Nurhayati Ali Assegaf

Jakarta, Aktual.com- Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf mengatakan bahwa Parlemen Myanmar dipastikan tidak akan hadir dalam World Parliamentary Forum yang akan digelar di Bali, pada 6-7 September 2017 nanti.

“Parlemen Myanmar dipastikan tidak akan hadir dalam forum di Bali nanti,” kata Nurhayati usai menerima kunjungan Sekjen AIPA Isra Sunthornvut, di Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8).

Masih dikatakan dia, ketidakhadiran Parlemen Myanmar dalam acara yang diselenggarakan parlemen Indonesia yang akan dihadiri Parlemen se-ASEAN oleh 45 negara nanti, lantaran persoalan kejahatan kemanusian terhadap etnis Rohingya.

“Pasti (ketidakhadiran itu,red) terkait dengan soal kejahatan kemanusian yang terjadi di sana terhadap suku Rohingya,” ujar politikus Demokrat itu.

Untuk diketahui, dalam forum tersebut, ini akan menjadi kali pertama ajang berkumpulnya seluruh delegasi dari seluruh regional ASEAN untuk membahas progres agenda 2030 tersebut.

Lebih lanjut, Nurhayati yang menjadi sterring committe forum juga mengungkapkan, sidang tersebut akan terbagi dalam 3 sesi pembahasan, yakni: Leave no One Behind, sesi ini akan membahas peran parlemen dalam pembuatan kebijakan dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kemudian Sesi ke-dua akan mengangkat topik Ending Violence Sustaining Peace, bagaimana peran parlemen dalam mencegah timbulnya aksi kekerasan dan menciptakan perdamaian.

Terakhir pada sesi ke-tiga akan membahas mengenai SDG’s dan Climate Action, melihat aksi nyata parlemen dalam menindaklanjuti Paris Agreement.

 

Pewarta : Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs