Gempa 7,5 SR Selandia Baru. (ilustrasi/aktual.com)
Gempa 7,5 SR Selandia Baru. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Masyarakat New Zealand mulai kembali ke pemukimannya masing-masing, setelah hanya tiga hari pasca gempa besar melanda negeri tersebut.

Salah seorang warga kawasan Hawkestone Wellington Jayne Cistelloe mengaku gembira dapat kembali ke rumahnya, setelah dirinya mendapatkan kabar bahwa akan tertahan beberapa bulan atas musibah tersebut.

“Ini melegakan, saya tidak benar-benar berpikir kita akan diizinkan kembali begitu cepat. Orang-orang berbicara delapan bulan, mungkin tidak akan,” ujar ibunda Regis Perez Coste Iloe ini sesuai yang dilansir Nzherald.co.nz, di Jakarta, Kamis (17/11).

Dia dibantu tim evakuasi setempat berusaha mencari barang-barang yang bisa dipakai kembali. “Kami menemui relawan guna membantu kami. Salah satunya dengan sigap membawa tas di samping saya. Bukan hanya komputer diselamatkan, sikat gigi juga.”

Dia terharu dapat melihat Regis dapat tersenyum kembali dengan mengenakan kostum beruang sembari menggendong anjing kesayangannya. “Saya tidak dapat masuk bus evakuasi dengan membawa anjing itu, jadi saya tinggalkan meskipun tidak punya uang untuk membeli kembali kalau hilang,” ujarnya.

Sebelumya, Serangkaian gempa berkekuatan 7,8 dan 6,3 skala richter mengguncang beberapa wilayah di New Zealand dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Dalam sederet potret, terlihat sejumlah kerusakan seperti jalan dengan retak yang begitu parah, tertutupnya sejumlah ruas jalan karena longsoran tebing dan bangunan rusak. Peristiwa ini menelan korban sebanyak dua orang, daerah Kaikoura dan sekitar Gunung Lyford.

Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengunjungi salah satu wilayah yang terdampak gempa. Dia meninjau langsung kerusakan Kaikoura dari helikopter.

“Itu kerusakan yang sangat parah dan membutuhkan upaya berbulan-bulan untuk memulihkannya,” ucapnya.

Ia memperkirakan perbaikan akan menelan dana jutaan dolar. Sementara itu, upaya terdekat yang akan dilakukan adalah mengirimkan suplai makanan dan kebutuhan lain bagi korban, terutama di Kaikoura. Sang Perdana Menteri mengatakan, ombak setinggi dua meter sempat menerjang pesisir, namun tak menimbulkan tsunami.

Laporan: Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu