Baghdad, Aktual.com – Ahmed Chalabi, pelobi utama serbuan Amerika Serikat ke Irak, yang dituding memberikan keterangan palsu intelijen terkait senjata pemusnah massal milik Saddam Husein, meninggal akibat serangan jantung pada Selasa (3/11), kata Parlemen Irak.

“Chalabi, anggota parlemen berusia 71 tahun, yang sebelumnya memimpin komite keuangan, meninggal pagi ini karena serangan jantung,” kata parlemen diikuti pernyataan belasungkawa atas kematiannya, dikutip dari AFP, Selasa.

Chalabi hidup terasing sebagai Kepala Kongres Nasional Irak (INC), menjadi tokoh tenar atas keterangannya kepada Gedung Putih untuk mendukung pembenaran serangan AS ke Irak pada 2003.

Namun, ia kehilangan dukungan atas serangan tersebut setelah sebagian besar keterangannya terkait dugaan senjata pemusnah massal Saddam Husein dan keterkaitannya dengan Al-Qaeda ternyata palsu.

Ia juga dituduh memberikan informasi palsu terkait invasi ke Iran, dimana dirinya diterima dengan baik namun ternyata bertentangan dengan AS.

Chalabi juga diadili dan dihukum penjara atas kasus penipuan keuangan dan pembobolan bank di Jordan pada 1992.

Chalabi lahir pada Oktober 1944 dalam keluarga kaya di Baghdad, meninggalkan negaranya pada 1956 dan menghabiskan sebagian besar waktunya di Inggris dan AS, tempatnya memperoleh gelar doktor dalam bidang matematika.

Ia mengatur pemberontakan Kurdi di Irak utara pada pertengahan 1990, namun ratusan orang terbunuh dan ia kemudian melarikan diri, baru kembali saat pasukan serbuan pimpinan AS berkuasa.

Presiden George W. Bush berharap Chalabi dan INC dapat mengambil alih Iran saat pemerintah sementara setelah kejatuhan Saddam, namun kelompok pimpinan Chalabi tidak dikenal dan tidak disukai di negaranya.

Chalabi sempat memegang jabatan presiden bergilir dalam Dewan Pemerintahan Irak bentukan AS dan memegang jabatan menteri utama perminyakan, namun tidak pernah mencapai posisi politik tertinggi yang ia cita-citakan.

Artikel ini ditulis oleh: