New York, Aktual.com – Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan Kemanusiaan Stephen O’Brien, mengingatkan masyarakat internasional agar memberi perhatian untuk Cekungan Danau Chad, yang kini menjadi pusat kerusuhan dan teror.

Di sana anak yang berusia enam tahun telah digunakan sebagai pembom bunuh diri, dan tempat itu menjadi krisis pengungsi yang berkembang paling cepat di Afrika.

“Seperempat juta orang telah menyelamatkan diri ke seberang perbatasan. Banyak orang telah berjalan kaki ratusan kilometer dari Nigeria ke Kamerun, Chad dan Niger, dalam kondisi sangat mengenaskan,” kata O’Brien dalam satu acara di Cekungan Danau Chad, sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu (27/9).

O’Brien mengadakan pertemuan di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat di sisi Pertemuan Puncak Pembangunan yang Berkesinambungan PBB –yang dimulai pada Jumat pagi (25/9).

Dalam pertemuan tersebut, O’Brien –yang juga adalah Koordinator Bantuan Darurat PBB– menyeru semua negara di wilayah itu agar memberi pekerja bantuan akses ke mereka yang memerlukan bantuan dan juga menyerukan diberikannya sumbangan keuangan mendesak bagi operasi yang kekurangan dana.

“Jika kita mengabaikan demikian besarnya kebutuhan kemanusiaan, kita semua menghadapi resiko tinggi,” katanya.

Saat menggambarkan rakyat di Cekungan Danau Chad –yang membentang dari Nigeria, Kamerun, Chad sampai Niger– sebagai “sebagian yang paling miskin dan paling alot di dunia”, pejabat kemanusiaan PBB tersebut mengatakan, “Sekarang wilayah itu juga telah menjadi pusat kerusuhan dan teror.” “Kemunculan Boko Haram telah mendorong mereka ke bibir jurang,” katanya. “Selama lima bulan belakangan, peningkatan tajam serangan oleh Boko Haram telah membuat 500.000 anak kecil terusir dari rumah mereka, sehingga jumlah seluruh anak yang menyelamatkan diri di bagian timur-laut Nigeria dan negara tetangganya jadi lebih dari 1,4 juta.” Ia menggambarkan “dampak menyedihkan pada perempuan dan anak kecil, yang diculik, dilecehkan, diperkosa, dieksploitasi, diperjual-belikan, dan dipaksa bekerja sebagai kuli dan pengawas”, dan “anak-anak yang berusia enam tahun telah digunakan sebagai pembom bunuh diri” O’Brien juga memperingatkan masa depan wilayah tersebut, tempat kegiatan usaha dilaporkan merosot sampai 80 persen, “kelihatan makin suram, sementara petani tak bisa mengolah lahan mereka dan kegiatan perdagangan di beberapa daerah telah berhenti”.

Artikel ini ditulis oleh: