Seorang nasabah menyetorkan uang di kantor PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Kinerja BSB hingga Juli 2013, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 3,3 triliun, meningkat dari Rp 2,63 triliun pada akhir 2012. BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 40 persen dari akhir tahun lalu pada penghujung 2013. Untuk mencapai target itu, BSB akan lebih fokus pada pembiayaan sektor mikro. Aktual/Tino Oktaviano
Karyawan PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menyiapkan Mobil SiAga BSB dan ATM keliling di kantor BSB, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Guna memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah dalam bertransaksi, PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menluncurkan Mobil Kas Keliling, dengan nama “Mobil SiAga BSB” yang dilengkapi dengan mesin ATM. Mobil kas keliling tersebut, disiagakan dengan menyediakan pelayanan penarikan dan penyetoran termasuk juga transaksi melalui ATM pada jam operasi mulai 08.30 – 15.00 WIB. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang nasabah menyetorkan uang di kantor PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Kinerja BSB hingga Juli 2013, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 3,3 triliun, meningkat dari Rp 2,63 triliun pada akhir 2012. BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 40 persen dari akhir tahun lalu pada penghujung 2013. Untuk mencapai target itu, BSB akan lebih fokus pada pembiayaan sektor mikro. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang nasabah menyetorkan uang di kantor PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Kinerja BSB hingga Juli 2013, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 3,3 triliun, meningkat dari Rp 2,63 triliun pada akhir 2012. BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 40 persen dari akhir tahun lalu pada penghujung 2013. Untuk mencapai target itu, BSB akan lebih fokus pada pembiayaan sektor mikro. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang nasabah menyetorkan uang di kantor PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Kinerja BSB hingga Juli 2013, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 3,3 triliun, meningkat dari Rp 2,63 triliun pada akhir 2012. BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 40 persen dari akhir tahun lalu pada penghujung 2013. Untuk mencapai target itu, BSB akan lebih fokus pada pembiayaan sektor mikro. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang nasabah menyetorkan uang di kantor PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Kinerja BSB hingga Juli 2013, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 3,3 triliun, meningkat dari Rp 2,63 triliun pada akhir 2012. BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 40 persen dari akhir tahun lalu pada penghujung 2013. Untuk mencapai target itu, BSB akan lebih fokus pada pembiayaan sektor mikro. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang nasabah menyetorkan uang di kantor PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Kinerja BSB hingga Juli 2013, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 3,3 triliun, meningkat dari Rp 2,63 triliun pada akhir 2012. BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 40 persen dari akhir tahun lalu pada penghujung 2013. Untuk mencapai target itu, BSB akan lebih fokus pada pembiayaan sektor mikro. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang teknisi melakukan uji emisi gas buang kendaraan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Tanpa disadari gas pembuangan kendaraan bermotor ini berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Gas buangan ini menjadi salah satu penyebab pemanasan global, terlebih jika pemilik kendaraan tidak memperhatikan kondisi mesinnya sehingga buangan gasnya jauh melebihi batas yang ditentukan. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang teknisi melakukan uji emisi gas buang kendaraan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Tanpa disadari gas pembuangan kendaraan bermotor ini berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Gas buangan ini menjadi salah satu penyebab pemanasan global, terlebih jika pemilik kendaraan tidak memperhatikan kondisi mesinnya sehingga buangan gasnya jauh melebihi batas yang ditentukan. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang teknisi melakukan uji emisi gas buang kendaraan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Tanpa disadari gas pembuangan kendaraan bermotor ini berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Gas buangan ini menjadi salah satu penyebab pemanasan global, terlebih jika pemilik kendaraan tidak memperhatikan kondisi mesinnya sehingga buangan gasnya jauh melebihi batas yang ditentukan. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang teknisi melakukan uji emisi gas buang kendaraan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Tanpa disadari gas pembuangan kendaraan bermotor ini berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Gas buangan ini menjadi salah satu penyebab pemanasan global, terlebih jika pemilik kendaraan tidak memperhatikan kondisi mesinnya sehingga buangan gasnya jauh melebihi batas yang ditentukan. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang teknisi melakukan uji emisi gas buang kendaraan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013). Tanpa disadari gas pembuangan kendaraan bermotor ini berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Gas buangan ini menjadi salah satu penyebab pemanasan global, terlebih jika pemilik kendaraan tidak memperhatikan kondisi mesinnya sehingga buangan gasnya jauh melebihi batas yang ditentukan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar "Duke of York" di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar "Duke of York" di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar "Duke of York" di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar "Duke of York" di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar "Duke of York" di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar "Duke of York" di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, berbincang dengan Putera kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew saat menerima pangeran yang bergelar “Duke of York” di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Kunjungan Andrew tersebut difokuskan untuk memperdalam hubungan bilateral Inggris-Indonesia di sektor perdagangan, investasi, sains, inovasi serta pendidikan. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang pekerja meriset kadar hidrokarbon di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013). Komite Penghapusan Bensin Bertimbal kualitas udara di DKI Jakarta sudah sangat parah dan semakin memburuk akibat pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Menurut penelitian pada 2010 itu mencatat 57,8 persen atau setara dengan sekitar lima juta penduduk Indonesia mengalami penyakit akibat polusi udara. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang pekerja meriset kadar hidrokarbon di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013). Komite Penghapusan Bensin Bertimbal kualitas udara di DKI Jakarta sudah sangat parah dan semakin memburuk akibat pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Menurut penelitian pada 2010 itu mencatat 57,8 persen atau setara dengan sekitar lima juta penduduk Indonesia mengalami penyakit akibat polusi udara. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang pekerja meriset kadar hidrokarbon di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013). Komite Penghapusan Bensin Bertimbal kualitas udara di DKI Jakarta sudah sangat parah dan semakin memburuk akibat pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Menurut penelitian pada 2010 itu mencatat 57,8 persen atau setara dengan sekitar lima juta penduduk Indonesia mengalami penyakit akibat polusi udara. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang pekerja meriset kadar hidrokarbon di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013). Komite Penghapusan Bensin Bertimbal kualitas udara di DKI Jakarta sudah sangat parah dan semakin memburuk akibat pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Menurut penelitian pada 2010 itu mencatat 57,8 persen atau setara dengan sekitar lima juta penduduk Indonesia mengalami penyakit akibat polusi udara. Aktual/Tino Oktaviano
Seorang pekerja meriset kadar hidrokarbon di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2013). Komite Penghapusan Bensin Bertimbal kualitas udara di DKI Jakarta sudah sangat parah dan semakin memburuk akibat pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Menurut penelitian pada 2010 itu mencatat 57,8 persen atau setara dengan sekitar lima juta penduduk Indonesia mengalami penyakit akibat polusi udara. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Petugas gabungan dari Suku Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat melakukan penertiban parkir kendaraan liar di badan jalan dan trotoar di bawah jalan layang Roxy, Jakarta, Selasa (17/9/2013). Penertiban dilakukan dengan cara mencabut pentil ban kendaraan yang bertujuan mengatasi kemacetan di kawasan tersebut. Aktual/Tino Oktaviano
Jakarta, Aktual.co —Mata Tertutup merupakan Film karya Garin Nugroho yang paling verbal, tidak seperti Film-Film Garin pada umumnya yang penuh dengan simbol, bahasa gambar dan metamorfosa yang kadang sulit ditangkap pesannya oleh penonton awam.
Film hasil kerjasama antara SET Production dengan Ma’arif Institute di desain dengan jalan cerita yang lugas dan sederhana. Pesan yang ingin disampaikan yaitu tentang fundamentalisme agama, anti radikalisme dan ideologi sempit.
Film Mata Tertutup berlatar belakang pendirian Negara Islam Indonesia (NII), jalan cerita terbagi dalam 3 cerita besar. Rima (Eka Nusa Pertiwi) seorang gadis yang dalam masa pencarian jatidiri, tidak sengaja terjebak dan terdoktrin dalam proses pendirian Negara Islam Indonesia (NII), Rima yang merasa hak – haknya sebagai perempuan tidak terakomodir oleh pemerintah sekarang, berharap dengan pembentukan NII bisa memberi ruang bagi dirinya dan teman-temannya.
Jabir (M.Dinu Imansyah) seorang pemuda yang baru keluar dari pesantren karena sudah lama tidak mampu membayar iuran mendapati kenyataan hidup yang keras dan getir, Ibunya yang sudah bersusah payah berjualan di pasar tetapi masih terbelenggu oleh kemiskinan, akhirnya Jabir memutuskan untuk bergabung dengan kelompok jihad agar pemerintah melihat rakyat bawah yang bergelut dengan kemiskinan.
Asimah (Jajang C. Noer) seorang ibu yang kebingungan mencari anak gadisnya, setelah mencari kesana – kemari akhirnya diketahui anaknya diculik oleh kelompok NII.
Mata Tertutup juga menceritakan kondisi internal NII, proses rekrutmen, doktrinisasi, pengadilan syariah, hingga rapat komunitas. Lewat adegan-adegan Film tersebut diharapkan masyarakat mengetahui tentang tujuan berdirinya NII. Mata Tertutup melihat permasalahan dengan bijak tidak menempatkan tokoh sebagai protagonis atau antagonis, masalahnya bukan pada fundamentalisme tokoh mengingat setiap ideologi dianggap oleh tokoh tersebut yang paling benar.
Mata Tertutup (2011) Sutradara : Garin Nugroho Pemain : Eka Nusa Pertiwi, M. Dinu Imansyah, Jajang C. Noer, Kukuh Riyadi Penghargaan AFI (Apresiasi Film Indonesia) 2012 – Film Cerita Panjang/Bioskop Terunggul – Pemeran Utama Wanita Terunggul – Pemeran Pendukung Pria Terunggul – Sutradara Terunggul – Pengarah Sinematografi Terunggul