24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 803

Komnas Haji Sarankan BPKH dan Danantara Ambil Peran Pendanaan Kampung Haji di Arab Saudi

Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj. ANTARA/HO-Komnas Haji dan Umrah.

Jakarta, aktual.com – Komisi Nasional Haji (Komnas Haji) mengusulkan agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Danantara bisa mengambil peran pendanaan dalam mewujudkan kampung haji di Arab Saudi.

“Pembangunan infrastruktur kampung haji bisa menjadi prioritas skema investasi bagi BPKH untuk jangka menengah dan jangka panjang, selain skema investasi yang sudah berjalan,” ujar Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj di Jakarta, Senin (5/5).

Sebelumnya, saat peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Presiden Prabowo Subianto kembali menyampaikan keseriusannya akan pentingnya mewujudkan kampung haji di Arab Saudi.

Titik tolak gagasan tersebut bermula dari kegelisahan Presiden atas biaya haji yang makin melambung tinggi, meski tahun ini bisa ditekan, tapi dinilai belum puas.

Komnas Haji, kata Mustolih, menyambut baik keseriusan dan niat tersebut. Sebab, gagasan itu diyakini bisa meluas dampaknya, bukan saja terhadap persoalan pembiayaan haji, tetapi juga kepada sektor umrah serta memperkuat ekosistem haji dan umrah.

Menurut dia, selama ini antarpelaku sektor haji dan umrah masih terkesan berjalan sendiri-sendiri, tidak memiliki peta jalan (road map) maupun cetak biru (blue print) bersama tata kelola dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji-umrah yang tertata dari hulu ke hilir.

“Sehingga, haji dan umrah menjadi target sumber pendapatan devisa negara teluk tersebut,” kata dia.

Di satu sisi, pembangunan kampung haji juga menjadi momentum, mengingat Arab Saudi butuh banyak investasi masuk ke negaranya. Sementara di sisi lain, Indonesia memerlukan pembangunan kampung haji dan menjadi negara pengirim jamaah haji dan umrah terbesar.

Ia menilai BPKH merupakan lembaga relevan dan berkepentingan, karena jamaah calon haji yang baru mendaftar menyetorkan biayanya awal baik reguler maupun haji khusus yang saat ini terkumpul kurang lebih Rp179 triliun dari 5,2 juta pendaftar.

Kedua, pelibatan Danantara, sebagai super holding BUMN yang memiliki kapitalisasi dana yang mencapai lebih dari Rp1.000 triliun. Investasi di sektor pembangunan infrastruktur dan ekosistem haji dan umrah mesti menjadi pilihan prioritas, karena sangat menjanjikan.

“Sektor haji dan umrah menjadi kegiatan ekonomi yang akan berlangsung terus menerus dalam kondisi apapun dan membawa dampak ekonomi yang luas serta menguntungkan. Bayangkan untuk haji setiap tahun rata-rata mengirimkan 221 ribu orang, umrah rata-rata 1 juta orang per musim. Ada putaran ekonomi yang sangat besar. Potensi semacam ini tidak dimiliki negara lain, kecuali Indonesia,” ujarnya menambahkan.

Dari dua sumber pendanaan tersebut, Komnas Haji optimistis kampung haji yang menjadi cita-cita presiden Prabowo dalam waktu yang tidak lama bisa terwujud.

“Namun perlu dicatat, tidak menutup adanya skema investasi dari sumber lain,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Kompak Alami Penurunan

Ilustrasi- pemotor mengisi BBM di Pom Bensin.
Ilustrasi- pemotor mengisi BBM di Pom Bensin.

Jakarta, aktual.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP pada pekan pertama Mei mengalami penurunan harga apabila dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Dikutip dari laman resmi Pertamina di Jakarta, Senin, harga BBM di SPBU Pertamina mengalami penurunan per 1 Mei.

Rincian harga BBM SPBU Pertamina (Jakarta) adalah sebagai berikut:

Pertalite: Rp10.000 per liter;
Solar Subsidi: Rp6.800 per liter;
Pertamax: Rp12.400 per liter;
Pertamax Turbo: Rp13.300 per liter;
Pertamax Green: Rp13.150 per liter; dan
Pertamina Dex: Rp13.750 per liter.

Sementara itu, harga BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan per 1 Mei, apabila dibandingkan dengan 1 April 2025. Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:

Super: Rp12.730 per liter;
V-Power: Rp13.170 per liter;
V-Power Diesel: Rp13.180 per liter; serta
V-Power Nitro+: Rp13.360 per liter.

Selanjutnya, harga BBM di SPBU BP juga tercatat turun per 1 Mei 2025. Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU BP:

BP Ultimate: Rp13.170 per liter;
BP 92: Rp12.600 per liter; dan
BP Ultimate Diesel: Rp13.810 per liter.

Di sisi lain, harga BBM di SPBU Vivo sempat turun Rp100 per liter untuk BBM jenis Revvo 90 per 2 Mei 2025. Dikutip dari akun resmi instagram SPBU Vivo dari Jakarta, Senin, harga Revvo 90 turun Rp100 per liter, dari yang sebelumnya Rp12.650 per liter menjadi Rp12.550 per liternya.

Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU Vivo:

Revvo 90: Rp12.550 per liter;
Revvo 92: Rp12.730 per liter;
Revvo 95: Rp13.170 per liter; serta
Diesel Primus Plus: Rp13.810 per liter.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Pakistan Beri Laporan ke DK PBB Terkait Ketegangan dengan India

Ilustrasi suasana sidang di Dewan Keamanan PBB. /ANTARA/Anadolu/py

Istanbul, aktual.com – Pakistan pada Minggu mengumumkan keputusannya untuk memberi laporan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai situasi regional saat ini di tengah meningkatnya ketegangan dengan India terkait serangan 22 April di Kashmir yang menewaskan 26 orang.

Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar menginstruksikan Perwakilan Tetap Pakistan untuk PBB, Duta Besar Asim Iftikhar, untuk segera mengupayakan pertemuan Dewan tersebut, menurut Radio Pakistan.

“Pakistan akan memberitahu Dewan Keamanan PBB tentang tindakan agresif, provokasi, dan pernyataan India yang memicu ketegangan,” katanya.

Ketegangan meningkat antara dua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut akibat serangan bulan lalu di kawasan wisata Pahalgam di Kashmir yang dikelola India.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Islamabad secara khusus akan menyoroti langkah ilegal India yang bertujuan untuk menangguhkan Perjanjian Air Indus.

Pakistan saat ini merupakan salah satu dari 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan.

India menyalahkan Pakistan atas serangan di Pahalgam dengan menyatakan serangan tersebut memiliki “kaitan lintas batas.” Islamabad membantah dan justru menawarkan penyelidikan netral dengan pemantauan pihak ketiga.

Kedua negara telah mengambil langkah diplomatik terhadap satu sama lain, termasuk membatalkan visa bagi warga negara masing-masing dan menarik beberapa staf diplomatik.

India juga menangguhkan partisipasi dalam Perjanjian Air Indus, sebuah perjanjian tahun 1960 mengenai penggunaan dan distribusi air dengan Pakistan.

Di Dewan Keamanan, laporan tersebut menyebutkan: “Pakistan akan menjelaskan bagaimana tindakan agresif India membahayakan perdamaian dan keamanan di Asia Selatan dan sekitarnya.”

Melanjutkan upaya diplomatiknya untuk meredakan situasi, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Minggu berbicara dengan mitranya dari Malaysia Anwar Ibrahim.

Shehbaz Sharif menyampaikan kekhawatiran mendalam Pakistan mengenai meningkatnya ketegangan di Asia Selatan akibat “tindakan provokatif” India setelah insiden Pahalgam.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Denny JA: Festival Internasional, Panggung Strategis Mengangkat Budaya Lokal ke Dunia

International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) ke-3 Digelar 8–12 Mei 2025

Padang, aktual.com — Sumatera Barat kembali bersiap menjadi pusat perayaan budaya dan literasi dunia melalui International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) yang ketiga.

Ini akan digelar pada 8–12 Mei 2025. Festival ini merupakan kerja sama Satupena Sumbar, Denny JA Foundation, Sumbar Talenta Indonesia, Amind Foundation, dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sumbar, serta Pemko Padang dan Bukittinggi.

Mengusung semangat “Words Without Walls: Language, Literature, and Culture for Peace”, IMLF 2025 akan menghadirkan pertemuan global antara seni, tradisi, dan gagasan dari berbagai penjuru dunia.

Festival ini akan melibatkan delegasi dari 24 negara, termasuk Duta Besar Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, serta tokoh budaya seperti Okky Madasari dan Jose Rizal Manua. Festival juga akan diramaikan oleh musisi dari Prancis, aktris dari Swiss, dan chef pemegang Guinness World Record dari Malaysia.

Menurut Sastri Bakry, penggagas sekaligus kurator utama festival, IMLF bukan hanya panggung sastra, tapi juga ruang perjumpaan peradaban. “Kita tidak hanya menyajikan budaya Minangkabau sebagai tontonan, tetapi sebagai pengalaman yang hidup—di mana anak-anak menulis puisi, dan penyair dunia membacakannya di bawah langit Bukittinggi,” ujarnya.

Denny JA, selaku Ketua Umum Satupena ataupun Pendiri Denny JA Foundation menyatakan dirinya sejak awal mendukung festival internasional IMLF, sejak yang pertama, tahun 2023. Ujar Denny, saatnya kekayaan kultur kita “goes international.”

Festival ini akan menampilkan Parade Puisi Dunia di bawah ikon legendaris Jam Gadang pada 11 Mei, serta makan bajamba bersama masyarakat dan tamu internasional pada 10 Mei.

Sebanyak 37 buku dari penulis dunia akan diluncurkan, diiringi sesi dongeng dan pertunjukan dari anak-anak Padang.

Tak hanya itu, IMLF juga akan menggelar pameran lukisan bertema “Diversity in One”, konser budaya bertajuk “One World, One Symphony of Culture”, bazar buku dan demo kuliner Minang untuk lebih dari 200 tamu internasional.

Lokasi wisata literasi seperti Goa Kelelawar, Indarung Heritage Padang, dan Tabiang Barasok Bukittinggi turut disiapkan sebagai bagian dari narasi kebudayaan yang menyeluruh.

Sastri Bakry menyatakan bahwa kehadiran festival ini adalah upaya strategis menjadikan Sumatera Barat sebagai poros baru diplomasi budaya Asia Tenggara, meniru kesuksesan Jaipur Literature Festival di India. “Kita ingin menunjukkan bahwa budaya lokal, jika dirawat dan dibuka pada dunia, bukan hanya bertahan—tapi bersinar,” tambahnya.

Festival ini dijadwalkan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat, dan diharapkan menjadi momentum baru bagi Sumbar untuk tampil sebagai kiblat literasi dan kebudayaan global.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Areng Permana Resmi Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang Lewat Partai Golkar

Pangkalpinang, aktual.com – Kader Partai Golkar Provinsi Bangka Belitung, Areng Permana resmi mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang di DPD Partai Golkar Pangkalpinang, Kamis (23/4).

Areng Permana yang juga merupakan Ketua DPW Jaringan Nasional (Jarnas) For Gibran Babel ini, mengembalikan formulir pendaftaran menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang pada Pilkada Pangkalpinang Ulang 2025.

Dia diantar beberapa kader Partai Golkar, anggota Jarnas For Gibran Babel dan Tim Media Center Areng untuk Pangkalpinang, serta diterima langsung oleh Panitia Penjaringan Calon DPD Partai Golkar Kota Pangkalpinang.

Usai menyerahkan formulir, Areng mengatakan, melalui pertimbangan yang matang dan dengan doa, dirinya memutuskan untuk mengembalikan formulir pendaftaran untuk Wakil Wali Kota ke Sekretariat DPD Golkar Pangkalpinang.

“Hari ini saya, Areng Permana melalui Partai Golkar ‘Melamar Kerja’ sebagai ‘pembantu’ masyarakat Pangkalpinang dan dengan pengembalian berkas ini berarti saya siap untuk mengikuti mekanisme dan proses penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang di Partai Golkar,” katanya.

Menurut Areng, pilkada ulang Kota Pangkalpinang ini merupakan sebuah ajang kompetisi bagaimana mensejahterakan masyarakat, kompetisi sehat di era pendaftaran Wali kota dan Wakil walikota Pangkalpinang untuk pembangunan yang lebih baik dan merata.

“Semua yang mendaftar di Partai Golkar merupakan orang-orang yang terbaik dan mempunyai kapabilitas yang hebat, ini bukan kompetisi namun kolaborasi, Partai Golkar pasti memilih yang terbaik dari yang baik,” papar Areng.

Lebih lanjut, Areng mengungkapkan alasan kuat dirinya maju sebagai wakil Wali Kota dari Partai Golkar, yang disebutnya bagian dari ikhtiar.

“Golkar adalah partai modern, berbasiskan teknokrasi solutif, bahasanya tuh partai yang merakyat, namun juga penuh solusi, jadi saya juga sepaham dengan hal itu,” ungkapnya.

Proses pembangunan khususnya di Kota Pangkalpinang menurut Areng, tidak boleh ada masyarakat yang tertinggal. Dan Golkar sebagai partai pro rakyat yang memiliki semangat untuk membenahi wajah Kota Pangkalpinang menjadi lebih baik dan modern.

Areng berharap Partai Golkar bisa menerima dirinya sebagai calon Wakil Wali Kota mendampingi siapapun kandidat Wali Kota hasil rekomendasi Partai Golkar yang nantinya akan memimpin Kota Pangkalpinang di perhelatan Pilkada ulang 2025.

“Saya ini melamar menjadi seoarang pembantu masyarakat dan pembantu Pak Wali Kota, kita ini butuh sinergi serta seorang Wakil Wali Kota harus tegak lurus bersama Wali Kota-nya. Saya yakin Partai Golkar mempunyai pertimbangan-pertimbangan tersendiri dalam memilih Bakal Calon Wakil Wali Kota sesuai kebutuhan masyarakat,” pungkas Areng.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Golkar Kota Pangkalpinang, Dedi Supriyanto menyambut baik sekaligus mengapresiasi Areng Permana sebagai kader Partai Golkar telah mengembalikan formulir.

Menurut Dedi, ini merupakan langkah yang berani dari Areng Permana yag mewakili anak muda dari internal Golkar.

“Saya sebagai Ketua Tim Penjaringan Calon Wali Kota maupun Wakil Wali Kota untuk Pilkada ulang Kota Pangkalpinang sangat mengapresiasi kedatangan Areng Permana yang mengembalikan formulir sebagai Wakil Wali Kota Pangkalpinang 2025-2030. Artinya juga memang semua orang kan punya potensi lah baik muda maupun tua, tetapi hari ini saya rasa itu adalah langkah yang berani saudara Areng menentukan sikap, kita ambil positifnya, tetapi pada akhirnya itu adalah bagian dari mekanisme DPD dan DPP Partai Golkar yang menentukan nanti keputusan seperti apa,” pungkas Dedi.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Ketika Pena Tak Lagi Membuka Pintu Rezeki

Oleh: Denny JA

Jakarta, aktual.com – Suatu pagi di Jakarta, seorang jurnalis senior duduk di halte dengan map cokelat berisi surat PHK.

Ia baru saja keluar dari kantor berita tempatnya bekerja selama dua dekade. Di dalam map itu, ada nama besar medianya. Ada sisa gaji. Tapi yang lebih berat adalah lembar tak tertulis: kehilangan makna.

Ia bukan satu-satunya.

Apa arti PHK massal terhadap lebih dari 1.200 wartawan setahun ini—di media online, cetak, dan televisi? Dari Kompas hingga MNC Grup, dari Republika hingga Liputan 6, dari Jawa Pos hingga Tribun Grup, semua dalam satu koor yang sama: merumahkan wartawannya. (1)

Pada musim dingin 2023, sebuah kafe kecil di Brooklyn menjadi tempat pertemuan sunyi. Tiga jurnalis duduk berdekatan, namun tak satu pun sibuk mengetik berita. Dulu, mereka bekerja di media raksasa. Kini, ketiganya telah kehilangan pekerjaan.

Mereka menyebut diri mereka sendiri: Displaced Journalists.

Itu bukan sekadar label. Itu adalah nama dari sebuah zaman baru. Zaman ketika pena kehilangan daya tawar. Ketika keahlian menyusun fakta dan narasi tak lagi menjamin penghasilan. Ketika algoritma menggantikan ruang redaksi.

Apa Itu Angkatan Displaced Journalists?

Displaced Journalists adalah generasi jurnalis yang kehilangan peran profesionalnya akibat gelombang perubahan struktural dalam industri media.

Mereka bukan jurnalis gagal. Mereka bukan tidak berbakat. Mereka justru generasi terbaik yang terlempar dari sistem karena profesinya tidak lagi “terbeli”.

Mereka menguasai reportase, kode etik, verifikasi. Tapi kini pasar kerja tak lagi menyerapnya. Mesin lebih cepat, lebih murah. Platform lebih kuat, lebih memonopoli.

Angkatan ini bukan satu-dua orang. Ini angkatan global. Dari New York ke Jakarta. Dari Delhi ke Buenos Aires. Ribuan, bahkan ratusan ribu. Dan jumlahnya terus bertambah.

Di Mana dan Kapan Mereka Lahir?

Angkatan ini lahir secara simbolik pada dekade 2020-an. Tapi kehamilannya telah lama berlangsung.

• Pada 2018, BuzzFeed mulai mem-PHK massal jurnalis.

• Pada 2020, pandemi mempercepat migrasi ke dunia digital.

• Pada 2022–2023, AI generatif seperti ChatGPT dan Bard mulai menulis artikel, ringkasan, dan bahkan analisis opini.

• Di Indonesia, sejak 2021, banyak media daring mengecilkan newsroom dan hanya mempertahankan content creator visual.

Tak ada satu tempat yang melahirkannya. Ia lahir serentak di mana-mana. Di ruang-ruang redaksi yang senyap. Di surat keputusan PHK yang dingin. Di notifikasi Slack yang berkata: “We’re letting you go.”

Mengapa Mereka Terlahir? Karena dunia berubah.

1. Teknologi telah menciptakan ghostwriters yang tak bergaji. Mesin kini bisa menulis laporan pasar, berita politik, hingga ringkasan debat.

2. Model bisnis media ambruk. Iklan pergi ke Meta dan Google. Pembaca malas membayar paywall.

3. Perubahan selera publik. Yang viral lebih penting dari yang benar. Yang cepat lebih penting dari yang cermat.

4. Institusi tak lagi sakral. Dulu, redaksi adalah pelindung. Kini, jurnalis bertarung sendirian di tengah badai algoritma.

Jurnalis bukan tak dibutuhkan. Tapi jurnalisme sebagai institusi formal kini tergantikan oleh jurnalisme sebagai fungsi informal.

Bagaimana Mereka Bertahan?

Sebagian menyerah. Berpindah profesi. Menjadi penulis iklan, content creator, guru, atau bahkan penganggur. Tapi sebagian lainnya—mereka yang keras kepala dan setia pada makna kata—bertransformasi.

1. Membuka kanal sendiri: Substack, newsletter, podcast, atau YouTube—mereka membangun kredibilitas personal.

2. Menggunakan AI, bukan melawannya: AI menjadi mitra kerja, bukan musuh. Membantu riset, mengatur data, membuat naskah awal.

3. Mengubah sudut pandang: Dari jurnalis institusional menjadi narator independen. Dari pengejar berita ke perenung makna.

Mereka sadar: redaksi mungkin mati. Tapi kebenaran, cerita, dan nurani tak bisa dibunuh.

Apa Makna Angkatan Ini bagi Dunia?

Angkatan Displaced Journalists adalah cermin perubahan zaman. Mereka mewakili nasib profesi lain yang akan menyusul. Guru, dosen, analis, desainer—semua kini hidup di bawah bayang-bayang disrupsi.

Tapi di balik derita itu, tersembunyi peluang.

Dulu, jurnalis tunduk pada agenda pemilik media. Kini, mereka bisa memilih agenda sendiri. Jika bisa membangun komunitas, kepercayaan, dan otoritas, mereka bahkan bisa lebih berpengaruh dari sebelumnya.

Displaced bukan berarti hilang.
Kadang, kita harus dipindahkan agar menemukan rumah baru.

Epilog: Dari Pena ke Nurani Digital

Seorang jurnalis muda di Bandung pernah berkata setelah ia di-PHK:

“Dulu saya menulis untuk halaman depan. Sekarang saya menulis untuk hati pembaca.”

Mungkin inilah peran baru mereka:
Bukan sekadar pencatat peristiwa, tapi penyala cahaya dalam kabut data. Bukan lagi bagian dari industri besar, tapi bagian dari kebangkitan suara-suara kecil yang jujur.

Mereka tak lagi punya kantor. Tapi mereka punya suara. Dan suara itulah yang akan menyambut dunia baru—dengan nurani, bukan sekadar notifikasi.

Di tengah sunyi ruang redaksi yang kosong,
Pena-pena tua menari di atas puing harapan.
Mereka menulis bukan lagi untuk bertahan,
Tapi untuk menyalakan cahaya di lorong zaman.

Angkatan Displaced Journalists bukan akhir sebuah profesi. Melainkan awal dari cara baru hidup dari kata-kata yang menyala, jika memiliki sumber penghasilan lain.

Di sudut-sudut digital, bayangkan ini bisa dilakukan untuk merajut mimpi kolektif yang baru. Misalnya:

– Seorang jurnalis Jawa Timur mengorganisir *decentralized newsroom* di blockchain. Setiap verifikasi fakta dibayar dengan kripto.

– Di Buenos Aires, mantan editor mendirikan perkumpulan jurnalis lepas, yang menjual analisis kebijakan ke NGO via platform Web3.

– Di Jakarta, podcast investigasi “Suara Puing,” dibiayai oleh 1.000 pelanggan setia, tanpa iklan, tanpa algoritma.

Mereka bukan lagi korban. Mereka arsitek ekosistem baru. Ini area crowdsourced fact-checking bertemu AI audit transparan. Fungsi informal” jurnalisme menjelma jadi *networked truth-telling*.

Tapi di baliknya, pertanyaan menganga: Akankah kebun kata ini cukup subur
untuk memberi tempat baru ribuan yang terusir dari pabrik berita?

Jika tidak, angkatan The Displaced Jurnalists ini bukan hanya kehilangan profesi tapi mengalami krisis identitas.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain