Jakarta, Aktual.com – Otoritas Palestina menuduh Israel menahan pengiriman vaksin COVID-19 ke Jalur Gaza, yang hingga sampai saat ini Palestina belum menerima satu dosis vaksin.

Dikutip Reuters, Selasa (16/2) seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa Otoritas Israel mencoba membawa 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dari Tepi Barat, yang diduduki Israel.

Namun, katanya, Israel menghentikan pengiriman vaksin itu di pos pemeriksaan Tepi Barat dan memberi tahu Palestina bahwa tidak ada persetujuan untuk melanjutkannya ke Gaza.

Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan permintaan Otoritas Palestina untuk mengirim 2.000 dosis masih diperiksa dan persetujuan belum diberikan.

Pejabat keamanan Israel mengatakan jika yang ditugasi menyetujui pengiriman vaksin tersebut adalah dewan keamanan nasional Israel, bagian dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Namun, sampai saat ini kantor Netanyahu belum mau memberikan komentar. Pejabat Palestina mengatakan pihaknya telah mengajukan permintaan kepada otoritas pertahanan Israel soal pengiriman vaksin segera.

“Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dibawa untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuk,” kata Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila.

“Menurut rencana, dosis-dosis ini akan diberikan pada staf medis yang bertugas di ruang perawatan intensif bagi pasien COVID-19, dan pada staf yang bekerja di bagian gawat darurat,” sambungnya.

Israel sendiri saat ini memang negara yang paling unggul di antara negara-negara di seluruh dunia dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Para pejabat Israel mengatakan bahwa, di bawah perjanjian perdamaian Oslo, Kementerian Kesehatan Palestina bertanggung jawab untuk menjalankan vaksinasi bagi masyarakat di Gaza dan sebagian Tepi Barat. Di dua wilayah itu, Otoritas Palestina memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas.

Setelah menerima pengiriman sejumlah kecil vaksin Moderna Inc dari Israel, Otoritas Palestina pada 2 Februari mulai menyuntikkan vaksin pada para petugas kesehatan di Tepi Barat.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i