Jakarta, Aktual.co — Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan, sosok calon Jaksa Agung mendatang diharapkan pernah mengenyam pendidikan jaksa. Menurutnya, sejumlah nama yang digadang-gadang baik dari internal atau eksternal kejaksaan sudah cukup mempuni untuk menjadi orang nomor satu dikorps Adhyaksa itu.
Meski demikian menurut Margarito, baik berasal dari parpol atau non parpol, sosok jaksa agung tetap dapat diintervensi selama moralitas tidak terjaga.
“Intervensi merupakan sesuatu yang hampir tidak bisa dihindari oleh seorang jaksa agung. Sosok yang berasal dari orang politik bisa mandiri (tak tergoyah intervensi) atau non politikus bisa tak berdaya dengan intervensi. Moralitas lah kuncinya,” ujar Margarito dalam siaran persnya, Jakarta, Rabu (12/11).
Dia mencontohkan, Almarhum Baharudin Lopa yang sempat menjadi politikus (PPP) telah membuktikan berhasil lepas dari intervensi. “Orang seperti Baharudin Lopa siapa yang bisa intervensi?” pungkas Margarito.
Beredar kabar nama politikus Partai NasDem HM Prasetyo menjadi calon kuat jaksa agung yang sebelumnya dijabat Basrief Arief. Nama lain yang dikabarkan menjadi calon kuat adalah Ketua PPATK M Yusuf. Melihat sosok keduanya, Margarito memandang keduanya memiliki kompetensi, terlebih memiliki latar belakang sebagai jaksa.
“Dua-duanya kita tau ‘recordnya’ berasal dari kejaksaan. Satu menjadi politikus, satu ketua PPATK. Satu sempat menjadi Jaksa Agung Muda (JAM), satunya pernah menjabat Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,” demikian Margarito.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby