Jakarta, Aktual.com – Reaksi dunia sepak bola terkait pesoalan minoritas Uighur memasuki babak baru. Klub sepak bola asal Jerman, FC Koln, menghentikan pembangunan akademi mereka di China.

FC Koln akan membuka akademi sepak bola di Shenyang, China timur laut, membatalkan rencana bernilai 1,8 juta euro (sekitar Rp28 miliar) itu.

“Kami memutuskan tak melanjutkan proyek ini karena situasi terakhir ini,” katanya Presiden klub Werner Wolf Rabu (18/12), seraya menyebut perlunya evaluasi ulang terhadap alokasi sumber daya mereka.

“Bentuk lain kerja sama, misalnya sponsor dari perusahaan China, tidak ditolak,” tambahnya.

Akademi ini merupakan bagian dari kesepakatan tahun 2016 antara pemerintah Jerman dan China, yang rencananya dilanjutkan hingga tahun 2021.

Sementara itu bekas presiden klub Stefan Mueller-Roemer menyatakan kepada koran lokal Koelner Stadt-Anzeiger bahwa “kita tak butuh China dalam olah raga,” katanya sambil mengatakan hak asasi manusia sangat tak dihargai di China.

“China ingin menyedot ilmu kita tentang sepakbola, sama halnya seperti yang mereka lakukan di dunia bisnis. Ini terjadi karena pemimpin bisnis kita naif,” kata Mueller-Roemer Kamis (19/12).

Pemerintah China membantah pernyataan Mueller-Roemer. Juru bicara Kementrian Luar Negeri China Geng Shuang menyatakan “Komentar orang Jerman itu sepenuhnya omong kosong”.

Presiden klub Wolf juga menyatakan komentar Mueller-Roemer itu juga merupakan “pendapat pribadi” yang tidak mencerminkan klub.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan