Kegiatan latihan bersama ini untuk meningkatkan kerjasama dan memelihara hubungan kesepahaman upaya meningkatkan profesionalisme prajurit ATM dan TNI dalam strategi penanggulangan bencana di wilayah perbatasan serta kepentingan antardua negara.

Surabaya, Aktual.com – Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI I Made Sukadana, kembali memberikan ancaman kepada semua prajurit untuk tidak terlibat dalam jaringan narkoba, baik pengguna atau sebagai pengedar.

Saat ini sudah ada dua prajurit dari Korem yang diproses. Sanksi terberat adalah pemecatan. Tetapi, lanjutnya, setelah dua prajurit tersebut diproses, ketika ada prajurit lagi yang terlibat, sudah dipastikan sanksinya adalah pemecatan.

“Kapan hari sudah ada dua prajurit yang dipecat. Sekarang ada dua yang masih proses. Nah, setelah dua itu proses, kalau ada prajurit lagi yang bermacam-macam dengan narkoba, sanksinya langsung kita pecat!” tegasnya saat melakukan kunjungan di Korem Baskhara Jaya, Jum’at (12/8).

Sementara guna pencegahan agar pengaruh narkoba tidak meracuni prajurit, pihaknya secara berkala akan melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk tes urine terhadap semua prajurit.

Hal itu bertujuan, agar sumber daya manusia khususnya di lingkungan TNI-AD tetap terjaga, termasuk juga untuk melindungi anak-anak prajurit termasuk menyelamatkan masa depan mereka.

“Kita ketahui bahwa presiden menyatakan bangsa Indonesia sudah darurat narkoba. Dan, sudah ada perintah langsung dari Panglima TNI, ‎jika ada yang melanggar sanksinya dipecat,” tutupnya.

(Ahmad H. Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh: