“Kita tanyakan keraguannya di mana? Setelah tahu alasan seseorang menolak menggunakan vaksin, maka kemudian kita ‘sentuh’ keraguannya dan kecemasannya dengan menyerang amigdala (Bagian otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa takut, red.),” ujar dia.
Ia menjelaskan tentang pentingnya meredam ketakutan dan mengatasi keraguan atas suatu informasi sehingga seseorang kemudian lebih rasional.
“Caranya dengan kita jelaskan manfaat penggunaan vaksin, kita redam ketakutannya dengan memberi informasi soal anjuran agama terkait vaksin. Jadi informasi ini menyerang amigdala, yang menurunkan ketakutan dan menjadikannya lebih rasional, sehingga yang sulit diterima lebih mudah masuk,” kata Berry.
Pakar Hubungan Sosial dari Universitas Indonesia Roby Muhamad menambahkan salah satu alasan seseorang mudah menerima informasi karena berita yang didapatkan berkaitan dengan harapan maupun ketakutannya.
“Dengan demikian, nilai-nilai yang dibawa dalam sebuah informasi, terkadang membuat penerimanya menjadi tidak rasional,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: