28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 872

Jaksa Minta Hakim Tolak Nota Keberatan Hasto Kristiyanto

Sidang tanggapan jaksa penuntut umum KPK atas nota keberatan atau eksepsi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA/Fath Putra Mulya.

Jakarta, Aktual.com – Jaksa penuntut umum KPK meminta majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta untuk menolak nota keberatan atau eksepsi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi tersangka Harun Masiku dan pemberian suap.

“Menolak keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh penasihat hukum terdakwa Hasto Kristiyanto,” kata jaksa KPK saat sidang tanggapan atas eksepsi terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/3).

Dalam persidangan, jaksa setidaknya menyampaikan 15 poin tanggapan atas eksepsi Hasto dan penasihat hukumnya. Pada pokoknya, jaksa menyatakan eksepsi kubu Hasto semestinya ditolak karena dalih-dalih keberatan dinilai tidak berdasar.

Untuk itu, jaksa juga meminta hakim untuk menyatakan surat dakwaan atas nama Hasto Kristiyanto Nomor 14/TUT/.01.04/24/03/2025 tanggal 7 Maret 2025 telah memenuhi syarat formil dan materil, sebagaimana ditentukan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

“Dan secara hukum surat dakwaan sah untuk dijadikan sebagai dasar pemeriksa dan mengadili perkara tindak pidana korupsi atas nama terdakwa Hasto Kristiyanto,” imbuh jaksa.

Dengan begitu, jaksa penuntut umum komisi antirasuah meminta majelis hakim pemeriksaan perkara Hasto dalam kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi tersangka Harun Masiku dan pemberian suap tetap dilanjutkan.

Hasto sebelumnya meminta dibebaskan dari perkara ini karena terdapat keraguan mendasar dalam pembuktian dakwaan yang diajukan oleh penuntut umum, baik dalam hal kejelasan unsur pidana maupun ketepatan penerapan hukum terhadap terdakwa.

“Kami harap Majelis Hakim bisa menjatuhkan putusan sela dengan amar memerintahkan jaksa penuntut umum untuk membebaskan saya dalam waktu paling lambat 24 jam sejak putusan ini,” ujar Hasto saat membacakan nota keberatan atau eksepsi dalam persidangan, Jumat (21/3).

Hasto menyampaikan sesuai dengan prinsip in dubio pro reo, yang merupakan asas fundamental dalam hukum pidana, setiap keraguan yang muncul harus ditafsirkan demi keuntungan terdakwa.

Oleh karena itu, ia memohon kepada majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta untuk menerima dan mengabulkan nota keberatannya serta menyatakan bahwa dakwaan yang diajukan tidak dapat diterima atau batal demi hukum, demi menegakkan keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Selain itu, Hasto juga meminta hakim menetapkan agar dakwaan tidak dilanjutkan pemeriksaannya; memulihkan haknya dalam kedudukan, kemampuan, harkat dan martabatnya; serta memerintahkan agar seluruh barang bukti yang disita oleh penyidik dan jaksa dikembalikan kepada pemiliknya.

Dalam kasus tersebut, Hasto didakwa menghalangi atau merintangi penyidikan perkara korupsi yang menyeret Harun Masiku sebagai tersangka pada rentang waktu 2019–2024.

Hasto diduga menghalangi penyidikan dengan cara memerintahkan Harun, melalui penjaga Rumah Aspirasi, Nur Hasan, untuk merendam telepon genggam milik Harun ke dalam air setelah kejadian tangkap tangan oleh KPK terhadap Anggota KPU periode 2017–2022 Wahyu Setiawan.

Tak hanya ponsel milik Harun Masiku, Hasto juga disebutkan memerintahkan ajudannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan telepon genggam sebagai antisipasi upaya paksa oleh penyidik KPK.

Selain menghalangi penyidikan, Hasto juga didakwa bersama-sama dengan advokat Donny Tri Istiqomah; mantan terpidana kasus Harun Masiku, Saeful Bahri; dan Harun Masiku memberikan uang sejumlah 57.350 dolar Singapura atau setara Rp600 juta kepada Wahyu pada rentang waktu 2019–2020.

Uang diduga diberikan dengan tujuan agar Wahyu mengupayakan KPU untuk menyetujui permohonan pergantian antarwaktu (PAW) Calon Legislatif Terpilih Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I atas nama Anggota DPR periode 2019–2024 Riezky Aprilia kepada Harun Masiku.

Hasto terancam pidana yang diatur dalam Pasal 21 dan Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 65 Ayat (1) dan Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Menteri ESDM Akan Masifkan Penggunaan Gas Bumi untuk Rumah Tangga

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia beserta jajaran PT Pertamina Gas Negara (PGN) memantau Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga di Rusun Grudo di Tegalsari, Surabaya, Selasa (25/3/2025). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah.

Surabaya, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah akan memasifkan penggunaan gas bumi rumah tangga menyusul masih minimnya masyarakat yang menggunakan aliran gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga.

“Pemerintah bakal masifkan penggunaan gas bumi rumah tangga menyusul masih minimnya masyarakat yang bisa menikmati aliran gas bumi di dapur mereka,” katanya dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/3).

Pada Selasa (25/3), Bahlil beserta jajaran PT Pertamina Gas Negara (PGN) memantau jaringan gas (jargas) rumah tangga di Rusun Grudo di Tegalsari, Surabaya.

Di lokasi tersebut, Bahlil ingin memastikan kenyamanan masyarakat saat menggunakan gas bumi dalam beraktivitas saat memasak bahkan ia mencoba ikut menggoreng telor dadar di salah satu dapur warga.

Dalam kesempatan itu, Bahlil menuturkan penggunaan gas bumi dalam rumah tangga sangat aman dan nyaman serta bisa menghemat pengeluaran bulanan warga.

“Ibu ini mengaku tagihannya satu bulan hanya Rp20 ribu. Efisiensinya mencapai 40 persen dari harga LPG dengan menggunakan gas bumi,” ujar Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil mengatakan hingga saat ini penggunaan gas bumi rumah tangga sangat kecil karena belum maksimalnya pembangunan jaringan pipa gas.

“Ini yang akan pemerintah lakukan. Dari program yang akan dimasifkan ini untuk menurunkan impor LPG,” katanya.

Direktur PT Pertamina Gas Negara (PGN) Arief Setiawan Handoko mengatakan pelanggan gas bumi PGN di Jawa Timur hanya sekitar 6 persen dari total market.

Ia menjelaskan hal ini diakibatkan oleh keterbatasan jaringan gas bumi yang telah terpasang karena sampai Februari 2025 baru 8.970 kilometer pipa gas bumi yang terpasang di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi atau di bawah kelola PGN SOR III.

“Itu terdiri dari pipa PGN sepanjang 1.519 kilometer, pipa jargas APBN dikelola PGN sepanjang 5.434 kilometer, dan pipa jargas APBN-dikelola PTGN sepanjang 1.954 kilometer,” kata Arief.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

UE Luncurkan Strategi untuk Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman

Brussel, Aktual.com – Komisi Eropa pada Rabu (26/3), meluncurkan Strategi Persatuan Kesiapsiagaan (Preparedness Union Strategy), yang bertujuan untuk membantu negara-negara anggota Uni Eropa (EU) mencegah dan merespons berbagai ancaman kompleks, mulai dari ketegangan geopolitik hingga bencana terkait iklim.

Strategi tersebut menargetkan empat kategori krisis utama, yakni bencana alam, bencana akibat ulah manusia, ancaman hibrida, dan krisis geopolitik, menurut sebuah rilis pers Komisi Eropa.

Strategi itu menguraikan 30 aksi utama dan Rencana Aksi terperinci untuk meningkatkan kemampuan EU dalam melindungi warga negaranya dan fungsi-fungsi sosial yang penting.

Berdasarkan rencana tersebut, warga didorong untuk menyimpan persediaan penting setidaknya selama 72 jam saat keadaan darurat. Pelajaran kesiapsiagaan akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, dan Hari Kesiapsiagaan EU juga akan diperkenalkan kepada publik

UE juga bertekad untuk memperkuat kerja sama sipil-militer melalui latihan rutin di seluruh blok dan peningkatan koordinasi, termasuk pembentukan Pusat Krisis EU.

Guna meningkatkan wawasan dan antisipasi, EU bermaksud mengembangkan penilaian risiko dan ancaman yang komprehensif, membantu mencegah krisis seperti bencana alam atau serangan hibrida. Komisi Eropa mengatakan pihaknya menargetkan untuk menyelesaikan penilaian risiko dan ancaman komprehensif pertama di seluruh EU per akhir 2026.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Kajian Shubuh Villa Zawiyyah Arraudhoh: Merenungi Makna Zuhud dalam Ibadah

Ilustrasi berdoa. Aktual/HO

Jakarta, aktual.com – Puasa yang kita jalani hari ini diharapkan dapat meningkat kualitasnya, dari puasa orang awam menuju puasa orang khusus, dan dari puasa orang khusus menuju puasa yang lebih istimewa. Pembagian tingkatan puasa ini telah dijelaskan secara jelas oleh Hujjatul Islam, Imam Ghazali RA dalam Bidayatul Hidayah dan Ihya Ulumiddin.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mendalami hikmah dari Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari dalam Al-Hikam:

مَا قَلَّ عَمَلٌ بَرَزَ مِنْ قَلْبٍ زَاهِدٍ وَ لَا كَثُرَ عَمَلٌ بَرَزَ مِنْ قَلْبٍ رَاغِبٍ.

“Tidak disebut sedikit amal yang bersumber dari qalbu yang zuhud. Dan tidak dapat disebut banyak amal yang bersumber dari qalbu yang tamak.”

Syekh Ibnu Atha’illah menjelaskan bahwa amal yang dilakukan dengan hati yang zuhud tidak bisa dikatakan sedikit, walaupun secara lahiriah tampak sederhana. Sebaliknya, amal yang muncul dari hati yang tamak tidak dapat disebut banyak, meskipun tampak berlimpah. Hal ini karena amal orang zuhud terbebas dari riya’ dan keinginan untuk dipuji, serta tidak didasari oleh ambisi duniawi. Sementara itu, amal orang yang tamak seringkali terkontaminasi oleh keinginan duniawi dan berpaling dari Allah.

Sebagai contoh, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah Imam Syafi’i saat berkunjung ke rumah muridnya, Imam Ahmad bin Hanbal. Ketika dijamu makan malam, Imam Syafi’i makan dengan lahap, yang membuat putri Imam Ahmad terkejut. Ia berpikir bahwa Imam Syafi’i adalah sosok yang biasanya makan dengan sangat sedikit. Setelah makan, Imam Syafi’i beristirahat hingga subuh tanpa menghidupkan malam dengan shalat dan zikir, yang semakin membuat putri Imam Ahmad heran.

Setelah fajar menyingsing, ia pun bertanya kepada ayahnya, “Ayah, apakah ini sosok yang engkau idolakan? Saat makan malam, ia makan banyak, lalu tidur sepanjang malam tanpa shalat dan zikir, serta langsung shalat subuh tanpa berwudhu kembali.”

Menanggapi pertanyaan ini, Imam Syafi’i menjelaskan, “Aku makan dengan lahap karena aku tahu makananmu halal dan berasal dari tangan orang yang dermawan.”

طعام الكريم دواء وطعام البخيل داء

“Makanan orang dermawan (yang halal) adalah obat, sementara makanan orang kikir dapat menimbulkan penyakit.”

Imam Syafi’i menambahkan bahwa sepanjang malam ia sibuk memecahkan 100 permasalahan fiqih, sehingga tidak sempat melaksanakan shalat sunnah. Mengenai shalat subuh tanpa berwudhu, ia menegaskan bahwa dirinya tidak tidur sepanjang malam, sehingga wudhunya dari shalat Isya’ belum batal. Mendengar hal ini, Imam Ahmad pun berkata kepada putrinya, “Apa yang beliau lakukan dalam diamnya lebih mulia dari apa yang aku lakukan dalam keadaan terjaga.”

Pelajaran dari kisah ini mengajarkan kita bahwa kualitas amal bukanlah diukur dari kuantitasnya, melainkan dari kedalaman maknanya dan ketulusan niatnya. Seperti yang terlihat dalam kisah Urwah bin Zubair, yang tetap khusyuk dalam shalat meskipun kakinya sedang diamputasi. Ketika seseorang benar-benar merasakan manisnya ibadah, rasa sakit dan gangguan duniawi pun akan terlupakan.

Namun, meskipun dalam dzikir kita masih terdapat kelalaian, jangan sampai kita meninggalkannya sama sekali. Sebagaimana pesan Syekh Ibnu Atha’illah:

“Jangan tinggalkan dzikir karena kelalaian hatimu yang tidak bersama Allah. Karena kelalaian tanpa dzikir lebih buruk daripada kelalaian dengan dzikir. Bisa jadi Allah mengangkatmu dari dzikir dengan kelalaian ke dzikir dengan hati yang terjaga, dari dzikir dengan hati yang terjaga ke dzikir dengan hati yang waspada, dari dzikir dengan hati yang waspada ke dzikir fana.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Pemerintah Upayakan Peningkatan Kapitalisasi Ekosistem Ekonomi Kreatif

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan pejabat kementerian yang lain menerima kunjungan perwakilan KEK Singhasari di Jakarta pada Selasa (25/03/25). ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif.

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan pengelola Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Singhasari untuk meningkatkan kapitalisasi usaha ekonomi kreatif.

“Kolaborasi Kementerian Ekraf/Badan Ekraf dan KEK Singhasari bertujuan meningkatkan kapitalisasi ekosistem ekonomi kreatif dan menjadikan Indonesia destinasi utama ekonomi kreatif di Asia Tenggara,” kata Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Kamis (27/3).

KEK Singhasari merupakan pusat pengembangan teknologi digital dan pariwisata yang terletak di Malang Raya, Jawa Timur.

Riefky menyampaikan bahwa kolaborasi kementerian dengan KEK Singhasari mencakup sinergi pengembangan ekonomi kreatif, upaya promosi bersama, serta pendampingan kunjungan investor ke KEK.

Kementerian Ekonomi Kreatif dan KEK Singhasari juga bekerja sama dalam meningkatkan infrastruktur pendukung kegiatan usaha seperti fasilitas produksi, inkubator bisnis, dan pelatihan keterampilan.

PT Intelegensia Grahatama selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Singhasari mengapresiasi dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif dalam upaya pengembangan ekosistem usaha ekonomi kreatif.

“Kolaborasi Kemenekraf dan KEK Singhasari diharap dapat membawa IP lokal ke kancah internasional dan mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” kata CEO PT Intelegensia Grahatama David Santoso.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Komisi VIII DPR Serap Aspirasi Persiapan Haji dan Program Sekolah Rakyat

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang memimpin kunjungan, Abdul Wachid. (Foto: Gerindra)

Yogyakarta, Aktual.com – Komisi VIII DPR RI melaksanakan kunjungan kerja reses ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Sekretaris Daerah DIY, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, serta pemangku kebijakan lainnya. Agenda utama kunjungan ini mencakup persiapan keberangkatan haji tahun ini serta pembahasan program Sekolah Rakyat (SR).

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang memimpin kunjungan, Abdul Wachid, memberikan apresiasi terhadap kinerja Kementerian Agama DIY yang dinilai telah cakap dalam memfasilitasi jemaah haji agar dapat berangkat 100 persen pada tahun ini.

“Persiapan keberangkatan haji tahun ini yang kami pantau, termasuk dari laporan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, alhamdulillah sudah mencapai 84 persen. Jika masih tersedia cadangan 900 kuota, saya optimistis seluruh jemaah haji dari DIY tahun ini dapat berangkat 100 persen,” ujar Wachid saat memimpin kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI di Yogyakarta, Rabu (26/3).

Selain membahas haji, Wachid juga menyoroti program Sekolah Rakyat (SR) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Program ini diproyeksikan menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan dengan menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu agar memiliki akses pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kami juga mendapat masukan dari Kementerian Sosial terkait Sekolah Rakyat. Program ini dirancang oleh Presiden, dan banyak sekali respons positif dari daerah. Antusiasmenya luar biasa, bahkan beberapa bupati telah menghubungi kami menanyakan mekanisme pendaftaran Sekolah Rakyat. Pemerintah daerah juga sudah menyiapkan lahan hingga 10 hektare untuk mendukung pembangunan sekolah ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wachid berharap program Sekolah Rakyat dapat memberikan dampak nyata bagi keluarga kurang mampu, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga bagi orang tua mereka.

Ia menilai program ini sebagai langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas di masa depan dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.

“Kita ingin memastikan bahwa masyarakat kurang mampu tidak mewariskan kemiskinan kepada anak-anaknya. Program ini menjadi solusi nyata untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ini adalah bagian dari upaya kita menuju Indonesia Emas, menciptakan generasi unggul dalam 20 tahun ke depan, dengan fondasi pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Berita Lain