Jakarta, Aktual.co —PBB menghentikan rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat kebrutalan Israel di tengah suhu beku karena kekurangan dana.”(PBB) telah kehabisan dana untuk mendukung perbaikan dan subsidi sewa,” kata Badan Pekerja dan Pemulihan PBB untuk Palestina (UNRWA) dalam sebuah pernyataan, Selasa (27/1), seperti dikutip Rimanews.com

Ia menambahkan bahwa dana “5,4 miliar dolar AS (setara Rp 67,40 triliun) yang dijanjikan di konferensi Kairo Oktober lalu hampir tak ada yang sampai ke Gaza. Ini menyedihkan dan tidak dapat diterima.” Lembaga bantuan internasional telah memperingatkan bahwa para pengungsi korban kekejaman Israel selama 50 hari musim panas lalu sangat terpengaruh kondisi cuaca buruk. Awal bulan ini, empat bayi termasuk yang baru berumur 1 bulan meninggal dunia akibat cuaca dingin di Jalur Gaza.

Sebelumnya, badan bantuan PBB telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan program bantuan di Gaza pada akhir Januari. Pada saat itu diperkirakan semua sumber daya keuangan untuk membantu Gaza telah habis. Sekitar 1.500 bangunan dan struktur dihancurkan selama serangan Israel, yang dimulai pada awal Juli 2014 dan berakhir pada akhir Agustus tahun lalu.

Lebih dari 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil termasuk 577 anak-anak, tewas dalam serangan Israel. Sementara lebih dari 11.100 orang, termasuk 3.374 anak, 2.088 perempuan, dan 410 lansia terluka. Gaza telah diblokade oleh Israel sejak tahun 2007, menyebabkan menurunnya standar hidup di sana hingga semakin banyaknya orang yang menganggur dan tingkat kemiskinan yang tak terbayangkan.