26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 954

AHY Minta Pemilik Kendaraan ODOL Patuhi Aturan Demi Keselamatan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kepada owner (pemilik) perusahaan sebagai pemilik kendaraan yang melebihi kapasitas muatan atau over dimension over loading (ODOL) agar mematuhi aturan demi mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan raya.

“Kita ingin memastikan bahwa bukan hanya pengemudi, tapi juga para owner harus bertanggung jawab. Jangan sampai truk-truknya berlebihan kapasitas, terutama di jalan-jalan yang padat penduduk yang pengemudi itu bisa menyebabkan kecelakaan di jalan,” kata AHY di Tangerang, Sabtu (1/3).

Menurutnya, masih banyak kendaraan yang beroperasi dengan melebihi kapasitas atau ODOL, yang seringkali menyebabkan kemacetan dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan di jalan.

Kendati demikian, pada saat memasuki momen mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 nanti, praktik itu tidak boleh dibiarkan sehingga perlu diberi tindakan tegas melalui penertiban.

“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan maupun Korlantas Polri. Kita ingin memastikan untuk menghindari secara bentuk kecelakaan, apalagi yang fatal. Kita tegas untuk menertibkan ODOL ini juga sering kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

AHY juga menekankan koordinasi dengan jajaran Kementerian Perhubungan serta Polri penting dilakukan di untuk memastikan penertiban kendaraan ODOL bisa berjalan efektif.

Oleh sebab itu seluruh pihak terkait harus memperkuat penegakan hukum dalam mengatasi permasalahan ODOL agar penertiban ini berjalan secara tepat.

“Kemudian kami juga sampaikan kebijakan lainnya terkait dengan upaya mengurai kemacetan, kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian PANRB terkait dengan mengurai kemacetan dengan cara fleksibel working,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Warga Gaza Sambut Ramadan di Antara Reruntuhan dan Kelaparan

Ilustrasi Warga Gaza sedang sholat di antara reruntuhan bangunan
Ilustrasi Warga Gaza sedang sholat di antara reruntuhan bangunan

Jakarta, Aktual.com – Warga Palestina di Jalur Gaza menyambut bulan suci Ramadan di antara reruntuhan bangunan dan kelaparan akibat 16 bulan perang tanpa henti yang telah mengubah daerah kantong itu menjadi zona bencana.

Sebelum perang, jalan-jalan di Gaza menjadi hidup dengan panggilan untuk shalat yang menandai datangnya Ramadan. Pasar-pasar dihiasi dengan lampu-lampu perayaan dan anak-anak melafalkan ayat-ayat Al Quran.

Sekarang, tradisi itu hanya tinggal kenangan. Suara adzan tenggelam oleh tangisan para korban, sementara pasar yang dulu ramai kini hanya tinggal tumpukan puing.

Setiap sudut Gaza menyimpan luka-luka perang dengan banyak rumah, masjid, dan sekolah hancur.

Namun, meskipun mengalami penderitaan luar biasa, warga Palestina di Gaza tetap berupaya melestarikan tradisi Ramadan mereka.

Di antara reruntuhan, lentera-lentera digantung, dan mural-mural warna-warni dilukis di dinding-dinding yang hancur, sebagai upaya untuk menghadirkan secercah harapan di antara kenyataan yang suram.

“Kami menciptakan kehidupan dari warna-warna,” kata seorang pemuda yang menghiasi jalan-jalan, kepada Anadolu.

“Kami adalah orang-orang yang mencintai kehidupan. Kami menyambut Ramadan dengan harapan bahwa Ramadan akan membawa kedamaian dan keamanan.”

Di Khan Younis, Gaza selatan, seorang pria Palestina berdiri di kiosnya yang menjual Qatayef, kue kering tradisional Ramadan yang menjadi makanan pokok ketika berbuka puasa.

“Suasana tahun ini adalah yang tersulit yang pernah kami alami,” katanya kepada Anadolu.

“Tidak ada kegembiraan, tidak ada perayaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, genderang akan bergema di jalan-jalan, dekorasi digantung, dan kebahagiaan akan terasa. Tetapi hari ini, semuanya berbeda.”

“Ini adalah tahun tersulit yang pernah kami lalui. Orang-orang telah bangkit dari bawah reruntuhan rumah mereka yang hancur, berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai. Semua orang dalam keadaan berduka,” ujarnya, menambahkan.

Kursi kosong saat berbuka puasa

Ramadhan di Gaza kali ini tidak seperti sebelumnya. Pertemuan keluarga yang dulu menjadi ciri khas bulan suci kini dibayangi oleh kesedihan, karena puluhan ribu orang berduka atas orang-orang terkasih yang hilang dalam perang.

Hingga Kamis (27/2), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas bertambah menjadi 48.365 sejak 7 Oktober 2023.

Bantuan makanan langka, dan persediaan terbatas yang masuk ke Gaza melalui pedagang harganya jauh melampaui apa yang mampu dibeli oleh banyak keluarga yang kehilangan mata pencaharian mereka.

“Lebih dari dua juta orang menghadapi kekurangan pasokan makanan pokok. Harga telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuat kelangsungan hidup sehari-hari menjadi semakin sulit,” kata Ismail Al-Thawabta, direktur jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, kepada Anadolu.

“Puluhan ribu orang yang mengungsi tinggal di kamp-kamp yang bahkan tidak memiliki kebutuhan paling mendasar,” ujarnya, menambahkan.

Air bersih menjadi kemewahan yang langka, membuat persiapan makanan sederhana menjadi tantangan tambahan bagi mereka yang menjalankan puasa.

Banyak yang terpaksa bergantung pada kayu bakar dan kertas untuk memasak, karena peralatan memasak modern tidak tersedia.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengakui tantangan besar dalam mengirimkan bantuan ke Gaza.

Berbicara pada konferensi pers, Selasa (25/2), ia membahas kematian enam bayi baru lahir karena pembatasan bantuan kemanusiaan meskipun gencatan senjata telah disepakati.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, bayi-bayi itu meninggal dunia karena paparan udara musim dingin.

Pembatasan bantuan juga mencegah masuknya 200.000 tenda dan 60.000 rumah mobil untuk warga Palestina yang mengungsi.

Fakta ini melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Israel.

Kota yang hancur

Setiap bagian Jalur Gaza menceritakan kisah kehancuran. Lingkungan yang dulunya berkembang pesat kini hancur menjadi puing-puing, sementara penduduknya terbunuh, mengungsi, atau terpaksa berjuang untuk bertahan hidup.

Namun, terlepas dari semua itu, warga Palestina tetap bertekad untuk menjalankan ibadah Ramadan.

Salat Tarawih akan diadakan di antara reruntuhan, dan doa akan dikumandangkan dari sisa-sisa masjid yang hancur.

Minggu lalu, Kementerian Agama di Gaza mengumumkan bahwa 1.109 dari 1.244 masjid di daerah kantong itu telah hancur total atau sebagian selama perang.

Lebih dari 1,5 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi secara paksa karena kerusakan yang meluas akibat serangan Israel.

Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan telah berlaku sejak bulan lalu, yang menghentikan sementara perang genosida Israel, yang telah menghancurkan Gaza dan merenggut nyawa lebih dari 48.360 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Komisi VII DPR Sebut Ramadhan Bulan Pengembangan UMKM dan Ekraf

Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay di Kompleks Parlemen, Jakarta
Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay di Kompleks Parlemen, Jakarta

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saleh Partaonan Daulay menyebutkan Ramadhan merupakan bulan pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf).

Pasalnya pada bulan Ramadhan, kata dia, pebisnis UMKM dan ekraf meningkatkan produktivitas, baik dari segi kualitas dan kuantitas, hingga mengupayakan lahirnya berbagai produk baru yang lebih bagus dan kreatif.

“Para pebisnis UMKM dan ekraf selalu mengandalkan bulan Ramadhan. Di bulan ini, mereka selalu berharap dapat keuntungan lebih dibandingkan dengan bulan lainnya, sejalan dengan meningkatnya minat dan keinginan belanja masyarakat,” ujar Saleh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (01/3).

Dalam konteks tersebut, ia menilai sudah sewajarnya Pemerintah membantu pebisnis UMKM dan ekraf dalam menjual produknya, salah satunya dengan cara membuka pasar bagi UMKM dan ekraf.

Untuk itu, ketua komisi yang membidangi UMKM dan ekraf tersebut berharap pemerintah di seluruh level kepemimpinan dapat mendirikan bazar di tempat strategis di masing-masing kota.

Dengan adanya berbagai bazar yang diselenggarakan, Saleh berpendapat masyarakat akan turut senang dan bisa dengan mudah datang ke tempat itu untuk belanja sekaligus ngabuburit.

Implikasinya, lanjut dia, kompetisi dagang yang sehat akan berkembang. Uang akan beredar di masyarakat, sehingga perekonomian di daerah bisa membaik.

“Kalau ada bazar itu kan bagus, di sana dijual berbagai kebutuhan. Tentu lebih khusus produk keperluan Ramadhan, katakanlah misalnya seperti makanan, minuman, pakaian, kain, alat shalat, kurma, mainan, oleh-oleh Ramadhan, serta berbagai produk lainnya,” ungkapnya.

Apabila seluruh kabupaten atau kota memiliki tempat bazar dan pasar murah seperti itu, dirinya memastikan berbagai tempat tersebut akan diminati dan senangi.

Maka dari itu yang terpenting, menurutnya, Pemerintah harus rela memfasilitasi. Para Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat keamanan pun bisa diminta berpartisipasi untuk menjaga keamanan di berbagai tempat tersebut.

“Kalau tidak difasilitasi, tetap saja mereka berjualan. Tetapi kadang kurang rapi dan kurang tertib karena sering sekali di pinggir jalan dan pertokoan, sehingga menimbulkan kemacetan yang sangat mengganggu,” tutur Saleh menambahkan.

Komisi VII DPR RI membidangi perindustrian, ekonomi kreatif, UMKM, pariwisata dan sarana publikasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Pemerintah Bentuk Timsus Tangani Eksploitasi dan Kekerasan Daring Anak

Plh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Indra Gunawan. (ANTARA/HO-KemenPPPA)

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut pemerintah akan membentuk tim khusus untuk perlindungan anak dalam ranah daring guna menangani kasus-kasus eksploitasi dan kekerasan digital.

“Dengan adanya kebijakan yang lebih tegas dan pengawasan yang lebih baik diharapkan anak-anak dapat lebih terlindungi dari ancaman dunia maya dan dapat memanfaatkan internet secara positif dan bertanggung jawab,” kata Pelaksana Harian Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Indra Gunawan di Jakarta, Sabtu (1/3).

Selain itu, KemenPPPA akan mengimplementasikan program literasi digital di sekolah, melakukan sosialisasi tentang bahaya internet kepada orang tua dan anak, dan mengembangkan fitur keamanan digital bersama platform daring.

Indra Gunawan menegaskan komitmen KemenPPPA dalam melindungi anak-anak dari ancaman dunia digital.

Pihaknya juga menekankan kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan keamanan digital bagi anak-anak.

“Keamanan digital bagi anak-anak harus menjadi prioritas utama karena berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) lebih dari lima belas ribu anak telah menjadi korban kekerasan seksual daring. Selain itu, anak-anak juga menghadapi ancaman lain, seperti judi online, kecanduan game, dan eksploitasi seksual anak,” kata dia.

Ia meminta seluruh pihak untuk memastikan anak-anak dapat menggunakan internet dengan aman dan bertanggung jawab.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk penyedia platform digital, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi dan pengawasan terhadap aktivitas digital anak,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Laporan PBB: Anak-anak Lebanon Berjuang Lawan Ketertinggalan Sekolah

Orang-orang berada di reruntuhan bangunan di Adaisseh, Lebanon, pada 26 Februari 2025. (ANTARA/Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Beirut, Aktual.com – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Jumat (28/2), merilis laporan tentang dampak negatif berkepanjangan dari konflik Israel-Lebanon bagi anak-anak Lebanon bahkan setelah gencatan senjata, yaitu soal ketertinggalan pelajaran sekolah, trauma dan kelaparan.

Dalam survei yang dilakukan oleh UNICEF bulan lalu, 72 persen wali mengatakan anak-anak mereka cemas atau gelisah selama perang, dan 62 persen mengatakan mereka tertekan atau sedih, yang “mewakili lonjakan dari data sebelum perang yang dihimpun pada 2023”.

Menurut laporan tersebut, di kegubernuran Baalbek-Hermel dan Bekaa yang padat penduduk, serangan udara yang berulang kali dilancarkan berdampak buruk terhadap gizi dan kesehatan anak-anak.

Di Baalbek-Hermel, 51 persen anak di bawah usia 2 tahun mengalami kemiskinan pangan yang parah. Di Bekaa, angkanya mencapai 45 persen, meningkat secara dramatis dari 28 persen pada 2023, menurut laporan itu.

Laporan itu juga menunjukkan situasi pendidikan yang menantang di Lebanon.

Terlepas dari gencatan senjata, tingkat kehadiran di sekolah masih rendah. Berdasarkan survei bulan lalu, lebih dari 25 persen anak masih tidak bersekolah, dibandingkan dengan 65 persen selama konflik.

Sementara itu, hambatan keuangan membuat banyak anak tidak dapat bersekolah. Dua pertiga keluarga dengan anak yang putus sekolah melaporkan bahwa tingginya biaya sekolah, transportasi, dan perlengkapan menjadi alasan utama, meningkat dua kali lipat sejak 2023.

Laporan itu menambahkan bahwa gedung-gedung sekolah hancur atau rusak berat selama perang, dan ratusan lainnya digunakan sebagai tempat penampungan bagi sekitar 1,3 juta orang yang mengungsi akibat konflik.

UNICEF mendesak komunitas global untuk membantu anak-anak Lebanon dengan berkontribusi terhadap permohonan bantuan sebesar 658,2 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.431) mereka pada 2025, yang bertujuan untuk menyediakan bantuan penyelamat nyawa bagi 2,4 juta orang di negara tersebut.

“Lebanon harus menerima bantuan yang dibutuhkannya untuk memulihkan infrastruktur dan layanan vital, memastikan bahwa anak-anak memiliki masa depan yang dapat dinantikan,” kata perwakilan UNICEF di Lebanon Akhil Iyer.

Iyer juga menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi ketentuan gencatan senjata dan bekerja sama dengan komunitas internasional guna mempertahankan perdamaian dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak.

“Kami menyerukan kepada pemerintah baru di negara ini untuk memprioritaskan hak dan kebutuhan anak-anak dalam agenda reformasi dan pemulihan,” kata Iyer menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Denny JA Raih Penghargaan Bergengsi, Inovasi Budaya dan Sastra Mendunia di House of Lords, London

Jakarta, aktual.com – Denny JA Raih Penghargaan Bergengsi, Inovasi Budaya dan Sastra Mendunia di House of Lords, London

London, 28 Februari 2025 – Dalam sebuah acara yang penuh prestise di House of Lords, Istana Westminster, London, Denny JA dianugerahi Global Power Leader 2025 dalam kategori Exemplary Leader of the Year in Cultural and Literary Innovation.

Penghargaan ini diberikan oleh White Page International, sebuah lembaga yang mengakui para pemimpin global dari berbagai sektor.

Hadir 120 delegasi dari 18-20 negara yang turut menyaksikan penganugerahan dalam edisi ke-14 dari Global Power Leader Conclave.

Denny JA, seorang intelektual dan inovator di bidang sastra serta kebudayaan, tidak dapat hadir secara langsung dalam upacara ini.

Namun, dua putranya, Rafi Denny dan Ramy Denny, yang saat ini menempuh pendidikan S2 di London, hadir untuk menerima penghargaan tersebut atas namanya.

Dalam pidato tertulisnya yang dibacakan dalam acara ini, Denny JA menyampaikan rasa terima kasih dan refleksi mendalam mengenai peran inovasi dalam budaya dan literasi:

“Sejarah mencatat bahwa sejak lahirnya tulisan di Mesopotamia, revolusi cetak oleh Gutenberg, hingga era artificial intelligence, inovasi selalu menjadi pilar peradaban. Saya merasa terhormat menerima penghargaan ini dan bersyukur bisa berkontribusi dalam perjalanan budaya dan literasi Indonesia.”

Denny JA dikenal luas sebagai pelopor Puisi Esai, sebuah genre sastra yang memadukan estetika puisi dengan kedalaman esai, membahas isu-isu sosial, hak asasi manusia, dan ketidakadilan.

Dalam pidatonya, ia menyoroti perjalanan Puisi Esai yang kini telah berkembang melintasi batas Indonesia dan menjadi bagian dari gerakan sastra di kawasan ASEAN. Hingga kini, gerakan Puisi Esai telah:

Menyelenggarakan Festival Puisi Esai selama empat tahun berturut-turut; Menerbitkan lebih dari 200 buku; Mendapatkan dukungan dana abadi untuk memastikan kesinambungannya di masa depan

“Puisi Esai bukan sekadar karya sastra. Ia adalah cermin reflektif yang mengajak pembaca untuk merenung dan merasakan denyut kehidupan yang sering terabaikan.

Saya percaya bahwa inovasi dalam budaya dan literasi adalah titik balik peradaban. Tatkala budaya dan literasi berinovasi, peradaban menemukan sayapnya untuk terbang lebih tinggi.”

Acara ini memperkokoh posisi Denny JA sebagai pemimpin pemikiran dalam inovasi budaya dan sastra, membawa nama Indonesia ke panggung global.

Tentang White Page International:
White Page International adalah lembaga global yang mengakui para pemimpin inspiratif dari berbagai sektor, mulai dari bisnis, kebudayaan, hingga inovasi sosial.

Acara ini bertujuan untuk merayakan individu-individu yang memberikan dampak luas bagi masyarakat dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Berita Lain