24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 934

Balas Trump, Kanada Pangkas Ekspor Listrik ke AS

Ontario, Aktual.com – Kanada mulai membalas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif impor besar-besaran ke negaranya, termasuk Kanada. Kali ini Perdana Menteri Provinsi Ontario Kanada, Doug Ford mengatakan, Kanada siap memangkas ekspor listrik ke AS.

Ford juga menegaskan pihaknya akan terus memberikan respons atas kebijakan tarif Trump terhadap Kanada. ”Jika mereka ingin mencoba memusnahkan Ontario, saya akan melakukan segalanya. Termasuk memotong energi mereka dengan senyum di wajah saya,” kata Ford kepada wartawan di konvensi pertambangan di pusat kota Toronto.

Ia juga menambahkan, AS adalah pelanggan utama listrik Kanada. ”Mereka mengandalkan energi kami. Mereka perlu merasakan sakit. Mereka ingin menyerang kami dengan keras, kami akan kembalikan dua kali lebih keras,” katanya.

Dilansir dari The Sun, Ford mengatakan pihaknya akan menggunakan dolar demi dolar untuk memberikan balasan yang setimpal kepada AS. Selain itu, Ford menyarankan pemerintah federal dan provinsi untuk bersatu terkait pendekatan mereka untuk memerangi tarif AS.

”Provinsi-provinsi memiliki suara besar di dalamnya, tetapi pemerintah federal yang memimpin, dan kami akan berdiri bahu-membahu tidak peduli siapa yang berada di pemerintah federal. Saya (tidak) memulai perang tarif ini, tetapi kita akan memenangkan perang tarif ini,” tegas Ford.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengkritik kebijakan tarif impor baru sebesar 25 persen yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke negaranya sebagai tindakan bodoh.

Kritik pedas tersebut langsung ditujukan Trudeau kepada Trump usai AS memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen kepada Kanada. ’Sekarang, saya ingin berbicara langsung dengan satu orang Amerika tertentu. Donald, selama lebih dari delapan tahun Anda dan saya bekerja sama, kita telah melakukan hal-hal besar,” katanya saat berpidato.

Dalam pidatonya, Trudeau menyinggung hubungan pertemanan bertahun-tahun dengan Trump. Namun kali ini, Trudeau menyebut Trump orang bodoh. ”Bukan kebiasaan saya untuk setuju dengan Wall Street Journal. Tetapi Donald (Trump), mereka menunjukkan bahwa meskipun Anda orang yang sangat pintar, ini adalah tindakan yang sangat bodoh untuk dilakukan,” kecam Trudeau.

Trudeau juga memastikan segera membalas AS dengan pungutan tarif serupa. Kanada akan memungut tarif sebesar 25 persen pada barang-barang asal AS yang masuk ke Kanada senilai 20,7 miliar dolar AS, yang akan diikuti dengan tambahan 86,2 miliar dolar AS dalam waktu 21 hari.

”Orang Kanada berakal sehat dan kami sopan, tetapi kami tidak akan mundur dari pertarungan, tidak. Ketika negara kami dan kesejahteraan semua orang di dalamnya dipertaruhkan. Saat ini, tarif AS mulai berlaku pada dini hari tadi, dan begitu pula respon Kanada,” katanya.

Saat ini Trudeau tengah melakukan pembicaraan aktif dengan provinsi dan teritori untuk mengupayakan beberapa langkah non tarif jika perang dagang tak diakhiri Trump. ”Jika tarif ini tidak dihentikan, kami sedang dalam diskusi aktif dan berkelanjutan dengan provinsi dan teritori untuk mengupayakan beberapa tindakan non tarif, tindakan yang akan menunjukkan bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang,” tandasnya.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Zelensky Berkirim Surat Kepada Trump dan Menyatakan Siap Untuk Berdamai Dengan Rusia

WASHINGTON DC, Aktual.com – Setelah percekcokan yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kantor Oval Gedung Putih akhir pekan lalu. Kali ini Trump mengatakan kalau Zelensky telah mengirimkannya sebuah surat.

Hal tersebut disampaikan Trump saat berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres pada Selasa kemarin (4/3) waktu setempat, dimana Trump mengatakan bahwa dirinya menerima ”surat penting” dari Zelensky hari ini. Dalam surat itu, menurut Trump, Zelensky menyatakan bahwa negaranya siap untuk ”datang ke meja perundingan sesegera mungkin untuk mewujudkan perdamaian abadi.”

Dilansir dari Livemint, Trump mengatakan surat itu sebagian berbunyi, ”Tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari Ukraina. Tim saya dan saya siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mencapai perdamaian yang langgeng.

”Kami benar-benar menghargai apa yang telah dilakukan Amerika untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya. Mengenai perjanjian tentang mineral dan keamanan, Ukraina siap menandatanganinya kapan saja yang nyaman bagi Anda,” ungkap Trump membacakan isi surat Zelensky.

Trump sendiri mengatakan dirinya menghargai surat tersebut, seraya menambahkan bahwa ”pada saat yang sama, kami telah melakukan diskusi serius dengan Rusia dan telah menerima sinyal kuat bahwa mereka siap untuk perdamaian. Bukankah itu akan indah?”

Empat sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintahan Trump dan Ukraina berencana untuk menandatangani kesepakatan itu sebagai imbalan atas bantuan militer, yang telah ditunda Trump.

Namun pada hari Selasa (4/3), Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada Fox News, ”Tidak ada penandatanganan yang direncanakan”, itu menurut sebuah posting di X oleh seorang reporter Fox.

Sebenarnya, Trump dan Zelensky berencana menandatangani kesepakatan mineral di Gedung Putih pada hari Jumat (28/2) lalu, namun justru timbul percekcokan hingga pemimpin Ukraina itu disuruh pergi dari Gedung Putih.

Namun di hadapan belasan wartawan yang meliput langsung justru timbul perdebatan sengit antara Trump dan Zelensky. ”Anda harus membuat kesepakatan atau kami akan keluar, dan jika kami keluar, Anda akan saling bertarung dan saya rasa hasilnya tidak akan baik,” ujar Trump kala itu.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Mensos Upayakan Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Tahun Ini

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan Tim Formatur Sekolah Rakyat melakukan konferensi pers terkait kesiapan program Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta pada Rabu (5/3/2025). ANTARA/Hana Kinarina

Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengupayakan program Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dapat mulai beroperasi pada Tahun Ajaran 2025/2026.

Ia menjelaskan Sekolah Rakyat nantinya hadir untuk memberikan pendidikan secara gratis dan berkualitas bagi kelompok masyarakat kategori miskin, khususnya mereka yang berada dalam kategori miskin ekstrem.

“Intinya mudah-mudahan di tahun ini penyelenggaraan Sekolah Rakyat bisa dimulai. Pertama-tama, saya ulang lagi bahwa ini adalah untuk keluarga miskin, utamanya miskin ekstrem,” kata Mensos dalam konferensi pers di Gedung Kemensos Salemba, Jakarta pada Rabu (5/3).

Kehadiran Sekolah Rakyat bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan sekaligus mendorong kelompok masyarakat dalam kategori miskin untuk berdaya dan dapat berperan signifikan melalui pendidikan.

Mensos pun menambahkan sekolah tersebut nantinya berbentuk boarding school atau sekolah asrama yang terdiri dari jenjang pendidikan SD, SMP hingga SMA dan SMK.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 sekaligus Ketua Tim Formatur Penyelenggaraan Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan fasilitas awal untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat akan menggunakan infrastruktur milik Kemensos.

Sementara untuk penyediaan guru dan kurikulum, ia mengatakan penyelenggaraan Sekolah Rakyat menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Nuh pun menambahkan penyelenggaraan Sekolah Rakyat nantinya akan menggunakan kurikulum khusus yang menggabungkan kurikulum nasional dengan kurikulum lain yang saat ini masih dalam tahap pembahasan.

“Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek akan menyiapkan guru-guru yang sangat khusus, karena memang sekolah ini sekolah yang sangat khusus, kurikulumnya pun juga akan kita kembangkan kurikulum khusus karena mereka itu boarding, dan juga tata kelolanya,” katanya.

Ia berharap kehadiran Sekolah Rakyat dapat memberikan pendidikan gratis yang berkualitas, tepat sasaran dan terukur bagi kelompok masyarakat miskin.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Fokus Tangani Gelombang Massal PHK

Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin. Foto: Munchen/vel

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin menyampaikan keprihatinannya atas maraknya penutupan pabrik yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan pekerja.

Beberapa perusahaan yang dilaporkan terpaksa menutup operasionalnya dan merumahkan sekitar 3.200 pekerjanya antara lain PT Sanken Indonesia, PT Yamaha Music Product Asia, PT Tokai Kagu, PT Danbi Internasional Garut, dan PT Bapintri.

Bahkan, PT Sritex yang menutup pabriknya pada 1 Maret 2025 juga mengumumkan PHK massal terhadap 10.969 pekerja.

Alifudin mengungkapkan bahwa total lebih dari 14.000 pekerja telah dirumahkan akibat penutupan beberapa pabrik tersebut.

Ia menyatakan bahwa jumlah ini mencerminkan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagi keluarga-keluarga yang bergantung pada pendapatan dari pekerjaan mereka di pabrik-pabrik tersebut.

“Ini adalah masalah besar yang mempengaruhi tidak hanya pekerja yang dirumahkan, tetapi juga ekonomi lokal dan nasional. Pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK bisa terlindungi dengan baik,” tegas Alifudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (5/3).

Politisi PKS ini juga menyoroti perincian PHK di beberapa perusahaan besar yang menutup operasionalnya, antara lain PT Sanken Indonesia dengan 459 pekerja yang terkena PHK, PT Yamaha Music Product Asia dengan 200 orang, dan PT Tokai Kagu dengan 195 orang.

Sementara itu, PT Danbi Internasional Garut, yang juga terdampak, mencatatkan PHK sebanyak 2.079 pekerja, dan PT Bapintri di Kota Cimahi sebanyak 267 pekerja.

Alifudin menyayangkan bahwa penutupan pabrik-pabrik besar ini terjadi dalam waktu yang berdekatan, meningkatkan kecemasan tentang gelombang PHK yang lebih luas.

Lebih lanjut, Alifudin mengingatkan bahwa situasi ini bukan hanya berdampak pada pekerja, namun juga berisiko memperburuk kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

“Jika tidak segera ditangani dengan serius, kondisi ini bisa memicu penurunan daya beli masyarakat dan merugikan perekonomian dalam jangka panjang. Pemerintah harus mampu menciptakan iklim industri yang stabil dan ramah bagi dunia usaha agar tidak terjadi PHK massal yang lebih meluas,” ujar Alifudin.

Alifudin juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK dapat dipenuhi dengan baik dan utuh.

“Kemenaker harus segera turun tangan untuk memastikan pekerja yang terdampak memperoleh kompensasi yang sesuai, seperti pesangon dan hak-hak lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Alifudin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses ini untuk mencegah potensi penyalahgunaan hak-hak pekerja.

Sebagai Anggota Komisi IX yang membidangi tenaga kerja, Alifudin menyatakan komitmennya untuk mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah-langkah strategis guna melindungi pekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk sektor swasta, serikat pekerja, dan lembaga terkait, untuk bekerja sama dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini.

Alifudin juga meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap iklim industri Indonesia, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, guna menciptakan kebijakan yang mendukung kelangsungan industri tanpa mengorbankan kesejahteraan pekerja.

“Pemerintah perlu mendorong perkembangan sektor industri yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan kepentingan pekerja. Kami tidak bisa membiarkan pabrik-pabrik terus menutup pintunya dan merumahkan ribuan pekerja,” tegas Alifudin.

Sebagai langkah awal, Alifudin mengusulkan agar pemerintah mengidentifikasi sektor-sektor yang mengalami kesulitan dan memberikan insentif yang tepat untuk mempertahankan operasional pabrik-pabrik tersebut.

“Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan kepada perusahaan yang berjuang untuk tetap bertahan, serta memastikan bahwa hak-hak pekerja tidak hilang dalam proses PHK ini,” tutup Alifudin dengan harapan bahwa gelombang PHK massal yang merugikan ini dapat diatasi dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Airlangga Sebut Daya Beli Masyarakat Meningkat Saat Ramadhan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Rabu (5/3/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai daya beli masyarakat mengalami peningkatan diikuti dengan pertumbuhan manufaktur secara positif saat memasuki Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025.

Secara keseluruhan, kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/3), bahwa inflasi Indonesia terkendali dengan inflasi inti (core) yang mengalami peningkatan.

Di sisi lain, sektor manufaktur juga menunjukkan kinerja yang positif yang mana mencerminkan ketahanan ekonomi nasional.

Pada Februari 2025, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,48 persen (mtm) atau 0,09 persen (yoy).

“Namun, inflasi inti tetap menunjukkan kenaikan, dengan angka 0,25 persen (mtm) atau 2,48 persen (yoy) di mana sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,38 persen (yoy),” kata Airlangga.

Selanjutnya, komponen harga bergejolak (volatile food/VF) tercatat mengalami deflasi sebesar 0,93 persen (mtm) atau inflasi 0,56 persen (yoy).

Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi tersebut antara lain daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan telur ayam ras.

Sementara itu, harga yang diatur pemerintah deflasi 2,65 persen (mtm) atau 9,83 persen (yoy), yang sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga (daya 450 VA hingga 2200 VA) selama Januari dan Februari 2025.

“Pemerintah terus meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi domestik tetap kuat melalui berbagai kebijakan strategis, seperti percepatan penyaluran bantuan sosial dan penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN dan pekerja swasta,” tuturnya.

Pemerintah juga meluncurkan berbagai program stimulus Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Lebaran 2025 di antaranya diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, program pariwisata mudik lebaran, dan program diskon belanja.

Langkah itu diperkuat dengan operasi pasar oleh Perum Bulog dan BUMN pangan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok seperti minyak goreng, gula konsumsi, daging kerbau beku dan beras dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga eceran tertinggi (HET).

Selain itu, Airlangga melanjutkan, pemerintah terus memperkenalkan berbagai insentif ekonomi untuk mendorong pertumbuhan, seperti diskon tarif listrik, insentif PPN DTP untuk sektor properti dan kendaraan listrik, serta insentif PPh DTP bagi sektor padat karya.

Pemerintah juga menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Rp55,4 triliun hingga akhir Maret 2025, dengan fokus pada sektor pertanian, perdagangan, dan manufaktur untuk memperkuat UMKM serta transformasi digital.

Pada sektor manufaktur, Indonesia juga mencatatkan capaian positif dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Februari 2025 yang tercatat pada level 53,6.

Angka ini menunjukkan ekspansi sektor manufaktur lebih tinggi dari angka ekspansi bulan sebelumnya yang tercatat 51,9 serta menjadi yang tertinggi dalam 11 bulan terakhir.

Peningkatan ini didorong oleh lonjakan pesanan domestik menjelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri, yang memicu peningkatan produksi dan penambahan tenaga kerja di sektor manufaktur.

Selain itu, dirinya menilai keyakinan pelaku industri juga tinggi, dengan tingkat kepercayaan terhadap pertumbuhan produksi mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Adapun capaian tersebut sejalan dengan kondisi PMI Manufaktur ASEAN yang mengalami peningkatan level ekspansi ke 51,5 pada Februari 2025, dari angka 50,4 pada Januari 2025.

Secara detail, sejumlah negara di ASEAN juga mengalami perbaikan dalam sektor manufaktur seperti Myanmar (48,5 dari 47,4), Thailand (49,6 dari 50,6), Malaysia (49,7 dari 48,7), dan Vietnam (49,2 dari 48,9).

Sedangkan negara yang mengalami penurunan yakni Filipina, yang turun dari 52,3 menjadi 51,0, namun tetap berada dalam zona ekspansi.

Meski demikian, imbuh dia antisipasi terhadap penurunan aktivitas manufaktur pada bulan selanjutnya tetap menjadi perhatian di tengah berbagai isu penting pada beberapa perusahaan sektor manufaktur.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Jakarta dan Bekasi Dikepung Banjir, Perlu Manajemen Krisis atasi Dampak Perubahan Iklim

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Hujan deras selama dua hari berturut-turut menyebabkan banjir besar di berbagai wilayah Jakarta dan Bekasi. Di Jakarta, genangan air mencapai 105 RT dengan ketinggian hingga 5 meter, sementara di Bekasi, 8 kecamatan terdampak parah.

Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan bahwa bencana ini merupakan bukti nyata bahwa krisis iklim semakin mengancam dan membutuhkan penanganan yang lebih serius.

“Kita tidak bisa terus-menerus hanya merespons saat bencana sudah terjadi. Perlu ada langkah mitigasi dan kesiapan manajemen krisis yang lebih baik agar dampaknya bisa diminimalkan,” ujarnya dalam keynote speech MPR Goes to Campus di Universitas Nasional, Jakarta (4/3).

Eddy menekankan bahwa pola banjir yang terus berulang menunjukkan perlunya strategi yang lebih sistematis dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

“Ini bukan pertama kalinya kita menghadapi banjir besar. Pola ini terus berulang setiap tahun, dan kalau tidak ada kebijakan yang lebih serius, maka ke depannya situasi bisa semakin buruk,” katanya.

Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini juga mengingatkan bahwa kepala daerah hasil Pemilu 2024 harus memiliki kebijakan konkret dalam menangani krisis iklim dan bencana hidrometeorologi seperti banjir.

“Kepala daerah harus segera menyusun langkah strategis, mulai dari perbaikan tata kelola air, sistem drainase yang lebih baik, hingga kesiapan tanggap darurat yang lebih cepat dan efektif. Jangan hanya bertindak ketika bencana sudah terjadi,” tegasnya.

Eddy menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, tetapi sudah menjadi kenyataan yang harus segera dihadapi.

“Krisis iklim ini nyata dan dampaknya semakin besar. Kita tidak bisa menunda lagi. Jika kebijakan yang tepat tidak segera diterapkan, masyarakat akan terus menjadi korban,” pungkas Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Berita Lain