23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 832

Peak Season Lebaran 2025, OTP Garuda Indonesia Grup Capai 87,28 Persen

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

Jakarta, Aktual.com – Maskapai Garuda Indonesia grup menyelesaikan periode peak season Lebaran tahun 2025 dengan capaian rata-rata tingkat ketepatan waktu (on-time performance: OTP) sebesar 87,28%. Hal tersebut lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 85,73%.

“Adapun khusus untuk keberangkatan dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, capaian tingkat ketepatan waktu sebesar 86,97% sementara Bandara Internasional Halim Perdanakusuma mencatatkan capaian sebesar 86,70%,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani di Jakarta, Selasa (15/4/25).

Pada musim Lebaran kali ini, Garuda Indonesia Group mengangkut total 1.560.233 penumpang atau sekitar 80% seat load factor dari total kursi yang disediakan sebanyak 1.930.085. Angkutan tahun ini naik 12,15% jika dibandingkan dengan periode peak season Lebaran tahun sebelumnya yang berlangsung pada 3 – 21 April 2024, yaitu 1.391.217 penumpang.

Jumlah total angkutan penumpang tersebut dikontribusikan dari penerbangan Garuda Indonesia sebanyak 766.251 penumpang yang terdiri dari 577.954 penumpang rute domestik dan 188.297 penumpang rute internasional, dan Citilink 793.982 penumpang yakni 769.427 penumpang rute domestik dan 24.555 penumpang rute internasional.

Adapun selama peak season Lebaran berlangsung, terdapat rute-rute yang memiliki tingkat keterisian yang cukup tinggi, yakni untuk rute domestik di antaranya Denpasar-Surabaya pp, Tanjung Pinang-Jakarta, Batam-Jakarta, Jakarta-Tanjung Karang, Pontianak-Jakarta, Jakarta-Padang, dan Jakarta-Pekanbaru; sementara untuk penerbangan internasional meliputi Jakarta-Jeddah, Jakarta-Madinah, Sydney-Denpasar, Jakarta-Amsterdam, Hong Kong-Jakarta, Penang-Kualanamu, Jakarta-Kuala Lumpur pp.

“Melalui berbagai strategi optimalisasi kesiapan operasional yang disiapkan secara matang, tentunya operasional peak season Lebaran ini menjadi fundamen penting bagi Garuda Indonesia Group untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan operasional secara menyeluruh guna memastikan konsistensi Garuda Indonesia Group dalam menghadirkan pengalaman terbang terbaik, khususnya di periode peak season selanjutnya,” tutup Wamildan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

PT JTT Lakukan Pemeliharaan Rutin di Ruas Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C

eluruh langkah ini dilakukan secara rutin demi menghadirkan jalan tol yang aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan, khususnya selama arus mudik dan balik Lebaran

Jakarta, Aktual.com – Sebagai komitmen meningkatkan kenyamanan pengguna jalan serta upaya PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), Representative Office 2 PT Jasamarga Transjawa Tol selaku pengelola Ruas Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C lakukan pemeliharaan rutin jalan di Ruas Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C.

“Jelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1446 H / Lebaran 2025, kami telah melaksanakan serangkaian pemeliharaan rutin sebagai bentuk upaya menjaga kualitas dan kenyamanan infrastruktur. Kegiatan tersebut mencakup perawatan gardu transaksi, perbaikan permukaan jalan, pengecatan ulang marka, serta penataan ulang rambu lalu lintas,” kata Senior Manager Representative Office 2 PT JTT, Muhammad Faried Sulistamtama di Jakarta, Selasa (15/4/25).

Seluruh langkah ini dilakukan secara rutin demi menghadirkan jalan tol yang aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan, khususnya selama arus mudik dan balik Lebaran yang ditandai dengan peningkatan volume kendaraan. Dengan demikian, PT JTT dapat terus memberikan layanan yang optimal dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jalan selama periode Lebaran 2025.

Sebagai dukungan dalam menciptakan keamanan dan keselamatan, sepanjang ruas jalan tol Semarang Seksi A,B,C yang merupakan ruas yang dikelola melalui RO2 PT JTT, juga menyiagakan armada operasional untuk mendukung kelancaran dan keselamatan perjalanan.

“Armada ini terdiri dari 1 unit ambulans, 3 unit Mobile Customer Service (MCS), 4 unit kendaraan derek, 1 unit rescue, serta 2 unit Patroli Jalan Raya (PJR) yang beroperasi selama 24 jam penuh,” tambahnya.

Selain itu, sebagai wujud komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan, PT JTT juga telah melakukan pekerjaan rekonstruksi jalan di KM 423+300 Seksi A Jalur A arah Semarang, tepatnya pada Lajur 1 dan Bahu Luar.

Pekerjaan perbaikan ini dilaksanakan dengan perencanaan yang matang, disertai penyusunan prosedur mitigasi untuk meminimalkan dampak terhadap pengguna jalan. PT JTT juga telah melakukan sosialisasi terkait rencana pekerjaan agar pengguna jalan dapat melakukan antisipasi dan perjalanan tetap berjalan lancar.

PT JTT terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik melalui perbaikan infrastruktur secara berkelanjutan. Dengan mengedepankan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kepuasan pengguna jalan, setiap langkah yang diambil merupakan bagian dari upaya mewujudkan jalan tol yang andal, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ini Alasan BREN, CUAN dan PTRO Tidak Masuk Indeks Morgan Stanley Capital International

Pekerja berada di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Indonesia. Aktual/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Penyedia indeks global, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan bahwa Barito Renewables Energy ($BREN), Petrindo Jaya Kreasi ($CUAN), dan Petrosea ($PTRO) tidak akan dimasukkan ke dalam daftar inklusi pada review indeks bulan Mei 2025.

Pengumuman tersebut merupakan update setelah MSCI membuka masukan dari para pelaku pasar dan investor mengenai kelayakan investasi di ketiga saham tersebut. Sebelumnya, MSCI tidak memasukkannya karena potensi kendala investability.

Dalam pengumuman pada Jumat (11/4), MSCI juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengkaji penambahan peraturan di mana saham–saham di BEI yang dalam 12 bulan terakhir pernah masuk dalam pengumuman unusual market activity (UMA) dan/atau papan pemantauan akibat pergerakan harga yang tidak biasa untuk tidak dipertimbangkan masuk ke dalam MSCI Global Investable Market Indexes.

MSCI membuka masukan dari para pelaku pasar terkait perubahan peraturan tersebut hingga 20 Juni 2025, dengan update akan diumumkan pada 11 Juli 2025.

Dilansir dari stockbit, Selasa (15/4/25), tanggal terakhir BREN, CUAN, dan PTRO mendapatkan tanda UMA dan/atau masuk ke dalam papan pemantauan yaitu BREN: 20 Juni 2024 (hari terakhir perdagangan dalam papan pemantauan khusus), CUAN: 8 Januari 2025 (UMA), PTRO: 4 September 2024 (UMA).

Menyusul pengumuman MSCI tersebut, harga saham BREN, CUAN, dan PTRO masing–masing ditutup naik +9,71%, +7,5%, dan +4% pada Senin (14/4).

“Kami menilai bahwa preseden ketiga saham di atas, serta potensi tambahan peraturan terkait UMA dan papan pemantauan khusus, dapat mempersulit prospek suatu saham untuk masuk ke dalam MSCI Global Investable Market Indexes. Jika direalisasikan, penambahan peraturan tersebut akan meningkatkan pengaruh regulator – dalam hal ini BEI – dalam penentuan kelayakan suatu saham masuk ke indeks MSCI,” terang analis stockbit.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

InJourney Airports Layani 10,67 Juta Penumpang Pesawat Selama Angleb 2025

Suasana bandara kelolaan InJourney Airports (Foto: Ist)

Jakarta, Aktual.com – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi menutup Posko Angkutan Lebaran (angleb) 2025 yang telah beroperasi selama 22 hari atau pada 21 Maret – 11 April 2025 (H-10 sampai dengan H+10). Selama periode tersebut, penyelenggaraan angkutan lebaran di bandara-bandara InJourney Airports berjalan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak.

“Selama periode angkutan lebaran 2025, jumlah pergerakan penumpang pesawat (keberangkatan dan kedatangan) di 37 bandara yang dikelola InJourney Airports secara kumulatif mencapai 10,67 juta penumpang atau tumbuh sekitar 2% dibandingkan dengan angkutan lebaran 2024 sebanyak 10,46 juta penumpang,” kata Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/4/25).

Puncak arus mudik ada pada Jumat, 28 Maret 2025, atau H-3 dengan jumlah penumpang 563 ribu penumpang. Sementara itu untuk puncak arus balik pada Minggu, 6 April 2025, atau H+5 dengan 598 ribu penumpang.

“Pertumbuhan jumlah penumpang pesawat ditopang sejumlah sentimen positif antara lain program penurunan harga tiket pesawat yang direspons baik oleh masyarakat,” jelasnya.

Seperti diketahui, InJourney Airports mendukung program penurunan harga tiket pesawat dengan menurunkan tarif bandara yakni tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau disebut juga dengan Passenger Service Charge (PSC), dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).

Adapun bandara tersibuk pada periode angkutan lebaran adalah Soekarno-Hatta Tangerang (3,55 juta penumpang), I Gusti Ngurah Rai Bali (1,38 juta penumpang), Juanda Surabaya (938 ribu penumpang), Sultan Hasanuddin Makassar (642 ribu penumpang) dan Kualanamu Deli Serdang (520 ribu penumpang).

Sementara itu, total jumlah penerbangan di 37 bandara pada angkutan lebaran 2025 mencapai 75.486 penerbangan.

Sepanjang periode tersebut maskapai mengoperasikan hingga 3.276 penerbangan tambahan (extra flight) terdiri dari 3.119 -extra flight rute domestik dan 157 extra flight rute internasional.

“Tingkat keterisian penumpang di pesawat (load factor) selama periode angkutan lebaran 2025 juga cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai sekitar 80%. Program WFA yang diberlakukan menjelang lebaran juga sangat membantu penyebaran keberangkatan penumpang pesawat sehingga peningkatan pergerakan penumpang dapat ditangani dengan baik,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham

Layanan BRI (Foto: Ist)

Jakarta, Aktual.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) atau BBRI melaksanakan pembelian kembali saham (buyback) sebagai langkah strategis untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan. Buyback saham tersebut juga menjadi cerminan optimisme perseroan terhadap keberlanjutan kinerja jangka panjang BRI.

Buyback BRI tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 24 Maret 2025 lalu dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

“Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST,” kata Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/4/25).

Sebagai tahap awal, BRI melaksanakan buyback periode pertama pada bulan April 2025 sebagai bagian dari strategi perseroan dalam meningkatkan kepercayaan investor.

Langkah yang diambil BRI tersebut juga mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik, diantaranya efek dari kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden AS dan ketidakpastian arah kebijakan benchmark rate dalam hal ini adalah The Federal Funds Rate (FFR).

Keputusan buyback periode ini menunjukkan komitmen kuat BRI dalam menjaga kepentingan pemegang saham di tengah fluktuasi pasar.

Di samping itu, buyback BBRI juga dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk Pasal 43 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 Tahun 2023.

“Melalui aksi korporasi ini perseroan telah mempertimbangkan dengan cermat kondisi likuiditas dan posisi keuangan saat ini, sehingga pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu kesehatan keuangan BRI”, ungkapnya.

Sebagai informasi, BRI telah melaksanakan buyback dalam rangka Program Kepemilikan Saham Pekerja, dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris sejak tahun 2015. Program tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong engagement pekerja terhadap keberlanjutan peningkatan kinerja Perusahaan dalam jangka panjang.

“Buyback BBRI diproyeksikan akan meningkatkan motivasi dan kinerja Insan BRILiaN, sehingga dapat lebih optimal terhadap pencapaian target sehingga dapat berujung pada peningkatan kinerja Perseroan. Di sisi lain, implementasi kebijakan ini tetap mengacu pada regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG),” ujar Hendy.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Digitalisasi Biomassa, PLN EPI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Rantai Pasok

Pengiriman Serbuk Kayu untuk Cofiring Biomassa ke PLTU Adipala (Foto: Ist)

Jakarta, Aktual.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memperluas pemanfaatan energi baru dan terbarukan dengan mengandalkan biomassa sebagai bahan bakar pendamping batubara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Untuk memastikan rantai pasok biomassa berjalan efisien dan akuntabel, PLN EPI menerapkan sistem digitalisasi.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang PLN dalam mendorong pemanfaatan co-firing biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Kita tidak sekadar meluncurkan aplikasi digital, tetapi membangun platform yang mampu memetakan, memantau, dan mengintegrasikan seluruh proses penyediaan biomassa secara efisien dan berkelanjutan,” kata Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/4/25).

Biomassa merupakan sumber energi yang lebih dekat ke masyarakat dan berbasis pada usaha kerakyatan, berbeda dengan sumber energi primer lain seperti gas atau batu bara. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan perlu menyesuaikan karakteristik tersebut.

“Target kita adalah mampu menyuplai hingga 10 juta ton biomassa per tahun di tahun 2030. Ini harus kita wujudkan dengan membangun model bisnis dengan berkolaborasi dengan petani dan koperasi lokal,” ujarnya.

Aplikasi digital ini mencakup fitur pemetaan lahan, pelaporan penanaman dan pemanenan, distribusi bahan baku hingga biomassa siap pakai.

Adi menambahkan, PLN juga tengah menyiapkan skema integrasi dengan infrastruktur PLTU eksisting agar pasokan biomassa dapat terserap secara optimal. Dalam simulasi yang dilakukan bersama petani dari Tasikmalaya, aplikasi ini dinilai cukup mudah digunakan dan mendapat respon positif dari lapangan.

“Kami berharap aplikasi ini dapat memperluas keterlibatan masyarakat dalam ekonomi energi baru terbarukan, sekaligus mendukung program dekarbonisasi PLN secara masif dan terukur,” pungkasnya.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengatakan bahwa sistem ini dirancang tidak hanya untuk efisiensi suplai energi, tetapi juga untuk memperkuat peran masyarakat lokal dalam transisi energi nasional.

“Kami ingin menciptakan model penyediaan energi dari rakyat untuk rakyat. Melalui biomassa, kita bisa menurunkan emisi sekaligus menghidupkan ekonomi kerakyatan. Ini bagian dari ikhtiar kita menuju Net Zero Emissions 2060 dengan semangat keadilan,” ujar Iwan.

Pada fase pertama, sistem difokuskan pada proses monitoring penanaman, pendataan hasil panen sampai pada pengiriman ke titik pengumpulan.

Selanjutnya, seluruh hasil panen dicatat secara digital melalui akun petani di aplikasi seluler yang telah disediakan PLN EPI. Tidak hanya hasil tanam, sistem juga mencatat pengumpulan bahan baku biomassa berbasis limbah seperti ranting, batang, dan sisa pertanian lainnya dari masyarakat yang tidak memiliki kerjasama formal dengan PLN EPI.

Setelah proses panen atau pengumpulan limbah selesai, hasilnya dikirimkan ke titik pengumpulan regional yang disebut Sub-Hub , di mana data penerimaan diverifikasi secara digital. Dari Sub-Hub inilah biomassa akan diteruskan ke fasilitas produksi yang disebut Hub untuk kemudian didistribusikan ke pembangkit.

Memasuki fase kedua, sistem mulai melakukan pendataan dan pengendalian pengiriman bahan baku produksi ke Hub dan realisasi pengiriman biomassa ke PLTU. Pada tahap ini, semua aktivitas produksi biomassa yang terkonsolidasi di Hub dicatat secara real time , termasuk pergerakan logistik ke pembangkit yang dikemas dengan sistem transaksional marketplace .

Sistem marketplace internal yang dibangun oleh PLN EPI memungkinkan data produksi dan permintaan biomassa saling terkoneksi. Pihak pembangkit dapat melihat ketersediaan stok, sementara hub dan sub-hub dapat merespon permintaan dari PLTU dengan cepat dan transparan.

Selain itu, sistem ini juga secara khusus memantau progres pelaksanaan co-firing biomassa di masing-masing PLTU. Data dikumpulkan dan dianalisis oleh admin pusat PLN EPI untuk memastikan keberlanjutan program serta kecukupan pasokan bahan bakar alternatif di tiap wilayah.

Iwan menambahkan bahwa keberadaan sistem ini menjadi tulang punggung strategi ketahanan energi nasional berbasis sumber daya lokal. PLN EPI berkomitmen menghubungkan kebutuhan industri energi dengan kekuatan ekonomi desa.

“Lewat sistem ini, kami membangun jembatan antara PLTU dan petani. Energi tak lagi sekadar urusan teknologi, tapi juga gotong royong,” ujarnya.

Aplikasi ini dibangun dengan sistem berbasis web apps dan mobile apps, dan dapat diakses oleh seluruh aktor dalam rantai pasok. Petani mitra (kerjasama) maupun petani mandiri dapat menginput data panen dan limbah langsung dari ponsel pintar. Sub-hub mengelola dan memverifikasi data tersebut melalui dasbor web. Sementara itu, tim admin pusat PLN EPI memantau dan mengatur kebutuhan distribusi sesuai kebutuhan operasional pembangkit.

“Digitalisasi biomassa ini menjadi bagian penting dari roadmap PLN EPI dalam mendukung bauran energi bersih, sejalan dengan target transisi energi berkeadilan dan pengurangan emisi karbon Indonesia secara bertahap,” pungkas Iwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain