Barang bukti pembuat uang palsu di kantor Dittipideksus Bareskirm Polri, Jakarta, Jumat (16/3). Dirtipideksus Bareskirm Polri bersama Bank Indonesia menggagalkan peredaran dan pembuatan uang palsu dengan menangkap enam tersangka dan menyita barang bukti berupa uang palsu siap edar, alat sablon dan sejumlah alat pendukung pembuatan uang palsu. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan, mengingatkan agar pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat mengawasi peningkatan peredaran uang palsu yang berpotensi terjadi menjelang datang bulan suci Ramadhan.

“Berdasarkan kasus di tahun-tahun sebelumnya, peredaran uang palsu meningkat pada waktu-waktu tertentu seperti Ramadhan dan Lebaran,” kata Heri Gunawan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (10/5).

Apalagi, kata politisi Partai Gerindra itu, bulan puasa dan Lebaran ini juga bertepatan dengan adanya momen tahun politik, baik Pilkada 2018 maupun menjelang Pemilu 2019.

Ia juga mengingatkan bahwa untuk tahun 2018 ini diketahui ada Pilkada Serentak pada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

“Pemerintah jangan melihat jumlah kasus yang menurun. Sebab, meski menurun, tapi sindikat pengedar uang palsu masih cukup masif di tengah masyarakat,” katanya lagi.

Heri juga memaparkan bahwa modus kejahatan peredaran uang palsu semakin canggih, karena ditengarai bukan hanya rupiah, tetapi juga mampu membuat mata uang asing palsu.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: