Jakarta, Aktual.com — Ustad Muhamad Ghozali, MA, menerangkan kepada Aktual.com, pada Senin (29/02), di Jakarta, beberapa nama Neraka dan penghuninya yang tertulis di dalam Kitab Suci Al Quran. Di antaranya:

1. Neraka Hawiyah, diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amal baiknya. Yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur dengan keburukan. Baik itu Muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Allah SWT berfirman,

“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah Neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.”(Al Qari’ah : 8-11).

2. Neraka Jahim, adalah tempat penyiksaan atas orang-orang Musyrik atau orang-orang yang menyekutukan Allah SWT, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu.

Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar bagi Allah SWT, karena syrik berarti mensekutukan Allah SWT atau menganggap ada makhluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah SWT.

3. Neraka Saqar, merupakan tempat untuk orang-orang munafik yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mereka mengetahui bahwa Allah SWT sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam.

4. Neraka Lazza, Allah SWT berfirman, “Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (Al Ma´arij : 15-18)

5. Neraka Huthamah, itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan.

Maka Allah SWT membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang Allah SWT mau. Neraka Huthamah disediakan pula untuk orang yang gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta.

6. Neraka Sair, diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim, Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya Allah SWT atau dengan membantah perintah Allah SWT dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari, Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat.

7. Neraka Wail, disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka.

8. Neraka Jahanam, Neraka tempat penyiksaan yang kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Allah SWT berfirman,

Artinya, “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”(Al Hijr : 43-44).

“Mengenai hal ini saya jadi ingat sebuah Hadis yang sering diceritakan sewaktu saya masih belajar di Pondok Pesantren di daerah Jawa Timur oleh Ustad saya, jujur sebenarnya saya dimasukkan ke Pondok Pesantren karena saya bandel. Minggu pertama saya tinggal di pondok saya masih terbilang bandel dan waktu itu ada seorang Ustad yang bercerita ke saya mengenai apa itu Neraka,” tutur Ustad Ghozali sambil mengenang masa lalunya. Bersambung…

Artikel ini ditulis oleh: