Jakarta, Aktual.com – Tim Olimpiade Matematika Indonesia terdiri dari pelajar sekolah menengah pertama berhasil meraih satu medali emas, empat perak, dan lima perunggu dalam ajang kompetisi Thailand International Mathematics Competition (TIMC) 2016 di Chiang Mai, Thailand, 14-20 Agustus 2016.

“Alhamdulillah, kami berhasil meraih prestasi dengan meraih medali dalam kompetisi matematika ini,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad, di Jakarta, Minggu (21/8).

TIMC diikuti 296 peserta tingkat SMP yang terdiri dari 74 tim. Siswa-siswi yang mengikuti kompetisi ini merupakan putra-putri terbaik di bidang matematika yang berasal dari 29 negara, yaitu Australia, Bulgaria, Belanda, Kanada, China, Cyprus, Filipina, Ghana, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Laos, Lebanon, Makau, Malaysia, Meksiko, Mongolia, Nepal, Rumania, Afrika Selatan, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Uzbekistan, dan Vietnam. Awalnya terdapat 35 negara yang akan bertanding. Namun isu keamanan membuat enam negara mengundurkan diri tepat sebelum kompetisi diadakan. TIMC mengujikan dua tes bagi masing-masing peserta, yaitu individu dan kelompok.

Pada tes individu, peserta harus mengerjakan 12 soal isian singkat dan tiga soal uraian dalam waktu 120 menit.

Sedangkan pada kontes kelompok, masing-masing tim yang terdiri dari empat siswa diminta mengerjakan 10 soal, dengan delapan soal pertama harus dikerjakan secara individu setelah tim merundingkan lebih dahulu soal mana yang harus dikerjakan selama 35 menit. Barulah dua soal terakhir dikerjakan bersama dalam waktu 25 menit.

Pada kontes kelompok, masing-masing tim dipertandingkan dalam enam grup warna yang berbeda, dengan masing-masing warna grup terdiri dari 13 dan 12 tim.

“Group Contest” adalah penghargaan bagi tim. Cara menghitung nilainya dengan menggabungkan tiga nilai tertinggi dari nilai individu di dalam tim. TIMC merupakan kompetisi matematika untuk siswa-siswi usia SMP paling bergengsi di tingkat internasional, dengan tingkat kesulitan soalnya sangat tinggi.

Selain itu, jumlah negara yang mengikuti olimpiade ini juga semakin meningkatkan reputasi baik olimpiade ini di kancah internasional. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (PSMP) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirimkan dua tim pada TIMC 2016 untuk mewakili Indonesia.

Pada TIMC 2016 ini Indonesia mengirimkan 2 tim yang terdiri dari 2 team leader, dua deputy leader, dan 8 students.

Kedelapan siswa yang mengharumkan nama Indonesia ini diseleksi dari 15 siswa peraih medali emas dan medali perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016 di Palembang, Sumatera Selatan.

Direktorat Pembinaan SMP bekerjasama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Bogor dalam membina calon tim Indonesia yang akan berpartisipasi di Chiang Mai, di bawah asuhan pelatih olimpiade nasional dan internasional R Ridwan Hasan Saputra. KPM membina 15 siswa pada tahap pertama selama dua pekan. Setelahnya, dipilih delapan siswa terbaik untuk maju ke pembinaan tahap kedua selama empat pekan.

“Mereka inilah yang kemudian disiapkan mewakili Indonesia di TIMC 2016, dan telah pulang membawa total 1 medali emas, 4 medali perak, dan 5 medali perunggu bagi Tanah Air,” katanya lagi.

Pembinaan KPM tidak hanya bertumpu pada pembinaan akademik semata, namun juga melibatkan aspek mental spiritual siswa, kelompok, akhlak, karakter, kesehatan jasmani, dan rekreasi. Medali emas berhasil diraih Stanve Avrilium Widjaja daru SMPK IPEKA Plus BSD dalam kontes individu. Kemudian Hendrikus Hansen Witarsa dari SMPK 4 Penabur (Perunggu), Alvin Putera Budiman, SMP Lab School Kebayoran (perak), Aaron Alvarado Kristanto, SMPK Petra 3 Surabaya (Perunggu) dalam kontes individu. Sedangkan kontes kelompok meraih posisi ketiga dengan raihan medali perunggu.

Untuk tim Dikontes individu, Nicholas Rusell Saerang dari SMPK Ipeka Sunter 2 meraih Perak, Farrel Dwireswara Salim, SMP Kharisma Bangsa (Perunggu), Markus Leonard Wijaya, SMP Theresiana 01 (Perunggu), Muflih Naufal Maxi, SMP Al Azhar (perunggu).

Artikel ini ditulis oleh: