26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42235

Anggito Bantah Tahu Biro Al-Amin

Jakarta, Aktual.co — Eks Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu mengaku tak tahu soal biro haji milik mantan Wakil Ketua MPR Melani Leimena, Al Amin Universal yang ikut digeledah atas kasus haji.
“Saya tak tahu, (Al Amin) saya juga tidak dikonfirmasi soal Al Amin. Saya hanya membacakan dokumen, hanya proses yang perlu diklarifikasi lebih lanjut,” kata Anggito usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Suryadharma Ali itu di Gedung KPK, Selasa (28/10).
Dia mengaku, materi pemeriksaan penyidik hari ini, hanya membicarakan soal kuota haji. Namun, lagi-lagi dia membantah, tahu soal kuota haji tahun 2012. Dia mengklaim, ketika proses tersebut selesai, dirinya baru masuk sebagai Dirjen Kemenang.
Anggito kerap mondar-mandir diperiksa KPK. Namun, dia mengklaim, dirinya bukan saksi utama dalam kasus ini. “Saya bukan saksi utama, masih ada saksi-saksi lain.”
Dalam kasus Suryadharma Ali ditetapkan tersangka pada tanggal 22 Mei 2014. SDA diduga melakukan korupsi dalam biaya penyelenggaraan , pengadaan barang dan jasa serta fasilitas yang disediakan untuk peserta haji.
Total dana yang diduga disalahgunakan SDA diperkirakan mencapai Rp1 triliun. Dana tersebut berasal dari APBN dan setoran calon jamaah haji melalui tabungan haji. Dalam hal ini SDA dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Korupsi junto Pasal 55 ayat 5 ke 1 dengan Pasal 65 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pusamania Heran dengan Pertandingan PSS Sleman-PSIS Semarang

Jakarta, Aktual.co — Pihak manajemen klub Pusamania Borneo FC, mengaku heran dengan kasus pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang yang berakhir 3-2, karena semua golnya terjadi karena bunuh diri dari pemain kedua klub tersebut.

“Kenapa mereka ingin menghindari dari kami (Pusamania). Padahal kami juga tim yang pernah kalah dan belum pernah ketemu dengan mereka (PSS dan PSIS),” kata manajer Pusamania Borneo FC, Tommy Ermanto saat ditemui di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa (28/10).

Informasi yang berkembang menyebutkan pertandingan sepak bola yang kurang wajar ini terjadi, karena baik PSS maupun PSIS sama-sama ingin kalah untuk mengindari bertemu Pusamania Borneo FC pada pertandingan babak semifinal Divisi Utama.

Pusamania Borneo FC merupakan klub yang lolos ke semifinal dengan posisi sebagai runner up Grup 2. Kepastian lolosnya tim yang dilatih Iwan Setiawan itu setelah menang WO (walk over) dari Persis Solo. Sedangkan puncak klasemen dihuni oleh Martapura FC, Kalimantan Selatan.

“Yang menghentikan pertandingan saat itu bukan kami, tapi pengawas pertandingan. Jadi, tidak ada masalah dengan WO-nya Persis Solo,” katanya.

WO-nya Persis Solo pada pertandingan terakhir itu diduga karena adanya intimitasi dari pihak tuan rumah. Hanya saja, kubu Pusamania menolak tudingan tersebut karena pemain lawan dinilai sebagai pemicunya.

“Kami punya buktinya. Kami juga heran kepada Persis menolak bertanding. Padahal saat ‘technical meeting’ mereka menyatakan siap,” tambah Tommy.

Lolosnya Pusamania ke semifinal itu ternyata dinilai musibah bagi PSS Sleman maupun PSIS Sleman. Kedua tim ini berusaha mengalah demi tidak menjadi juara grup agar selanjutnya tidak bertemu tim asal Kalimantan Timur itu.

Dengan adanya sepak bola yang diwarnai lima gol bunuh diri itu, PSS Sleman akhirnya tampil sebagai juara Grup 1 dan akan menghadapi Pusamania Borneo FC pada babak semifinal.

Sesuai rencana, pertandingan semifinal kompetisi Divisi Utama digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada awal November.

Artikel ini ditulis oleh:

Kapolri: Polisi Kerja 24 Jam, Sudah Mendahului ‘kerja, kerja, kerja’

Jakarta, Aktual.co — Kapolri Jenderal Sutarman mengaku pihaknya sudah lebih dulu melakukan slogan ‘kerja, kerja, kerja’, yang saat ini digunakan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sebagai nama kabinet pemerintahannya untuk lima tahun kedepan.
“Polisi bekerja 24 jam, sudah mendahului kerja, kerja, kerja. Mengamankan infrastruktur sudah 24 jam,” kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/10).
Menurut Sutarman, pihaknya tidak melihat apa yang menjadi kebijakan dari pemerintah. Sebab, apa yang menjadi kebijakan pemerintah hanya berdampak pada kehidupan sosial. “Saya tidak melihat dari sana, apapun kebijakan pemerintah akan berdampak sosial,” ujar Sutarman.
Apapun yang akan menjadi gejolak publik, lanjut Kpaolri, pihaknya akan mengantisipasi lebih dini. Selain itu, kata dia, dalam langkah meminimalisir aksi-aksi yang dilakukan publik pihaknya berjanji tidak akan melakukan tindakan yang merugikan banyak pihak.
“Masalah publik menimbulkan gejolak. Kami akan melakukan langkah deteksi dini. Dimana aksi maupun penggalangan tidak akan merugikan semua pihak,” tegas bekas Kabareskrim Polri itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Kedapatan Konsumsi Sabu, Pelawak Tessy Sempat Teguk Cairan Pembersih Lantai

Jakarta, Aktual.co — Pelawak senior Kabul Basuki alias Tessy ditangkap jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes Polri, lantaran kedapatan tengah mengkonsumsi narkoba jenis sabu seberat 1,6 gram di rumah temannya sekira Pukul 22.00 WIB, pada Kamis (23/10) lalu.
“Ditangkapnya hari Kamis di Bekasi Utara, pukul 22.00 rumah temannya bersama tiga orang teman lainnya. Barang bukti ditemukan diduga sabu lebih dari 1,6 gram,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Agus Riyanto saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (28/10) malam.
Setelah diamankan ke kantor polisi setempat, Agus menjelaskan, komedian kondang grup lawak srimulat itu kemudian menenggak cairan pembersih lantai atau kloset kamar mandi. Kini, lanjut dia, Tessi dirawat di RS Soekamto, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan perawatan.
“Tessy, pada saat mau dibawa ke kantor polisi. Dia ijin ke kamar mandi, mau buang air. Ternyata disitu minum cairan pembersih lantai atau kloset. Kemudian setelah selesai dia mengeluhkan sakit dan muntah-muntah, dibawa ke RS (Soekamto),” terang Agus.
Saat diringkus, Tessy tengah mengkonsumsi sabu bersama temannya. Dari hasil penangkapan, selain ditemukan narkoba jenis sabu. Polisi juga menemukan alat hisap sabu atau bong, buku rekening dan telepon genggam. “Penangkapan ini yang jelas proses tindakan dilakukan berdasarkan penyelidikan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Konser Kebangsaan dalam Peringatan Sumpah Pemuda di Kudus

Jakarta, Aktual.co — Peringatan Sumpah Pemuda ke-86 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diwarnai dengan pentas seni lomba vokal lagu kebangsaan dan konser kebangsaan yang diikuti para pelajar di daerah setempat, Selasa (28/10).
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kudus Djati Solechah di Kudus, Selasa, mengungkapkan, kegiatan pentas seni lomba vokal lagu kebangsaan dan konser kebangsaan ini digelar selama dua hari, yakni Selasa (28/10) dan Rabu (29/10).
Jumlah peserta, kata dia, terbagi menjadi empat kategori, yakni solo SD sebanyak 40 orang, solo SLTP sebanyak 30 orang, solo SLTA sebanyak 22 orang dan grup band sebanyak sembilan grup band.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, untuk meningkatkan pemahaman pelajar melalui bidang kesenian akan kesadaran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan sebagai upaya melanjutkan pembangunan bangsa yang memiliki nilai, karakter dan jati diri yang kuat khususnya dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Selain itu, menurut dia, untuk memberikan wadah kepada pelajar dalam mengapresiasikan rasa kesenian dengan melestarikan karya anak bangsa dan menghormati kemajemukan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Harapannya para pelajar mencintai karya anak bangsa sendiri, menghormati kemajemukan yang ada, memiliki nilai, karakter dan jati diri yang kuat,” ujarnya.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, dibiayai dari APBD Kudus tahun anggaran 2014.
Pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Kudus juga menggelar upacara dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-86 di halaman pendopo Kabupaten Kudus.
Sementara itu, Bupati Kudus Musthofa selaku inspektur upacara mengungkapkan bahwa semangat para pemuda pada 86 tahun yang lalu harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia untuk bangsa dan tanah air tercinta.
“Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran bangsa Indonesia harus diteruskan oleh para pemuda dengan meyakinkan harapan akan masa depan bangsa yang cemerlang,” imbuhnya.

Prasetyo Ternyata Kantongi Surat dari Kemendagri, Bukan Fatwa MA

Jakarta, Aktual.co — Kabar soal sudah dikantonginya fatwa dari Mahkamah Agung (MA) mengenai tafsiran atas Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu) no 1 tahun 2014, oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, ternyata tidak benar. 
Pras ternyata bukan mengantongi surat jawaban dari MA, melainkan dari Kementerian Dalam Negeri mengenai kejelasan apakah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menjadi Gubernur DKI definitif atau malah kembali menjadi Wakil Gubernur DKI. 
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan sudah mengantongi surat mengenai Ahok. Namun dia menutup mulutnya rapat saat ditanya isi dari surat tersebut.
“Sudah diterima nih tertulis 28 Oktober, ya segera diumumkan nanti. Setelah diterima kalangan dewan,” kata Pras kepada Aktual.co, di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (28/10).

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain