Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL bersama Marinir Amerika melaksanakan patrol tempur di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (6/8). Kegiatan tersebut merupakan bagian Amphibious Exercise pada latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015 yang bertujuan meningkatkan profesionalisme prajurit marinir kedua negara. ANTARA FOTO/HO/Sertu Mar Kuwadi/Spt/15

Makassar, Aktual.com – Panglima Komando Militer (Pangdam) VII Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Muh Bachtiar sudah memerintahkan kepada para prajuritnya untuk menahan diri dan siaga satu di markas, serta tidak terprovokasi dengan isu-isu yang ada di luar. Sebab, kasus tersebut akan diselesaikan secara hukum.

Menyikapi isu yang berkembang di luar bahwa terjadi aksi pembakaran kantor Polres, Bahtiar meminta agar semua pihak tidak terprovokasi dengan hal itu. Terutama kepada para anggotanya, untuk tetap menahan diri.

“Bentrok Polisi dan TNI menyebabkan Prada Yuliadi, salah satu prajurit di Batalyon Infanteri (Yonif) 721 Makkasau di Kabupaten Polman tewas. Makanya, kami turun tangan untuk mengatasi kisruh ini,” kata Pangdam VII Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Muh Bachtiar di Polman, Minggu (30/8) malam.

Perlu diketahui, kasus tersebut berawal sekitar puku 14.00 wita saat terjadi perkelahian dengan anggota Kodim 1401/Majene yakni Praka Laksmono dengan salah seorang anggota Patmor Polres Polman yang diketahui bernas Bribda Ambo Siki.

Saat itu, Praka Laksmono sedang menonton balapan dengan anggota kru MMS racing Team Majene di datangi beberapa anggota Patmor dan diminta agar tidak menonton di atas lintasan balapan.

Saat itu, salah satu rekan Praka Laksmono yang merupakan anggota team kru MMS racing Team Majene terkena tongkat anggota patmor sehingga hampir terjatuh di parit.

Praka Laksmono tidak menerima perlakuan tersebut dan menghampiri anggota patmor hingga akhirnya terjadi perdebatan.

Artikel ini ditulis oleh: