Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat meninjau peternakan sapi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Minggu (28/11).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat meninjau peternakan sapi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Minggu (28/11).

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan daging sapi dari daerah zona hijau atau terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha 2022.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus itu dengan mengawasi lebih ketat jalur distribusi hewan ternak.

“Dengan begitu, potensi wabah PMK yang dapat mengganggu kestabilan pangan nasional terutama pasokan daging dari hewan ternak dapat dicegah,” kata Wamentan Harvick dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu (8/6).

Terkait upaya penanganan dan pengendalian wabah PMK, Wamentan menyebut pemerintah terus bekerja lebih keras dengan menjalin sinergi antar berbagai pihak.

Selain itu, posko crisis center juga terus diawasi secara aktif, tenaga medis hewan bekerja menangani wabah ini dengan optimal, serta pelatihan untuk edukasi para penyuluh dan lainnya juga terus dilakukan.

“Kami terus bekerja extra ordinary. Jangan sampai masyarakat maupun peternak terus terdampak akibat adanya PMK ini. Apalagi ini menjelang Hari Raya Idul Adha, yang biasanya permintaan daging sapi cenderung meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan sebanyak 42.278 ton daging sapi dipastikan tersedia untuk memenuhi konsumsi masyarakat jelang Idul Adha 2022.

Mentan Syahrul menjelaskan ketersediaan daging tersebut dapat mencukupi konsumsi dalam negeri serta terbebas dari virus PMK.

“Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau, yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita, khususnya untuk Idul Adha,” katanya, Senin (6/6).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi