Jakarta, Aktual.co —Jenazah Eko Suprayitno (38), korban tewas dari kecelakaan kerja yang terjadi di Tower President Saint Morris di CNI, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (13/11) kemarin, hari ini akan dibawa ke kampung halamannya di Karang Talung Kidul, Purwokerto, Jawa Tengah. 
Saat ini jenazah Eko masih berada di Kamar Jenazah RS Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat untuk menjalani otopsi. 
Istri korban, Sawiyah (38), mengatakan keluarga rencananya akan membawa jenazah Eko untuk dimakamkan siang ini. 
“Kita bawa jenazah Mas Eko ke kampung untuk dimakamkan di sana,” ucapnya sambil menangis, di kediamannya di Jalan H. Gaim RT 06 RW 02, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jum’at (14/11).
Seorang tetangga Eko bernama Samsul, mengaku mengenal korban sebagai sosok yang biasa saja. Dia mengaku kaget saat mendengar kabar kematian Eko sekitar jam 15.00Wib kemarin.
Namun saat tengah berbincang dengan Samsul, seorang pria bertubuh besar datang menghampiri dan berbicara dalam bahasa Jawa mengatakan, “Pokoke mengko aja ngomong apa-apa ya. Meneng bae angger ana sing tanya, (Pokoknya nanti jangan ngomong apa-apa ya, diam aja kalau ada yang bertanya),” ujar si pria tersebut. 
Belakangan diketahui kalau pria tersebut adalah mandor di tempat Eko bekerja di Tower President Saint Morris di CNI, Kembangan Utara Jakarta Barat.
Pesan yang mengandung intimidasi yang disampaikan si mandor seperti memperkuat kesan bahwa pihak pengembang proyek tersebut memang menutup-nutupi kasus tersebut.
Dari keterangan Kanit Reskrim Polsektro Kembangan, AKP R. Manurung kejadian tersebut berawal saat korban sedang bekerja di lantai bawah proyek. Korban diketahui sebagai operator Alimax dipengerjaan proyek tersebut.
“Korban ini tugasnya mengoperasikan Allimax. Jadi berada di bawah,” kata Manurung di Jakarta, Kamis (13/11).
Manurung menjelaskan, saat kejadian itu korban memang sedang mengoperasikan Allimax. Hanya saja naas bagi korban, tiba-tiba pulikabel dari lantai 25 jatuh dan menimpanya. 
“Korban tertimpa Pulikabel dan langsung meninggal seketika di tempat dengan luka yang cukup parah di bagian kepala,” tuturnya.
Kemarin, sejumlah saksi sudah diperiksa di Mapolsek Kembangan.
Dari pantauan di lokasi kejadian Kamis malam, aktivitas proyek tetap berjalan tanpa ada pemberhentian meski satu pekerjanya tewas.
Salah seorang petugas jaga di lokasi yang tak mau disebut namanya, bahkan mengatakan tak ada kecelakaan kerja di lokasi tersebut. “Tak ada kecelakaan mas, aman-aman saja dari siang,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: