Jakarta, Aktual.co — Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (KIB) Adhie Massardi menduga adanya ketidakberesan pada tim seleksi menteri yang dibentuk Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo – Jusuf Kalla. Sebab 43 nama yang disodorkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) justru bermasalah. 
“Melihat fakta yang disampaikan KPK bahwa dari 43 nama kandidat anggota kabinet Jokowi ternyata sekitar 15 di antaranya (lebih dari 30%) terindikasi kuat terlibat korupsi, maka persoalan sesunguhnya berada di Tim Seleksi Anggota Kabinet Jokowi,” kata Adhie, kepada Aktual.co,  Kamis (23/10).
Menurutnya, kemunculan prosentase calon menteri terindikasi korupsi adalah bentuk nyata kerja tim seleksi anggota kabinet. Apabila Jokowi-JK ingin berbenah sekaligus mempertanggjawabkan amanah yang diberikan rakyat, maka harus mengganti seluruh anggota tim seleksi.
“Pertama, yang harus dilakukan Jokowi adalah mengganti seluruh anggota tim seleksi, karena patut dapat diduga justru mereka yang sesungguhnya bermental korup!,” jelasnya.
Untuk mempertegas pertanggungjawabannya kepada rakyat, Jokowi juga disarankan untuk mengajukan permintaan ke PPATK agar menelisik rekening anggota tim seleksi.
Untuk diketahui, Jokowi-JK melalui Tim Transisi menyodorkan 43 nama calon menteri ke PPATK dan KPK. Ini dilakukan untuk melihat rekam-jejak calon kabinetnya agar ke depan tidak menyandera jalannya pemerintahan.
Rabu (22/10) kemarin, setelah menerima penilaian KPK, Presiden di Istana Negara menyebut dari jumlah itu terdapat 8 calon menteri tidak direkomendasikan KPK.

Artikel ini ditulis oleh: