuk dapat tampil di tempat ini.

Hal inilah yang menyebabkan membludaknya  penonton dan peliputan acara secara nasional oleh media Meksiko. Gedung Museum didirikan tahun 1734 sebagai kantor pusat keuangan Meksiko/casa de moneda, kemudian pada tahun 1865 ditetapkan sebagai Museum sejarah dan arkeologi nasional oleh pemerintah kolonial Perancis, pada tahun 1931 gedung Museum ditetapkan sebagai gedung warisan sejarah/Monumen Nasional Meksiko dan tahun 1965 ditetapkan dengan nama museo nacional de las culturas.

Dalang dari pertunjukan wayang FLOR de Humildad, Mas Rodrigo Daniel Medina menyatakan ketertarikannya atas tradisi wayang di Indonesia dan merasa beruntung dan mendapat kehormatan bersama gamelan barudak dapat tampil di museum Nasional. Rodrigo mengakui selama 3 bulan terakhir sebelum pentas dia melakukan persiapan persiapan antara lain puasa mutih, puasa senin kamis, juga laku meditasi lainnya untuk mendalami kisah kesederhanaan tokoh kera Anoman dalam menaklukkan angkara murka dalam lakon Flor de Humildad.

Pertunjukan wayang kulit berbahasa spanyol dan workshop wayang serta gamelan di Meksiko seperti ini diharapkan dapat lebih memperkenalkan budaya dan tradisi tanah air kususnya di negeri yang jauh seperti Meksiko dan kawasan Amerika Latin. Melalui wayang dan buku wayang berbahasa spanyol.

Fitra Ismu berharap warga Meksiko dan Amerika Latin serta warga dunia yang berbahasa Spanyol dapat lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia. Diharapkan juga Pemerintah Indonesia yang baru dapat mendirikan Rumah Nusantara di Meksiko, sebagai pusat kajian budaya Nusantara, tidak hanya pada sektor kebudayaan namun ke depannya dapat berfungsi sebagai pusat studi Nusantara di Meksiko dan Amerika latin. Agar kita tidak kalah seperti Lebanon, Iran, Turki dan negeri-negerti Eropa lainnya yang telah yang dahulu memperkenalkan kebudayaan mereka melalui rumah rumah/pusat studi mereka di Meksiko dan kawasan Amerika Latin.

Artikel ini ditulis oleh:

KMP Akan Temui SBY soal Perppu Pilkada

Jakarta, Aktual.co — Partai Golkar memutuskan untuk menolak Perppu nomor 1 tahun 2014 tentang pilkada langsung yang diterbitkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjadi Presiden. Partai lainya di KMP pun mulai “goyah”.

Menanggapi hal itu, wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Presidum KMP akan mengkaji Perppu yang dikeluarkan SBY bulan ini sebelum dibahas DPR Januari mendatang.

“‎Kita cara ambil keputusan di KMP pakai konsensus. Jadi kalau soal rekomendasi (Munas Golkar menolak Perpu), tidak ada masalah kita duduk bersama,” kata Fadli Zon.

Tak ingin disebut mengkhianati perjanjian dengan SBY, Fadli juga menyebut presidium KMP akan temui SBY.

“‎Saya yakin sejauh ini kita terbuka dan tidak ada agenda yang ditutupi. Tinggal presidium (KMP) bicara dengan SBY. Kita patuhi etika itu,” kata dia.

Fadli menerangkan, KMP yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PKS dan PAN punya pandangan masing-masing atas Perpu, karena itulah perlu dikaji dulu.

“Kalau Gerindra kita sih siap, mau langsung siap mau DPRD siap. Kita akan bicara sebagai satu koalisi bersama bagaimana sikap kita supaya ada konsensus bersama.”

Sebagaimana diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut sudah ada perjanjian hitam di atas putih dengan Koalisi Merah Putih untuk mendukung Perppu nomor 1 tahun 2014 tentang Pilkada langsung.

Namun rupanya setelah 64 hari kesepakataan diteken, partai-partai di KMP mulai berubah pikiran.

Artikel ini ditulis oleh:

Studi: Tenaga Angin Mampu Hasilkan 2.382 GwH

Jakarta, Aktual.co — Studi dari Wind Hybrid Power Generation (WHyPGen) menyebutkan sebanyak 17 daerah di tanah air berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Tenaga Bayu (PLTB) atau tenaga angin dan mampu menghasilkan 2.342 Giga Watt Hour (GWH) listrik.

“PLTB dapat menghemat dengan perkiraan penghematan BBM sebesar 821 juta kilo liter dan menekan emisi CO2 2.110.859 ton,” ujar Direktur proyek nasional WhyPGen, Dr Ir Andika Prastawa MS EE di Jakarta, Kamis (04/12).

Keberadaan PLTB di Tanah Air dapat mendukung meningkatkan kelistrikan nasional melalui menara-menara kincir angin (wind farm) dengan kapasitas di atas 10 MW yang terhubung dengan jaringan PLN.

Beberapa lokasi potensial seperti pesisir selatan Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Sulawesi Utara, dapat membangkitkan listrik lebih dari 900 MW melalui PLTB.

Sedangkan PLTB di bawah 10 MW dapat mendukung ketersediaan listrik di pulau-pulau terdepan sekaligus daerah-daerah pesisir di Tanah Air.

“Dengan ini secara otomatis akan meningkatkan perkembangan daerah-daerah tertinggal, daerah pesisir, dan pulau-pulau terdepan,” tambah dia.

Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), lebih dari 100 daerah di Nusantara menyimpan potensi energi angin, dengan rata-rata kecepatan angin di Indonesia sebesar 5,5 meter per detik (m/s). Bahkan di beberapa lokasi kecepatan angin di atas 6 m/s. Ini merupakan sumberdaya yang cukup untuk membangun PLTB.

WHyPGen – BPPT adalah proyek nasional. Proyek ini berlangsung dalam kerjasama antara “United Nations Development Programme” (UNDP) Indonesia dengan BPPT.

Tujuannya adalah untuk mendorong aplikasi komersialisasi pembangkit listrik tenaga hybrid di Indonesia, dengan mengandalkan angin sebagai basis utama sumber energi.

Proyek yang didanai oleh “Global Environment Facility” (GEF) ini diharapkan memberi solusi bagi peningkatan rasio ketersediaan listrik nasional, sekaligus pengembangan energi ramah lingkungan.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain