Panglima TNI Jenderal TNI gatot Nurmantyo memimpin apel Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi POM TNI di Taxy Way Skuadron 17 Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (26/1/2017). Upacara yang diikuti sekitar 1.260 personel gabungan dan tujuannya adalah untuk menekan dan mencegah terjadinya pelanggaran serta perbuatan melawan hukum, seperti penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pelanggaran lalulintas, sehingga dapat mewujudkan prajurit TNI yang profesional dan dicintai rakyat.

Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan telah mendapatkan informasi mengenai aksi demo pada masa tenang Pilkada Serentak Tahap Dua yang akan digelar 15 Februari 2017 mendatang.

Panglima tidak mempermasalahkan aksi tersebut digelar, namun tidak seharusnya dilakukan terkait dengan Pilkada Serentak. Mengenai itu pula, ia meminta Badan Pengawas Pemilu untuk benar-benar mengawasi aksi tersebut.

“Jadi saya mendapat informasi bahwa minggu tenang akan ada demo. Kalau demo enggak masalah asalkan tidak menyangkut tentang pilkada. Makanya disitulah perlu Bawaslu untuk benar-benar mengawasi agar semuanya tenang,” katanya dalam Rakornas Pilkada Serentak 2017 di Jakarta, Selasa (31/1).

Gatot mengaku belum mengetahui persis apa isu yang diangkat dalam demonstrasi pada minggu tenang. Apakah terkait Pilkada atau berbau politis atau tidak.

Selain Bawaslu, Panglima juga meminta TNI dan Polri untuk bersama-sama mengamankan hajat demokrasi tersebut. Kepada jajarannya, diharapkan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi yang belakangan berubah dengan cepat.

“Saya yakin namanya di Republik Indonesia itu negara demokrasi, pasti ada ruang untuk kita berdemokrasi. Demo suatu hal yang wajar saja yang penting tertib. (Doa) Lebih bagus lagi,” demikian Gatot Nurmantyo.

Artikel ini ditulis oleh: