Jakarta, Aktual.co — Politikus PDIP Arif Wibowo curiga hak interpelasi yang akan digunakan Koalisi Merah Putih terkait pengurangan subsidi BBM akan berkembang menjadi penggunaan hak angket.

“Saya menduga ada motif khusus di balik itu, terutama mengganjal Jokowi-Jusuf Kalla,” kata Arief di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/11).

Arif mengatakan, hak interpelasi merupakan hak anggota DPR. Namun, dia melihat ada kepentingan politik KMP yang sangat kental dalam mendorong penggunaan hak interplasi itu.

“Saya menyayangkan jika tujuannya hanya untuk mengganggu kinerja pemerintah,” kata dia.

Dalam penggunaan hak interplasi, kata dia, jika jawaban pemerintah terkait alasan menaikkan harga BBM diterima DPR, maka tidak ditindaklanjuti.

“Sebaliknya, bila alasan pemerintah ditolak, itu akan dilanjutkan dengan hak angket,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: