27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 968

Kemkomdigi Atur Batas Kepemilikan Akun Cegah Anak Terlibat Judi Online

Menkomdigi Meutya Hafid pada Festival Internet Aman untuk Anak tahun 2025 di Jakarta, Rabu (26/2/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengatur batas kepemilikan akun pada platform digital bagi anak-anak untuk mencegah mereka terlibat judi online.

Hal itu disampaikan Menkomdigi Meutya Hafid pada Festival Internet Aman Untuk Anak Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (26/2), untuk merespons data dari Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online yang menyebutkan bahwa ada 440 ribu anak usia 10-20 tahun yang terlibat judi online.

“Pemerintah saat ini melalui Kemkomdigi menyusun rancangan peraturan pemerintah terkait tata kelola perlindungan anak di dalam ruang digital yang mengatur pembatasan kepemilikan akun pada platform digital bagi anak-anak. Aturan ini bertujuan bukan untuk membatasi, melainkan untuk proteksi dan memberikan perlindungan anak-anak dari konten-konten yang penuh risiko,” katanya.

Ia menjelaskan, pembatasan akan dilakukan sesuai klasifikasi umur dan tingkat risiko dari fitur-fitur yang ada di platform digital.

Meutya juga menyoroti sebanyak dua persen pemain judi online adalah anak-anak di bawah 10 tahun, sehingga pemerintah bersama seluruh masyarakat perlu memberi perhatian pada hal tersebut.

“Itu adalah data-data yang dicatat oleh pemerintah dan mengkhawatirkan karena itu bukan hanya sekadar angka-angka, melainkan hak anak-anak atas ruang digital yang aman,” ucapnya.

Ia mengemukakan, anak-anak tidak hanya menjadi target konten-konten judi online, tetapi juga target-target untuk konten-konten negatif lainnya, seperti kekerasan seksual di dunia maya.

“Ada banyak sekali kasus-kasus menurut orang tua atau guru yang menyampaikan kepada kami di mana anaknya itu browsing (berselancar di internet) hal yang biasa, tetapi kemudian muncul secara tiba-tiba, ini juga cerita dari seorang anak, secara tiba-tiba muncul sendiri gim-gim online yang mengarah ke judi online, atau konten-konten yang tidak pantas untuk dilihat oleh anak-anak tanpa dicari,” tuturnya.

Menkomdigi juga mengajak para guru dan orang tua untuk turut berkolaborasi memberikan pemahaman tentang literasi digital kepada anak-anak.

“Saya mengajak para guru untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari proses belajar-mengajar, karena kalau nanti peraturannya sudah ada, bapak/ibu gurunya tetap perlu melakukan literasi. Peraturan tidak menyelesaikan 100 persen masalah kalau pemahamannya tidak baik, tetapi literasi saja tidak akan cukup tanpa peraturan,” paparnya.

Menurutnya, guru dan orang tua juga perlu mendidik anak-anaknya untuk menjadi warga digital yang bijak.

“Jadi peraturannya dibuat, literasinya dijalankan oleh orang tua dan guru, sehingga sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, membaca dan berhitung, melainkan juga mengajari anak-anak menjadi warga digital yang bijak. Banyak aplikasi yang bisa membantu kita memantau aktivitas daring anak-anak tanpa harus mengganggu privasi anak secara berlebihan,” demikian Meutya Hafid.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Hamas dan Israel Sepakat Selesaikan Penundaan Pembebasan Tahanan

Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas dan seorang sandera Israel terlihat saat penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Palang Merah Internasional, di kamp pengungsi al-Nuseirat, di Gaza tengah pada 22 Februari 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad

Istanbul, Aktual.com – Kelompok Palestina Hamas mengatakan delegasinya telah menyelesaikan kunjungan ke ibu kota Mesir, Kairo dan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu lalu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (25/2), Hamas mengatakan delegasinya, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya, bertemu dengan pejabat Mesir untuk membahas penerapan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan serta persiapan untuk tahap negosiasi berikutnya.

Kelompok tersebut menekankan perlunya kepatuhan penuh dan tepat terhadap semua ketentuan dalam kesepakatan.

Hamas menambahkan bahwa solusi telah dicapai untuk memastikan pembebasan tahanan Palestina akan terjadi secara bersamaan dengan penyerahan jenazah warga Israel, sebagaimana yang telah disepakati dalam tahap pertama kesepakatan, bersama dengan tambahan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina.

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengonfirmasi pada Selasa malam waktu setempat bahwa kesepakatan untuk menyelesaikan keterlambatan dalam pembebasan tahanan Palestina telah dicapai bersama Hamas.

“Mediasi Mesir telah berhasil… Sebuah kesepakatan telah dicapai untuk menyelesaikan masalah penundaan pembebasan tahanan Palestina,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada Channel 13 Israel.

“Jika tidak ada perubahan mendadak, jenazah empat sandera Israel akan dikembalikan pada Rabu malam tanpa upacara resmi, dan tahanan Palestina akan dibebaskan secara bertahap dari penjara-penjara Israel,” tambah pejabat tersebut.

Tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza dimulai pada 19 Januari, mencakup tiga tahap yang masing-masing berlangsung selama 42 hari. Negosiasi untuk tahap berikutnya harus dilakukan sebelum tahap yang sedang berlangsung selesai.

Sebagai bagian dari tahap ini yang mencakup pembebasan 33 sandera Israel—baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal—faksi perlawanan Palestina telah membebaskan 25 sandera hidup dan empat yang telah meninggal dalam tujuh tahap terpisah.

Israel telah menunda pembebasan sekitar 620 tahanan Palestina, meskipun Hamas telah memenuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut.

Pada Sabtu (22/2), Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu, setelah berdiskusi dengan beberapa menteri, memutuskan untuk tidak membebaskan tahanan Palestina, yang bertentangan dengan rekomendasi pejabat keamanan Israel.

Kantor Netanyahu mengklaim keputusan tersebut merupakan tanggapan terhadap pelanggaran yang dilakukan Hamas, dengan mengutip adanya upacara untuk enam tahanan yang dibebaskan pada Sabtu lalu. Hamas membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai dalih untuk menghindari kewajiban Israel dalam perjanjian.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Kemensos-BPS Lakukan Ground Check Pastikan Keakuratan DTSEN

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan sambutan saat sosialisasi ground check DTSEN di Kantor BPS, Jakarta, pada Rabu (26/2/2025). (ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos)

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan ground check untuk memastikan keakuratan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Pengecekan lapangan itu melibatkan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), BPS, dan dinsos di seluruh Indonesia.

“Yang akan kita lakukan dalam waktu dekat ini adalah ground check, untuk memastikan keberadaan KPM dan melengkapi profil sosial ekonomi mereka,” kata Mensos Saifullah dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Rabu (26/2).

Ia menjelaskan DTSEN bersifat dinamis sehingga pemutakhiran menjadi kunci agar data tersebut tetap akurat dan relevan. Ia pun menekankan pentingnya peran para pendamping PKH dalam pemutakhiran tersebut.

“Dalam hal ini, peran pendamping PKH sangatlah vital. Saudara sekalian adalah ujung tombak dalam melakukan kroscek verifikasi data serta memfasilitasi pemutakhiran data di tingkat akar rumput,” imbuhnya.

Lebih lanjut Mensos menjelaskan, tugas para pendamping PKH dalam pemutakhiran DTSEN meliputi pelaksanaan ground check untuk melengkapi variabel data, memeriksa keberadaan KPM/PM aktif atau tidak aktif, serta melengkapi isian variabel untuk dasar pemeringkatan yang telah ditetapkan oleh BPS.

Setelah itu, lanjutnya, para pendamping PKH melakukan verifikasi lapangan terhadap usul dan sanggah masyarakat, dan memanfaatkan DTSEN untuk mendampingi KPM lebih efektif.

“Oleh sebab itu, agar pemutakhiran data berjalan lancar, setiap pendamping PKH wajib, saya ulang, setiap pendamping PKH wajib, satu, mengikuti pelatihan ground check pemutakhiran DTSEN. Dua, melakukan pembagian wilayah kerja secara profesional. Tiga, menjalin komunikasi aktif dengan BPS dan dinas sosial di daerah. Empat, memberikan data yang sebenar-benarnya. Lima, menjaga kondusivitas di lapangan. Dan enam, menjalankan tugas dengan semangat dan riang gembira,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan pihaknya telah melakukan briefing terhadap BPS di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia melalui Zoom pada 25 Februari 2025 mengenai DTSEN.

Ia menyebut BPS juga bakal menyelenggarakan pelatihan bagi 33.603 pendamping PKH pada Kamis (27/2).

“Kemudian Jumat ini pelatihan monev dan kemudian nanti para pendamping PKH ini bisa langsung bergerak ke lapangan,” ujar Amalia.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Komisi X DPR Dukung Pembentukan Dewan Insinyur Indonesia

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam rapat dengan PII, PGRI dan PDHI di Gedung Parlemen, rabu (26/2/2025). Foto :Tari/Andri

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyoroti keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dalam pembentukan Dewan Insinyur sebagai bentuk legitimasi insinyur Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Menurutnya Dewan Insinyur sebelumnya memang sudah diamanatkan dalam Undang-Undang, namun hingga kini masih belum terlaksana. Ia mengatakan Komisi X DPR RI siap untuk membantu agar pembentukan Dewan Insinyur berjalan dengan baik sesuai dengan UU yang berlaku.

“Sebenarnya Dewan Insinyur itu sudah diamanatkan dalam UU namun hingga kini masih belum terlaksana, dengan tidak adanya Dewan Insinyur itu dampaknya bagaimana dan apa yang bisa kami lakukan agar pembentukan ini berjalan dengan baik”, tuturnya dalam rapat dengan PII, PGRI dan PDHI di Gedung Parlemen, Rabu (26/2).

Hetifah meyakini keputusan yang digagas Menteri Brian Yuliarto merupakan wujud konkret dari konektivitas antara dunia riset dengan dunia pendidikan tinggi.

“Sudah menjadi tugas kami untuk membantu dan melindugi program keinsinyuran yang tengah digagas”, ungkapnya.

Seperti yang diketahui, pembentukan dewan insinyur Indonesia sudah diatur dalam peraturan presiden (pasal 35 UU 11/2014). Namun, hingga saat ini DII belum dibentuk oleh pemerintah sebagaimana amanat yang diberikan UU.

Padahal DII sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 harus dibentuk paling lambat satu tahun terhitung sejak UU tersebut diundangkan (pasal 55 UU 11/2014).

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Transportasi Listrik & CCS, Kunci Percepatan Transisi Energi

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (tengah) menghadiri acara Talk Show bertajuk 'Energy Talks' yang digelar ILUNI FHUI. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen, yang diharapkan akan tercapai di tahun 2028 atau lebih cepat.

Dijelaskan Eddy, dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi, dibutuhkan juga asupan pasokan energi yang besar.

“Harus diingat, pertumbuhan ekonomi dengan tambahan pasokan energi yang akan diproyeksikan meningkat, harus sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengupayakan dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih awal,” ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, saat menjadi narasumber Talk Show bertajuk ‘Energy Talks’ yang digelar ILUNI FHUI.

Menurut Eddy Soeparno pengembangan sektor kelistrikan yang berbasis energi bersih merupakan langkah krusial bagi Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Menurut Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini, kapasitas pembangkitan listrik di Indonesia secara bertahap akan beralih dari sumber energi fosil menjadi energi terbarukan. Bahkan di tahun 2035 akan tercapai keseimbangan antara pasokan energi fosil dengan energi terbarukan dan bahkan di tahun 2040  bauran energi terbarukan sudah mencapai hampir 60% dari bauran energi nasional.

“Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi guna mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan. Percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan geothermal, serta pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, laut, dan angin, akan memainkan peran vital dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujarnya.

Dalam jangka menengah, Eddy menyoroti bahwa pengembangan teknologi di bidang penangkapan karbon atau carbon capture storage serta energi baru seperti hidrogen, amonia dan nuklir perlu mendapatkan perhatian khusus karena Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan low carbon economy dan sumber energi baru yang bersih dan ramah lingkungan.

“Selain itu, pemanfaatan teknologi CCS serta energi baru seperti hidrogen dan amonia diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon industri kelistrikan,” tambahnya.

Untuk memastikan transisi energi yang berjalan optimal, elektrifikasi massal di berbagai sektor menjadi faktor kunci. Eddy menekankan bahwa percepatan penggunaan kendaraan listrik dan pengurangan ketergantungan pada LPG harus segera direalisasikan.

“Transformasi menuju kendaraan listrik khususnya transportasi publik dan kendaraan pribadi, penggantian LPG dengan kompor induksi, serta pengembangan infrastruktur gas domestik yang lebih luas, juga untuk mengganti gas LPG 3kg, akan turut mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dalam waktu tiga sampai lima tahun mendatang,” jelasnya.

Selain itu, peningkatan kualitas bahan bakar juga menjadi perhatian utama. Wakil Ketua Umum DPP PAN ini mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti biodiesel B40, biofuel untuk BBM mobil dan sepeda motor serta produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk sektor penerbangan.

Lebih jauh, Anggota DPR RI Komisi XII ini menekankan bahwa transisi energi tidak dapat dilakukan secara terisolasi. Kolaborasi dengan lembaga perbankan dan keuangan untuk membiayai berbagai proyek pengembangan EBT sangat penting.

“Indonesia tidak bisa mendanai seluruh kebutuhan EBT yang nilainya mencapai USD 1.100 miliar secara sendiri dan perlu dukungan lembaga keuangan internasional, multilateral dan sumber dana murah lainnya untuk mampu mencapai target NZE 2060. Disamping itu penerapan pajak karbon dalam waktu dekat juga akan mendukung program pengurangan emisi karena ada “efek jera” bagi para emiten karbon”.

“Dengan strategi yang lebih terarah dan dukungan kebijakan yang kuat, Indonesia kini berada di jalur yang lebih jelas dalam membangun sistem energi yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan,” tutup Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Cianjur ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Anggota DPR Sebut Program MBG Fondasi Generasi Papua Berkualitas

Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Papua Barat Obet Rumbruren saat berdialog dengan warga di Kabupaten Manokwari Selatan, Jumat (21/2/2025).
Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Papua Barat Obet Rumbruren saat berdialog dengan warga di Kabupaten Manokwari Selatan, Jumat (21/2/2025).

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Barat Obet Rumbruren menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan fondasi untuk membentuk generasi Papua yang lebih berkualitas.

“Program MBG yang dilaksanakan Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan upaya pemerintah membangun fondasi generasi muda Papua yang sehat, cerdas, dan tangguh, tidak terkecuali di Papua Barat,” kata Obet di Manokwari, Rabu (26/2).

Sebagai anggota Komisi IX DPR RI yang merupakan komisi yang membawahi lingkup di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial, pihaknya akan terus mendukung program peningkatan gizi yang berkelanjutan dari Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Peningkatan SDM generasi muda Indonesia menjadi lebih berkualitas merupakan pekerjaan rumah pemerintah yang harus dibenahi melalui Program MBG.

Dengan Program MBG pemerintah tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu, namun sekaligus untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi.

Ia berharap seluruh masyarakat di Papua Barat dapat menikmati hasil dari pembangunan pemerintah melalui program-program yang menyentuh kebutuhan rakyat.

“Program pembangunan tidak hanya pembangunan fisik jalan, jembatan, dan penyediaan perumahan layak untuk orang Papua, tetapi juga pemenuhan kebutuhan mendasar bagi generasi muda Papua melalui MBG,” ujar Obet.

Guna mendukung program tersebut, pihaknya juga telah hadir di Kabupaten Manokwari Selatan pada 21 Februari 2025 untuk langsung melakukan sosialisasi MBG pada masyarakat.

Sosialisasi yang digelar di Gedung Serbaguna Arfai 1 Manokwari Selatan tersebut juga dihadiri perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Alfa Riza.

Sosialisasi tersebut dilakukan agar warga dapat lebih memahami MBG dan BGN yang merupakan lembaga negara non-kementerian yang berdedikasi untuk pemenuhan gizi nasional.

BGN fokus dalam mendukung penuh program MBG untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Program MBG juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.

Ia juga menginginkan semua sekolah-sekolah pada kampung-kampung di gunung dan pesisir di Papua Barut harus dapat makan bergizi gratis.

Program MBG dianggap mampu meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penyediaan makanan bergizi di sekolah.

Penyediaan makanan sehat di sekolah diharapkan dapat mendukung konsentrasi siswa dan meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan belajar, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Biar anak-anak kita yang akan menjadi generasi penerus dapat tumbuh dengan baik dan siap untuk membangun Papua Barat ke depannya,” ujarnya.

Tujuan utama Program MBG untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, khususnya pada kelompok rentan.

Penting untuk dicatat bahwa Program MBG juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasokan-nya.

Dengan melibatkan pelaku usaha lokal, program ini dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara lebih luas.

“Maka saya memohon kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala suku, dan pemerintah daerah, bersama-sama mengawal lancarnya program-program pemerintah pusat yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Berita Lain