Padang, Aktual.com — Pakar hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar), Firdaus AN menyampaikan masyarakat di Padang dapat menguji ketepatan arah kiblat, besok Kamis (16/7)

“Kamis 16 Juli pada pukul 16.27 WIB posisi Matahari tepat berada di atas Kabah untuk menguji apakah arah kiblat selama ini benar cukup menghadap ke arah Matahari dimana jika ditarik garis lurus maka akan tepat tiba di Kabah,” kata Firdaus AN, di Padang, Rabu (15/7).

Menurut dia, ini adalah kesempatan langka karena matahari tepat berada di atas Ka’bah sehingga mengukur arah kiblat dapat dilakukan dengan cara yang sederhana namun akurat.

Apalagi waktunya juga bertepatan dengan sehari sebelum 1 Syawal 1436 Hijriah sehingga warga yang sedang mempersiapkan pelaksanaan Shalat Idul Fitri dapat langsung mengecek arah kiblat di lapangan, ujar dia.

Firdaus menyampaikan pengukuran dilakukan lima menit sebelum pukul 16.27 WIB hingga lima menit setelahnya.

Ia mengatakan arah kiblat di Padang berada pada posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat dari barat ke arah kiblat.

Jika ternyata dari pengujian tersebut ditemukan arah kiblat selama ini kurang tepat, pengurus rumah ibadah tidak perlu mengubah bangunan dan cukup mengubah posisi sajadah ke arah yang tepat.

Ia mengemukakan berdasarkan penelitian, sebagian besar arah kiblat Masjid dan Mushala yang ada di Padang saat ini mengalami penyimpangan arah dari yang seharusnya.

“Dari 200 Masjid dan Mushala yang diteliti hanya sekitar 35 yang benar,” kata dia.

Menurutnya penyimpangan arah kiblat tersebut mulai dari satu hingga 40 derajat sehingga ketika salat tidak lagi tepat menghadap ke arah Kabah.

Ia menjelaskan terjadinya penyimpangan arah kiblat disebabkan oleh beberapa hal yaitu pemahaman yang berkembang di Padang arah kiblat selalu menghadap ke barat.

“Padahal ini keliru karena yang benar adalah arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat,” kata dia yang juga merupakan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.

Kemudian, ada yang mematok arah kiblat mengacu pada posisi matahari terbenam, sementara posisi matahari terbenam selalu mengalami pergeseran setiap hari kendati sama-sama di barat.

Lalu, ada pengurus Masjid dan Mushala yang arah kiblatnya tidak tepat akibat dihukum oleh tanah dan bangunan serta memutuskan kiblat hanya berdasarkan musyawarah tanpa mengunakan metode penentuan yang ilmiah.

Sementara, Hendri salah seorang pengurus masjid di Padang mengatakan pihaknya akan mencoba untuk menguji kembali apakah arah kiblat selama ini sudah benar.

“Jika keliru akan diluruskan sehingga salat tepat menghadap Kabah sebagai kiblat umat Islam,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: