Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah
Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah

Banda Aceh, aktual.com – Pemerintah Aceh menyatakan komitmennya terhadap isu pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan dalam mewujudkan program Aceh Hijau yang dicanangkan sejak beberapa tahun lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Banda Aceh, Rabu (8/1), mengatakan untuk mewujudkan komitmen tersebut Pemerintah Aceh akan mempercepat realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) mengenai lingkungan hidup.

“Keseriusan pemerintah Aceh terhadap lingkungan hidup telah dibuktikan melalui visi misi kerja Irwandi-Nova dan masuk dalam 15 program Aceh Hebat tentang lingkungan hidup yaitu, Aceh Green atau Aceh Hijau,” kata Nova Iriansyah.

Nova menyebutkan program tersebut dibentuk sebagai upaya penegasan terhadap pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan dengan konsep pembangunan Aceh Hijau.

Menurut Plt Gubernur Aceh, program tersebut telah menghasilkan beberapa capaian di antaranya mendorong percepatan pemberian akses kelola masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan Aceh.

“Pengelolaan kawasan hutan melalui pembentukan kelompok kerja percepatan perhutanan sosial Aceh dengan capaian 50 izin perhutanan sosial dengan total luas 110 ribu hektare,” kata Nova Iriansyah.

Kemudian, pembentukan dan fasilitasi lima conservation response unit (CRU) untuk penanganan konflik gajah dan manusia di lokasi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Berikutnya, selama tiga tahun terakhir telah dilakukan pencegahan dan penanganan konflik satwa sebanyak 80 kali, melalui pelibatan masyarakat dan mitra.

Pemerintah Aceh juga menginisiasi rancang bangun kawasan ekosistem esensial (KEE) di delapan lokasi untuk tujuan perlindungan dan pemulihan spesies kunci serta pengelolaan habitat satwa liar dilindungi di Aceh.

“Semua itu dilakukan Pemerintah Aceh sebagai bentuk komitmen terhadap isu lingkungan. Pemerintah Aceh terus berupaya melakukan tata kelola dan pemanfaatan hutan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Nova Iriansyah. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin