25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 790

DPR Khawatir Dampak Berkurangnya Lahan Pertanian dan Kawasan Hutan di Karawang

Ilustrasi - Areal sawah di wilayah Telukjambe Barat Karawang. ANTARA/Ali Khumaini/dok

Karawang, aktual.com – Anggota Komisi II DPR RI Ateng Sutisna mengkhawatirkan dampak atas berkurangnya lahan pertanian dan kawasan hutan di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“Sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung padi, penurunan luas lahan pertanian di Karawang ini sangat mengkhawatirkan,” kata Ateng dalam keterangannya yang diterima di Karawang, Minggu (11/5).

Sesuai dengan data yang dihimpun, katanya, luas lahan pertanian di wilayah Karawang pada 2000 tercatat sekitar 116.000-120.000 hektare.

Kemudian luas lahan pertaniannya itu berkurang menjadi 103.000 hektare pada 2013, dan terus mengalami penyusutan menjadi 97.000 hektare pada 2023.

Selanjutnya dari data terbaru saat ini, lahan pertanian yang secara resmi ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) hanya mencapai sekitar 87.000 hektare.

Menurut dia, sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, penurunan luas lahan pertanian di wilayah Karawang tentu saja mengkhawatirkan.

Jika dibiarkan, katanya, ketahanan pangan nasional bisa terancam. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar kebijakan pembangunan di Karawang, baik industri maupun perumahan, lebih mengedepankan konsep vertikal daripada horizontal, agar tidak terus menggerus lahan pertanian.

Selain mengkhawatirkan berkurangnya lahan pertanian, Ateng juga menyampaikan keprihatinannya terhadap masifnya konversi lahan hutan menjadi kawasan non-hutan.

Berdasarkan keterangan dari jajaran Pemkab Karawang, saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Karawang, terungkap bahwa luas hutan di daerah ini dahulu mencapai 40.000 hektare dalam satu hamparan. Namun kini hanya tersisa sekitar 6 persen dari total luas wilayah Karawang yang mencapai 1.753,27 Km2 atau 175.327 hektare.

“Ini berarti luas hutan yang tersisa hanya sekitar 10.519 hektare, yang menunjukkan bahwa lebih dari 73 persen atau sekitar 29.481 hektare kawasan hutan di Karawang telah dikonversi menjadi lahan non-hutan, termasuk kawasan industri, pemukiman, dan infrastruktur lainnya,” kata dia.

Legislator dari Fraksi PKS ini menyampaikan, penurunan luas lahan hutan tersebut menunjukkan adanya perubahan fungsi kawasan hutan yang masif. Padahal, keberadaan hutan di suatu daerah sangat penting.

“Hutan tidak hanya sebagai penyangga tanah dan sumber air, tetapi juga sebagai langkah mitigasi perubahan iklim,” kata Ateng.

Ia juga mengingatkan bahwa dari 6 persen luas hutan yang tersisa di Karawang masih terjadi konflik penggunaan lahan oleh masyarakat. Sehingga luas hutan yang benar-benar berfungsi bisa jadi lebih kecil lagi.

Atas hal itu, ia mendesak agar pemerintah daerah dan pusat bisa lebih serius dalam menjaga sisa kawasan hutan yang ada.

Ateng juga menekankan pentingnya penyelesaian konflik pertanahan dan penertiban penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Paus Leo XIV Serukan Penghentian Perang di Gaza, Ukraina dan Perbatasan India-Pakistan

Sejumlah warga menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Kota Gaza, Palestina (9/5/2025). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.

Jakarta, aktual.com – Paus Leo XIV menyerukan penghentian perang di Gaza, Ukraina, dan perbatasan India-Pakistan, ketika memimpin misa Minggu (11/5) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Dalam pidato yang disampaikan di hadapan umat yang berkumpul di lapangan tersebut, Paus baru Gereja Katolik yang terpilih pada 8 Mei lalu mengulang seruan perdamaian yang sering disampaikan pendahulunya, Paus Fransiskus.

“Saya juga memohon kepada para pemimpin dunia dengan mengulang pesan yang selalu relevan: Jangan pernah lagi perang!” ujar Leo XIV, mengutip laporan Vatican News.

Ia mengenang tragedi besar Perang Dunia II yang berakhir 80 tahun lalu, yang menyebabkan 60 juta kematian.

“Saya turut merasakan penderitaan rakyat Ukraina yang terkasih. Semoga setiap upaya dilakukan untuk mencapai perdamaian sejati, adil, dan abadi sesegera mungkin,” kata dia.

“Semoga semua tahanan dibebaskan, dan semoga anak-anak dikembalikan ke keluarga mereka”, ujarnya, menambahkan.

Paus asal Amerika Serikat itu juga mengungkapkan kesedihannya atas bencana kemanusiaan di Jalur Gaza, yang dipicu serangan Israel terhadap kelompok pejuang Palestina, Hamas.

“Semoga pertempuran segera dihentikan, semoga bantuan kemanusiaan diberikan kepada penduduk sipil yang terdampak, dan semoga semua sandera dibebaskan,” tuturnya.

Dengan penuh harapan, Paus berusia 69 tahun itu menyambut pengumuman gencatan senjata antara India dan Pakistan, yang tercapai pada Sabtu (10/5).

“Saya berharap melalui negosiasi yang akan datang, kesepakatan yang langgeng dapat segera dicapai,” kata dia.

Sebelum menutup pidatonya, Paus Leo XIV mengajak seluruh umat berdoa kepada Maria Sang Ratu Damai dan memohon mukjizat perdamaian kepada Tuhan Yesus.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Kapuspen TNI Sebut Dukungan Pengamanan untuk Kejaksaan Dilaksanakan Terukur

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi. ANTARA/Walda Marison

Jakarta, aktual.com – Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi menyatakan dukungan pengamanan personel TNI Angkatan Darat kepada jajaran kejaksaan dilaksanakan berdasarkan permintaan resmi dan kebutuhan yang terukur.

Ia mengatakan bahwa dukungan pengamanan itu bagian dari kerja sama resmi antara TNI dan Kejaksaan RI yang tertuang dalam Nota Kesepahaman Nomor NK/6/IV/2023/TNI tanggal 6 April 2023. Pelaksanaan kerja sama itu mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku.

“TNI senantiasa menjunjung tinggi prinsip profesionalitas, netralitas, dan sinergi antarlembaga,” kata Kristomei saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (11/5).

Ia menjelaskan terbitnya Surat Telegram Kepala Staf TNI AD Nomor ST/1192/2025 tertanggal 6 Mei 2025 tentang pengamanan jajaran kejaksaan merupakan bagian dari kerja sama pengamanan yang bersifat rutin dan preventif, sebagaimana yang juga telah berjalan sebelumnya.

Kapuspen TNI menjelaskan ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi, pendidikan dan pelatihan, pertukaran informasi untuk kepentingan penegakan hukum, penugasan prajurit TNI di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia, dan penugasan jaksa sebagai supervisor di Oditurat Jenderal TNI.

Kemudian tentang dukungan dan bantuan personel TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan, dukungan kepada TNI di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, meliputi pendampingan hukum, bantuan hukum litigasi dan nonlitigasi, penegakan hukum, serta tindakan hukum lainnya.

Kerja sama selanjutnya tentang pemanfaatan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai kebutuhan, serta koordinasi teknis penyidikan dan penuntutan serta penanganan perkara koneksitas.

Kristomei mengatakan dukungan pengamanan itu juga dilakukan sebagai pengejawantahan tugas pokok TNI sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Kemenag Tegaskan Bus Shalawat Antar Jamaah dari Hotel ke Masjidil Haram Bebas Pungli

Jamaah haji Indonesia saat berangkat menggunakan bus shalawat dari Makkah menuju Masjidil Haram pada Minggu (11/5/2025) dini hari waktu Arab Saudi. ANTARA/HO-Kemenag.

Jakarta, aktual.com – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa bus shalawat yang mengantarkan jamaah dari hotel ke Masjidil Haram selama ibadah haji 2025 bebas pungutan liar (pungli), sehingga mereka diimbau tidak memberikan uang tambahan atau tip kepada para petugas.

Kepala Bidang Transportasi pada PPIH Arab Saudi Mujib Roni dalam keterangan resmi di Jakarta Minggu (11/5), mengingatkan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam unsur pembiayaan pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

“Para sopir sudah dibayar sehingga jamaah tidak perlu memberikan baksyis -tip-, apalagi pungutan liar,” ujar Mujib.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan bus shalawat untuk mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Bus tersebut beroperasi selama 24 jam.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi menegaskan bahwa bus tersebut sudah inklusif dan memprioritaskan jamaah lansia serta berkebutuhan khusus.

“Kita siapkan layanan inklusi, dengan menghadirkan bus shalawat yang ramah dengan jamaah lansia dan berkebutuhan khusus,” ucapnya.

Ia menjelaskan, setidaknya ada 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya. Bus didesain khusus dengan low deck (lantai rendah) agar bisa dilewati kursi roda, serta pada bagian dalam juga disiapkan tempat khusus untuk menyimpan kursi roda.

“Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas,” ujar Muchlis.

Jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah (Makkah), akan menggunakan terminal Syib Amir, sedangkan jamaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Ka’bah. Kemudian, jamaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.

Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus Shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Lestari Moerdijat Serukan Upaya Berkelanjutan untuk Tingkatkan Kualitas Guru

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. AKTUAL/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Peningkatan kualitas guru merupakan salah satu langkah penting untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional agar mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.

“Sejumlah program yang mempermudah akses untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar harus konsisten direalisasikan dalam upaya memberi pelayanan pendidikan yang lebih baik bagi setiap anak bangsa,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/5).

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 pada 2 Mei lalu, pemerintah resmi meluncurkan program bantuan dana pendidikan bagi guru yang belum menamatkan jenjang sarjana (S1) atau setara diploma 4 (D4).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyebut ada 12 ribu kuota yang tersedia untuk program tersebut.

Para guru bisa menerima bantuan pendidikan itu, dengan syarat utama guru yang mendaftar dipastikan belum menyelesaikan pendidikan setara S1 atau D4.

Menurut Lestari, program tersebut harus mampu dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran, sehingga hasilnya kelak dapat segera memenuhi kebutuhan sejumlah daerah yang kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas.

Rerie sapaan akrab Lestari, sangat berharap keberadaan program tersebut dapat dipahami oleh para tenaga pengajar yang membutuhkan melalui sosialisasi yang tepat.

Diakui Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, pada 2024 lalu pemerintah mencatat terjadi kekurangan 1,3 juta guru di tanah air.

Kekurangan tersebut, tambah Rerie, terjadi antara lain karena pensiun guru, terbatasnya rekrutmen, dan distribusi guru yang tidak merata.

Program bantuan dana pendidikan guru, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, merupakan bagian dari upaya agar kebutuhan guru secara jumlah dan kualitas dapat terpenuhi.

Rerie mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah memiliki komitmen kuat untuk memberi pelayanan pendidikan yang berkualitas bagi setiap warganya demi melahirkan generasi penerus yang berdaya saing di masa depan.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

27 Tahun Pasca Reformasi, Justru Terjadi Degradasi Moral Bangsa Secara Masif yang Merubah Tatanan Berbangsa dan Bernegara

Penulis, pemerhati masalah sosial, budaya, hukum, politik, dan sejarah bangsa, Agus Widjajanto. Aktual/DOK PRIBADI

Melihat fenomena dalam masyarakat dimana dipertontonkan di media sosial, media masa, baik elektronik maupun visual, terjadi nya kasus kasus korupsi yang telah diungkap oleh kejaksaan agung maupun KPK begitu memprihatinkan dan kita merasa risau dan prihatin dengan kondisi bangsa saat ini, dimana justru di era reformasi, berbagai lini mengalami degradasi moral, baik dalam penegakan hukum, kehidupan politik, kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana korupsi semakin masif dan terstruktur, bahkan Indonesia oleh investor asing merasa terganggu dengan maraknya praktek premanisme dan ketidak adilan yang telah menjadi bagian dari bangsa. Yang mana diera yang diharapkan lebih baik saat didengungkan reformasi, justru setelah 27 tahun yang terjadi disemua lini mengalami kehilangan arah kemana sebenarnya yang mau dituju bangsa ini. bangsa ini memerlukan papan sandang pangan murah, pendidikan murah, keamanan terjamin.

Belajar dari sejarah masa lalu saat di bumi Pertiwi ini berdiri kerajaan kerajaan besar di Nusantara, baik saat abad ke 7 hingga ke 9 berkuasanya Kerajaan Medang Mataram Hindu di Jawa tengah.

Kerajaan Mataram Hindu, juga dikenal sebagai Mataram Kuno, berdiri di Jawa Tengah sekitar abad ke-7 Masehi. Berikut beberapa fakta tentang berkuasanya Mataram Hindu di Jawa Tengah:

– Letak dan Wilayah: Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, yang disebut Bumi Mataram. Daerah ini dikelilingi oleh pegunungan seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu, serta dialiri oleh sungai-sungai seperti Sungai Bogowonto, Sungai Progo, dan Sungai Bengawan Solo.
– Pendiri dan Dinasti: Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Raja Sanjaya dari Wangsa Sanjaya yang menganut agama Hindu. Kemudian, Wangsa Syailendra yang beragama Buddha juga pernah berkuasa, dan terakhir Wangsa Isana yang didirikan oleh Mpu Sendok.

– Raja-Raja: Beberapa raja terkenal Mataram Kuno antara lain:
– Sanjaya (pendiri Wangsa Sanjaya)
– Rakai Panangkaran (awal Wangsa Syailendra)
– Rakai Pikatan (awal kebangkitan Wangsa Sanjaya)
– Mpu Sendok (pendiri Wangsa Isana dan pemindah kerajaan ke Jawa Timur)
– Dharmawangsa Teguh (akhir Kerajaan Medang)
– Peninggalan: Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan banyak peninggalan seperti candi (Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Prambanan), prasasti (Prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Mantyasih), dan lain-lain.
– Keruntuhan: Kerajaan Mataram Kuno runtuh pada abad ke-11 Masehi setelah serangan dari Kerajaan Sriwijaya dan konflik internal.

Berita Lain