Jakarta, Aktual.co — Calon menteri yang pernah melakukan plagiasi tentu tak akan dipilih menjadi menteri Jokowi-JK. Orang yang melakukan plagiasi, tak akan dipilih karena merusak integritas dan moral bangsa
Demikian dikatakan oleh anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/10).
“Iya dong (tidak akan dipilih),” kata Hendrawan.
Hal ini dikatakan Hendrawan terkait nama Marwan Jafar dari PKB yang menjadi calon menteri. Ia diduga melakukan plagiasi terhadap tulisan tentang energi di Libya tanggal 12 Januari 2012 di Koran Tempo.
“Ya ini masukan yang bagus. Tentunya Pak Jokowi tidak akan memilih orang yang melakukan pelanggaran seperti menerima suap saat disertasi atau plagiasi. Itu sudah melanggar etika, profesi ,” kata profesor ini.
Dikatakan oleh mantan anggota Komisi VI DPR RI itu, menerima suap saat membimbing mahasiswa, melakukan plagiasi merupakan cacat integritas.
“Kami sudah sampaikan kepada Pak Jokowi soal tersebut. Karena salah satu syarat menjadi menteri adalah memiliki integritas, profesional dalam bidangnya,” kata Hendrawan.
Ia mencontohkan kasus yang menimpa Anggito Abimayu. Anggito mundur sebagai dosen di Universitas Gajah Mada karena melakukan plagiasi.
“Apalagi calon menteri yang melakukan hal tersebut. Saya rasa tidak pantas bila ada calon menteri melakukan pelanggaran akademik, terutama melaukan plagiasi,” kata Hendrawan.

Artikel ini ditulis oleh: