26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 53

Kenapa Pemerintah Belum Tetapkan Darurat Bencana Nasional di Sumatra? Pengamat: Padahal Semua Indikator Terpenuhi!

Presiden RI Prabowo Subianto saat berdialog dengan warga terdampak bencana di posko pengungsian di kawasan Jembatan Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12/2025). ANTARA/HO-Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto saat berdialog dengan warga terdampak bencana di posko pengungsian di kawasan Jembatan Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12/2025). ANTARA/HO-Sekretariat Presiden

Jakarta, Aktual.com – Analis Ekonomi Politik Kusfiardi menyampaikan, Pemerintah pusat mestinya sudah menetapkan status darurat Bencana Nasional di Sumatra. Ia menyebut, bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat kini berkembang menjadi krisis kemanusiaan terbesar usai bencana tsunami Aceh 2004 lalu.

Menurutnya, bencana di Sumatra seharusnya sudah memenuhi indikator darurat Bencana Nasional. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, menyebutkan status darurat Bencana Nasional ditetapkan jika korban dalam jumlah besar.

Selain itu, dalam bencana kali ini terjadi kerusakan yang meluas dan lintas-wilayah serta penanganan melebihi kapasitas daerah.

“Semua indikator ini telah terpenuhi secara jelas. Korban meninggal hampir 1.000 jiwa dan terus bertambah. Wilayah terdampak sudah mencakup 53 kabupaten/kota, meliputi setengah wilayah tiga provinsi besar,” ujar Kusfiardi dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).

Tanpa status darurat Bencana Nasional, kata dia, bantuan internasional tidak bisa masuk dan moratorium utang daerah tidak dapat diterapkan. “Pendanaan APBN sulit digelontorkan cepat. Koordinasi BNPB–TNI–Polri terbatas. Penegakan hukum terhadap deforestasi penyebab banjir melambat,” katanya.

Terlebih, kata Kusfiardi, Menko PMK Pratikno sudah menyatakan bahwa penanganan bencana Sumatra ‘sudah berskala nasional’. “Sebuah pengakuan tanpa formalitas hukum,” ucap Co-Founder FINE Institute ini.

Terkait argumen Pemerintah pusat bahwa status Bencana Nasional belum diperlukan karena dukungan dan bantuan langsung dari pusat telah berjalan, menurutnya, penanganan bencana saat ini hanya menyasar pemukiman.

Sementara, rekonstruksi jembatan, sistem irigasi, rumah sakit, maupun perbaikan logistik nasional memerlukan tanggung jawab Pemerintah pusat.

Kusfiardi pun menduga, penundaan Status Bencana Nasional karena kekhawatiran akan membuka pintu kritik terkait deforestasi oleh korporasi.

“Selain juga munculnya beban fiskal tambahan. Jadi, ada variabel pertimbangan politik dan reputasi pemerintahan baru,” sebutnya.

Namun, katanya, argumen itu tidak sebanding dengan risiko nyawa dan kerusakan jangka panjang yang terus bertambah

Kusfiardi menegaskan, bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar bukan lagi bencana daerah, melainkan bencana nasional yang telah mengganggu kehidupan jutaan warga, memutus rantai pasok antar-provinsi, dan melampaui kapasitas pemerintah daerah.

“Menetapkan status bencana nasional bukan hanya urusan administrasi. Ini adalah kewajiban moral negara terhadap warganya. Kewajiban hukum menurut UU 24/2007. Syarat percepatan pemulihan daerah dan pintu bagi bantuan internasional yang sangat dibutuhkan,” ujarnya.

“Paling penting dari semuanya adalah mandat konstitusi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,” sambungnya.

Setiap hari penundaan, tambah Kusfiardi, berarti tambahan korban jiwa dan kerugian lainnya.

“Makin banyak warga jatuh dalam kemiskinan darurat. Infrastruktur publik makin sulit dipulihkan dan risiko wabah makin besar,” katanya.

Karena itu, ujarnya, sudah saatnya Presiden Prabowo mengambil keputusan bersejarah dengan menetapkan bencana di Sumatra sebagai Bencana Nasional.

Pemerintah Masih Sanggup Tangani

Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan Pemerintah belum menetapkan status darurat Bencana Nasional terkait bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ia menegaskan status tidak menjadi soal. Yang terpenting adalah proses penanganannya.

“Banyaklah, kan banyak pertimbangan ya. Ada hal-hal yang tidak bisa juga disampaikan ya. Pertimbangan-pertimbangan tersebut. Yang paling penting adalah bukan masalah statusnya, tapi sekali lagi adalah masalah penanganannya,” kata Pras di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Pras menegaskan Pemerintah telah mengerahkan semua sumber daya dalam menangani bencana di Sumatra. Pemerintah yakin penanganan akan maksimal, sehingga untuk saat ini belum menetapkan status darurat bencana nasional.

“Kemudian support atau backup dari pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten, termasuk mengenai anggaran yang Bapak Presiden langsung memberikan instruksi kepada kami, jajaran terkait untuk mem-back up sepenuhnya proses penanganan terhadap bencana yang menimpa saudara-saudara kita di tiga provinsi,” ujarnya.

Pras mengatakan tidak ditetapkan status darurat bencana nasional bukan berarti tidak bisa menerima bantuan dari negara lain. Penerimaan bantuan dari luar bisa dilakukan menggunakan inpres seperti pada bencana di Palu beberapa tahun silam.

Ia mengungkap saat ini banyak negara sahabat yang sudah menawarkan bantuan. Namun pemerintah belum membutuhkan hal tersebut karena masih sanggup untuk mengatasi seluruh permasalahan.

“Untuk sementara ini belum ya. Meskipun kami juga mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan terima kasih karena banyak sekali atensi dari negara-negara sahabat. Baik yang mengucapkan keprihatinan maupun yang ingin memberikan bantuan, kami mengucapkan terima kasih,” ujarnya.

Empat Teori Chat GPT

Sementara itu, viral di media sosial Instagram seorang konten kreator @yudhaoday menanyakan aplikasi Artificial Intelligence (AI) Chat GPT terkait kenapa status darurat Bencana Nasional belum diberlakukan di Sumatra.

Dari konten tersebut, menampilkan empat teori Chat GPT kenapa Pemerintah belum menetapkan status darurat Bencana Nasional di Sumatra.

Teori pertama. Jika bencana di Sumatra ditetapkan sebagai darurat Bencana Nasional, maka izin industri berhenti, begitu pula eksploitasi tambang dan dan proyek mega-infrasruktur. Chat GPT juga menyampaikan, ada pihak yang tidak ingin proyek dan industri milyaran dolar berhenti karena status darurat Bencana Nasional.

Teori kedua. Chat GPT menyebutkan, jika status darurat Bencana Nasional ditetapkan maka penyebab kerusakan harus diperiksa, struktur tata ruang dan izin lingkungan harus diaudit, dan siapa yang menyebabkan kerusakan harus diselidiki.

Chat GPT menyatakan, banyak pihak lebih memilih fokus pada status bencana alam dari pada bencana nasional, karena audit akan menungkap terlalu banyak nama yang harus bertanggung jawab.

Teori ketiga. Chat GPT menyebut, status darurat Bencana Nasional berefek pada keterlibatan LSM internasional, dan media global. Keterlibatan keduanya menyebabkan transparansi tidak bisa ditutupi, dan tidak ada lagi yang bisa mengatur narasi.

Teori keempat. Status darurat Bencana Nasional berdampak pada rakyat berhak mendapat rumah kembali di tanah yang sama. Namun, dengan status bencana alam, relokasi bisa dilakukan, dan wilayah terdampak bisa digunakan hal lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Menag Pastikan Pemulihan Rumah Ibadah dan Pendidikan Jadi Prioritas Pascabencana di Sumatra

Jakarta, aktual.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian penuh pada kebutuhan logistik serta pemulihan rumah ibadah dan layanan pendidikan pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Besok kita akan turun untuk menangani hal-hal yang sangat darurat: makanan, minuman, tempat tinggal sementara. Dan madrasah, masjid, serta rumah ibadah lain juga bagian dari tanggung jawab Kementerian Agama,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/12).

Pernyataan Menag tersebut disampaikan saat gelaran “Donasi Peduli Sumatra bersama Wali” yang digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ia memastikan bahwa pendataan kerusakan telah dilakukan secara menyeluruh mencakup jumlah madrasah, masjid, rumah ibadah berbagai agama, keluarga terdampak, mahasiswa asal Sumatera yang berada di Pulau Jawa, anak yatim, hingga korban meninggal.

“Yang penting kita sudah mendata berapa madrasah, berapa rumah ibadah, berapa masjid, berapa yang meninggal, dan berapa anak yatim. Ini akan menjadi dasar prioritas. Mahasiswa yang terdampak penuh juga diprioritaskan,” kata dia.

Acara yang diinisiasi Ditjen Bimas Islam ini juga dirangkaikan dengan Kick Off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah, Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama, serta lelang amal dua helm bertanda tangan personel band Wali, yang masing-masing terjual senilai Rp15 juta dan Rp55 juta untuk didonasikan kepada penyintas bencana di Sumatera.

Kemenag juga mencontohkan sejumlah langkah lintas daerah yang telah dilakukan terhadap mahasiswa terdampak bencana, mulai dari penyediaan makan gratis, bantuan tempat tinggal, hingga dukungan logistik bagi keluarga yang harus mengungsi ke Pulau Jawa.

Menag menekankan penanganan bencana tidak berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi harus melihat dampak jangka panjang terhadap generasi muda.

“Kita bukan hanya memikirkan sekarang. Pemulihan generasi mereka bisa memerlukan 30 tahun. Karena itu, Menteri Agama harus secara rasional memberi perhatian khusus. Jika tidak, anak-anak di sana bisa kehilangan masa depan,” ujarnya.

Terkait kerusakan fisik bangunan, Menag menegaskan sektor rumah ibadah menjadi mandat Kemenag yang harus dipulihkan secara terencana.

“Kementerian Agama berkewajiban menyelesaikan persoalan bangunan fisik yang rusak. Itu tugas kita,” kata Menag.

Kick off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah yang digelar dalam acara ini menjadi salah satu langkah awal untuk memulihkan serta mengoptimalkan fungsi rumah ibadah sebagai pusat spiritual, sosial, dan psikologis bagi masyarakat yang terdampak musibah.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Motor Brebet? Begini Cara Mendeteksi Busi Lemah dan Solusinya dari AHASS

Jakarta, Aktual.com – Banyak pengendara tak sadar bahwa komponen kecil bernama busi justru memegang peran besar dalam menentukan hidup-matinya mesin motor. Padahal, jika busi mulai melemah, motor bisa tiba-tiba brebet, kehilangan tenaga, bahkan mogok di tengah kemacetan. Risiko ini makin besar jika kondisi busi diabaikan terlalu lama.

Secara fungsional, busi menerima tegangan sangat tinggi dari koil—bahkan mencapai 20.000 hingga 30.000 volt—sebelum memantik percikan api di ruang bakar. Jika percikan melemah, proses pembakaran langsung terganggu. Efeknya bukan main: motor susah hidup, tarikan ngempos, hingga konsumsi bensin membengkak.

Selain pemantik api, busi juga berfungsi sebagai “diagnosa cepat” kondisi mesin. Warna cokelat muda menandakan pembakaran sehat, hitam berarti campuran terlalu kaya atau busi kotor, sementara putih menandakan tanda bahaya: mesin mengalami overheat.

Ada enam sinyal kuat bahwa busi motor mulai sekarat:

  1. Motor susah hidup, terutama saat pagi hari.
  2. Tarikan terasa loyo atau tidak bertenaga.
  3. Mesin brebet saat digas.
  4. Boros bensin tanpa alasan jelas.
  5. Ujung busi menghitam atau memutih ekstrem.
  6. Percikan api kecil atau tidak stabil saat dicek.

Jika dibiarkan, kondisi busi lemah bisa memicu gangguan serius. Saat hendak menyalip atau melaju di tanjakan, motor bisa tersendat mendadak. Dalam skenario terburuk, mesin mati total di tengah jalan.

“Busi itu kecil, tetapi dampaknya besar. Begitu motor mulai susah hidup atau tenaganya terasa hilang, itu tanda awal yang tidak boleh diabaikan. Kondisi seperti ini bisa membahayakan pengendara,” tegas Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi.

PT Wahana Makmur Sejati (WMS) mengimbau pengguna sepeda motor untuk melakukan pemeriksaan rutin—ideal setiap 4.000 km, dan penggantian setiap 8.000–12.000 km. Pemeriksaan di bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) disarankan agar diagnosa lebih akurat.

“Kami mengimbau pengendara segera melakukan pengecekan di AHASS ketika muncul gejala. Pemeriksaan dini dapat mencegah kerusakan lanjutan dan menjaga keamanan berkendara,” ujar Wahyu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Astra Auto Fest 2025 Panen Transaksi Raksasa, Mobil Terlarisnya Bikin Shock!

Jakarta, Aktual.com – Astra Auto Fest 2025 yang digelar pada 5–7 Desember 2025 di Astra Biz Center BSD kembali mencetak capaian besar. Selama tiga hari, festival otomotif terbesar milik Astra Grup itu menghadirkan kolaborasi 26 unit bisnis dengan ragam produk mulai dari roda dua, roda empat, kendaraan komersial, hingga layanan keuangan, properti, kesehatan, dan komunitas.

Chief Marketing Auto2000 sekaligus Project Director Astra Auto Fest 2025, Yagimin, menyebut tahun ini menjadi penyelenggaraan yang paling komprehensif.
“Bagi kami, Astra Auto Fest 2025 bukan sekadar platform pemenuhan kebutuhan pengunjung, tetapi momentum memperkuat kolaborasi antar perusahaan di bawah Grup Astra,” ujarnya.

Tahun ini, Astra Auto Fest mencatat 11.337 transaksi, meliputi sektor otomotif, jasa keuangan, properti, hingga layanan sosial. Menurut Yagimin, tingginya transaksi mempertegas posisi festival ini sebagai pusat layanan terpadu yang memudahkan masyarakat memilih produk dalam satu lokasi.

“Sambutan hangat dari masyarakat membuat kami optimistis terus menyelenggarakan Astra Auto Fest di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Area festival mencapai lebih dari 62 ribu meter persegi, dilengkapi layanan kesehatan, zona komunitas, hingga aktivitas keluarga. Suasana makin ramai berkat kehadiran komunitas cosplay, kompetisi cosplay walk, pushbike competition, serta komunitas sepeda, lari, dan otomotif.

Antusiasme besar juga terlihat di area test drive yang dipadati pengunjung. Mobil elektrifikasi mendominasi minat dengan porsi 63 persen dari total uji coba. Beberapa model yang paling banyak dicoba antara lain Toyota Veloz Hybrid, Toyota Urban Cruiser, Daihatsu Rocky Hybrid, BMW 320i, Isuzu MU-X 4×4, hingga Honda New Vario dan ADV Roadsync.

Festival ini juga menghadirkan program undian bagi peserta test drive. Salah satu pemenang hadiah utama Daihatsu Rocky Hybrid, Muhammad Pulungan, mengaku tak menyangka memenangkan undian.
“Rencananya saya mau trade-in Daihatsu Xenia, ternyata saya dapat Rocky Hybrid. Terima kasih Astra Auto Fest 2025!” ujar dia.

Testimoni positif juga datang dari Norman dan keluarganya yang melakukan tukar tambah melalui OLXmobbi dan pembiayaan Astra Credit Companies. “Prosesnya mudah dan cepat,” ucapnya.

Dengan tingginya animo dan transaksi, Astra Auto Fest 2025 diharapkan ikut mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional menjelang akhir tahun. “Kami berterima kasih atas antusiasme masyarakat. Sampai jumpa di Astra Auto Fest 2026!” tutup Yagimin.

Artikel ini ditulis oleh:

Achmat
Eka Permadhi

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat di Kota Besar Wilayah Indonesia

BMKG memperkirakan awal musim kemarau akan tiba pada Mei hingga Juli sehingga pada peralihan musim atau pancaroba, masyarakat diminta mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang. AKTUAL/Munzir

Jakarta, aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Sabtu (13/12).

Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Sentia Arianti menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari Aceh hingga perairan barat Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, Laut Jawa, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Laut Banda, Laut Arafuru, Maluku, Laut Seram, dan sebagian besar Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya wilayah Medan, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Serang, Makassar, Mamuju, Kendari, Manado dan Sorong.

Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu wilayah Banda Aceh, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Palangkaraya, Tanjung Selor, Samarinda, Denpasar, Mataram, Kupang, Palu, Gorontalo, Ternate, Ambon, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya dan Merauke.

Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, diantaranya wilayah Padang dan Bandung.

Sebelumnya pada Jumat (12/12), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kemunculan bibit siklon tropis 93S di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian selatan yang berpotensi cuaca buruk di Jawa Timur dan kawasan Kepulauan Sunda Kecil.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Khusus BMKG Miming Saepudin mengatakan bibit siklon tropis 93S terbentuk pada 11 Desember 2025, pukul 07.00 WIB atau 08.00 Wita.

“Potensi bibit siklon tropis 93S berkembang menjadi siklon tropis dalam kategori peluang rendah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

KBRI Pastikan 54 WNI dari Myanmar Siap Dipulangkan via Thailand

Jakarta, Aktual.com — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon memastikan bahwa sebanyak 54 WNI dari kawasan Shwe Kokko, Myanmar, telah diseberangkan ke Thailand sebagai bagian dari gelombang kedua pemulangan WNI dari negara tersebut. Pemindahan ini merupakan kelanjutan dari repatriasi tahap pertama yang memulangkan 56 WNI dan telah tiba di Indonesia pada Selasa (9/12).

“Para WNI tersebut dipindahkan dari Myawaddy menuju Mae Sot (Thailand) melalui jalur darat setelah memperoleh izin lintas batas dari otoritas Myanmar maupun Thailand,” demikian keterangan resmi KBRI Yangon yang diterima di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

KBRI Yangon menjelaskan bahwa selama berada di Thailand, para WNI berada di bawah pendampingan penuh KBRI Bangkok, termasuk fasilitasi proses imigrasi, kebutuhan logistik, hingga persiapan penerbangan pulang. Para WNI dijadwalkan diterbangkan ke Indonesia dari Bangkok pada Sabtu dini hari (13/12).

“Setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mereka akan diterima oleh instansi terkait di Indonesia, termasuk BP2MI Banten, Kementerian Luar Negeri, serta lembaga terkait lainnya untuk proses asesmen dan penanganan lanjutan,” kata KBRI Yangon.

KBRI juga memastikan proses pemulangan ratusan WNI lainnya yang masih berada dalam pengawasan otoritas Myanmar di negara bagian Kayin terus berjalan. Mereka sebelumnya terjaring dalam operasi pemberantasan penipuan daring (online scam) yang banyak melibatkan pekerja migran.

“Proses pemulangan akan dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan dokumen dan kondisi lapangan,” ujar KBRI Yangon.

Hingga saat ini, lebih dari 200 WNI telah menjalani pendataan biometrik dan proses penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) karena paspor mereka hilang, disita operator kejahatan, atau sudah kedaluwarsa.

KBRI mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap tawaran kerja ilegal di luar negeri karena berisiko tinggi menjadi korban penipuan dan eksploitasi. Proses keberangkatan wajib dilakukan melalui mekanisme resmi dan terverifikasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Berita Lain