28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42327

Eva Sundari: Tempat Pengumuman Menteri di Istana Merdeka

Jakarta, Aktual.co — Meski nanti sore Presiden Joko Widodo akan mengumumkan nama-nama calon pembantunya, namun soal waktunya, Jokowi masih merahasiakan pengumuman calon menterinya itu.

“Iya nanti sore, katanya sih di Istana (pengumuman menterinya),” kata Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva K Sundari ketika ditanya kapan calon menteri yang akan membantu Presiden Jokowi menjalankan roda pemerintahan, Minggu (26/10).

Namun, ketika ditanya soal siapa-siapa saja nama menteri yang akan membantu mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mantan Anggota Komisi III DPR itu lebih memilih bungkam, “Wah itu juragan yang tahu. Aku gak tahu,” tambahnya.

Terkait dengan rekam jejak Eva pun lebih memilih untuk tak menanggapi. Dia pun lagi-lagi tak tahu menyoal rekam jejak para calon menteri itu yang sebelumnya telah disodorkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sementara itu, Pengamat Hukum dari Universitas Islam Indonesia Muzakir mengatakan, selain rekam jejak terkait dengan kasus korupsi, Jokowi juga seharusnya memeriksa rekam jejak para pembantunya sejumlah kasus lain.

“Ya kalau hanya korupsi saja menurut pendapat saya tak cukup, karena kita tidak tahu bagaimana dia (calon menteri) tak cacat kasus lainnya miasalnya disisi lainnya dia cacat secara moral,” kata Muzakir ketika dihubungi secara terpisah.

Lagi-lagi dia menekankan, seleksi calon menteri yang dilakukan Jokowi itu juga harusnya tak tertutup, karena jabatan menteri itu merupakan bagian dari jabatan yang dekat dengan rakyat. “Padahal tipikal pemimpin itu ya dekat dengan rakyat, termasuk menteri.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Hikmahanto: Jokowi Perlu Tegaskan Program 100 Hari Kementrian Luar Negeri

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik para menterinya. Presiden meminta para menterinya langsung bekerja.

“Dalam kebijakan luar negeri, program kebijakan Menteri Luar Negeri (Menlu) dalam kurun waktu 100 hari adalah sample untuk mewujudkan janji kampanye Presiden dan Wakil Presiden,” kata Hikmahanto JuwanaGuru Besar Hukum Internasional UIdalam rilis yang diterima Aktual (26/10). 

Menurut dia, ada tiga hal utama yang harus dilakukan.Pertama, janji untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia atas gangguan dan rongrongan negara lain.”Tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh Menlu adalah terbang ke Tanjung Datu untuk melihat dan memastikan bahwa bangunan mercusuar yang dibangun oleh Malaysia di landas kontinen Indonesia telah benar-benar dibongkar oleh Malaysia,” tegas Hikmahanto.

Dalam kunjungan tersebut, di Kapal Perang Indonesia, sebaiknya Menlu menegaskan pelaksanaan kebijakan LN Bebas Aktif yang berorientasi pada mewujudkan Inndonesia sebagai negara Maritim. Dalam kesempatan tersebut perlu ditegaskan juga kebijakan semua negara adalah sahabat Indonesia kecuali negara tersebut mengganggu kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia.

Indonesia akan bertindak tegas dan keras terhadap siapapun negara yang mengganggu kedaulatan dan kepentingan nasional.Menlu juga perlu mengingatkan agar pemerintah Australia tidak lagi melakukan pelanggaran laut Indonesia dalam kebijakannya mengembalikan para pencari suaka yang tidak dikehendaki.

“Pemerintah Australia diminta untuk menghentikan kebijkan unilateral penanganan para pencari suaka yang memanfaatkan wilayah Indonesia,” tambahnya..

Kebijakan kedua yang harus dijalankan adalah terkait janji Presiden Jokowi berupa kehadiran negara saat WNI menghadapi masalah di luar negeri. Dalam mewujudkaan janji ini Menlu memerintahkan perwakilan Indonesia di negara yang menjadi tujuan TKI agar membangun sistem pendeteksian awal bagi para TKI bila mereka menghadapi masalah hukum.

“Menlu perlu memulai negosiasi perjanjian bilateral dengan negara-negara yang menjadi tujuan para TKI. Perjanjian ini merupakan syarat yang ditentukan oleh Undang-undang tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri,” katanya.

Kebijakan ketiga yang perlu diambil Menlu adalah merealisasikan ide Presiden Jokowi menjadikan para diplomat Indonesia sebagai pemasar (marketing agent) bagi produk Indonesia.”Untuk ini Menlu dapat meminta semua perwakilan Indonesia melakukan profil pasar negara penempatam”. 

Menurut Hikamhanto, ada tiga hal utama yang harus masuk dalam profil tersebut. Pertama, mengidentifikasi potensi produk dan jasa apa yang terbuka bagi pelaku usaha Indonesia. Kedua, mengevaluasi apa yang menjadi halangan dan rintangan bagi pelaku usaha dalam memasarkan produknya. Ketiga para kepala perwakilan diminta untuk memberikan evaluasi terhadap apa yang menjadi kelemahan bagi para diplomat untuk menjadi pemasar produk dan jasa asal Indonesia secara efektif.

“Dalam 100 hari Pemerintahan Jokowi, urusan luar negeri perlu ditekankan pada masalah bilateral mengingat dalam hubungan bilateral masyarakat di Indonesia akan dapat langsung merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Menurut pertimbangannya, hubungan regional dan multilateral, meski tidak kalah penting, tidak menjadi prioritas 100 hari karena tidak dirasakan manfaatnya secara langsung oleh rakyat.

Artikel ini ditulis oleh:

Usai Bantai Persela, Arema Fokus Hadapi Semen Padang

Malang, Aktual.co — Kemenangan Arema Cronus atas Persela Lamongan, merupakan bekal berharga bagi Ahmad Bustomi, dan kawan-kawan untuk maju ke babak semifinal Indonesian Super League (ISL).
Sebab, atas kemenangan ini, Arema Cronus bertengger di papan atas Grup K dengan mengantongi 10 poin, dari tiga kali menang, sekali seri dan satu kali kalah.
CEO Arema Cronus, Iwan Budianto menyebutkan, setelah meraup hasil sempurna atas Persela Lamongan, kini Arema harus fokus menghadapi pertandingan terakhir melawan Semen Padang.
“Anak-anak jangan sampai terbawa euforia kemenangan kita langsung fokus lawan Semen Padang,” ucap Iwan Budianto, usai pertandingan, Sabtu (25/10) malam.
Dua tim pesaing Arema Cronus, masing-masing Semen Padang dan Persipura masih berpeluang untuk melaju ke babak semifinal. Pasalnya, kedua tim itu saat ini mengemas poin sama yakni sembilan poin.
Menanggapi hal ini, striker Arema Cronus, Samsul Arif Munip, menegaskan, kemenangan telak, atas Persela Lamongan merupakan bekal tersendiri bagi ia dan rekan satu tim-nya.
“Kemenangan ini sangat penting bagi mental kami saat menghadapi Semen Padang,” kata Samsul Arif.
Pada pertandingan akhir melawan Semen Padang, Arema Cronus hanya butuh hasil seri untuk memastikan lolos ke Senayan. Bila Arema Cronus menelan kekalahan di Padang, maka tim berjuluk Singo Edan ini masih mempunyai harapan lolos semifinal melalui head to head dengan Persipura Jayapura. Itupun, dengan syarat tim berjuluk Mutiara Hitam itu ditahan imbang oleh Persela.
Kemungkinan Persipura sendiri memenangkan pertandingan melawan Persela cukup kecil. Pasalnya, dari catatan pertandingan selama musim ini, Laskar Joko Tingkir belum pernah satu kali pun tumbang dihadapan tifosinya sendiri.

Kalah Telah dari Arema, Persela Masih Buru Kemenangan Saat Lawan Persipura

Malang, Aktual.co — Harapan Persela Lamongan untuk maju ke babak Semifinal Indonesian Super League sudah pupus. Kekalahan telak dari Arema dengan skor 4-0, Sabtu (25/10) malam di Stadion Kanjuruhan, semakin menghempaskan asa tim Laskar Joko Tingkir itu.
Meski sudah pupus harapan, namun, Pelatih Kepala Persela Lamongan, Eduard Tjong, mengaku masih bertekad mengalahkan Persipura Jayapura di laga akhir.
“Kami tetap akan menghadapi Persipura dengan skuad inti,” kata Eduard Tjong, usai pertandingan.
Kemenangan itu, lanjut Eduard, bakal dihadiahkan kepada suporter, sebab, kemenangan saat menjamu Persipura di kandang sendiri menjadi akhir indah bagi Roman Golian dkk.
“Jika menang bisa menjadi hadiah buat suporter apalagi saat ini kondisi minus gol,” imbuhnya.
Menanggapi pertandingan kontra Arema, Eduard mengaku kalau anak asuhnya, kalah kualitas dengan tim Singo Edan. Gol cepat Christian Gonzales, bukanlah penyebab utama kekalahan Persela lantaran kondisi mental mereka sudah drop.
“Kalau pasca kebobolan, lalu kebobolan lagi baru kita habis, kita masih beri perlawanan ke Arema,” pungkasnya.

Rusia Bisa Bangun Kapal Perang seperti Mistral

Jakarta, Aktual.co — Wakil Panglima Angkatan Laut Rusia Laksamana Muda Victor Bursuk mengatakan bahwa pemerintahnya tidak bergantung pada Prancis dalam membangun operator helikopter sendiri mirip dengan kapal induk helikopter Prancis kelas Mistral. Bursuk bahkan menegaskan bahwa Rusia  mampu untuk membangun kapal perang seperti Prancis sendiri. 
“Kami tidak tergantung pada Prancis dengan cara apapun, itu hanya salah satu kontrak kerja sama teknis-militer dan tidak lebih. Program pembuatan kapal (Rusia) direncanakan pembangunan kapal perang kelas ini, dan itu pasti akan dilaksanakan,” katanya kepada radio Ekho Moskvy, Sabtu (25/10). 
Dua hari sebelumnya, Kamis 23 Oktober 2014, Kepala Staf Kremlin Sergei Ivanov mengatakan bahwa Rusia akan menuntut Prancis jika Paris menolak untuk menghormati kontrak Mistral.
Rusia dan Prancis sendiri diketahui menandatangani kesepakatan 1,2 miliar euro (1,5 miliar dolar AS) untuk dua operator helikopter kelas Mistral pada Juni 2011.
Kapal induk pertama, Vladivostok, diharapkan tiba di Rusia pada akhir 2014. Kapal kedua, Sevastopol, direncanakan tiba pada tahun 2015.
Penyelesaian kesepakatan tersebut telah beresiko sejak Barat mulai menerapkan sanksi ekonomi yang ditargetkan terhadap Rusia atas krisis Ukraina.

Artikel ini ditulis oleh:

Tawari Kursi Menteri ke Gerindra, Eva: Itu Hal Biasa

Jakarta, Aktual.co — Juru bicara PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai tawaran menteri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Partai Gerindra merupakan hal yang biasa saja jika dilakukan, karena Jokowi bukan tipikal orang yang pendendam terhadap lawan politiknya.

“Jokowi bukan tipe orang pendendam. Dia rendah hati. Jadi menawari ‘seat’ (kursi menteri) ke Gerindra bukan hal luar biasa,” kata Eva melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/10) malam.

Eva mengatakan sejak sebelum hari pencoblosan pemilu presiden lalu, Jokowi sudah berusaha melakukan rekonsiliasi dengan lawan-lawan politiknya.

Jokowi, ulas dia, juga telah mendatangi Prabowo Subianto beberapa waktu belakangan. Sehingga, kata dia, apabila Jokowi menawari Gerindra kursi menteri, maka hal itu biasa-biasa saja.

Sementara itu ketika dikonfirmasi atas kebenaran tawaran kursi menteri Jokowi untuk Gerindra, Eva mengaku tidak tahu pasti kabar tersebut.

“Aku ‘nggak’ mengerti persisnya,” beber dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain