Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi V DPR RI Rendy Affandi Lamadjido mengusulkan pemerintah dapat menegaskan arus mudik yang dapat dilalui masyarakat sebagai bentuk membenahi sekaligus memperbaiki manajemen lalu lintas terutama dalam masa mudik mendatang.

“Pemerintah bisa mempertegas arus mudik yang dilalui masyarakat. Misalnya, yang mau ke Jawa Tengah lewat jalur tengah. Dan yang mau mudik ke kota-kota di Selatan Jawa Timur, bisa lewat jalur Selatan,” kata Rendy Lamadjido dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (12/6).

Menurut dia, bentuk manajemen lalu lintas lain yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan membangun jalur mudik di luar Pantura.

Ia mengemukakan, meski pemerintah kini siap mengoperasikan jalan Tol Cikapali, namun hal itu hanya akan mengalihkan sesaat kemacetan yang selama ini terjadi di jalur Pantura, di Jawa Barat.

Akibatnya, langkah itu hanya mengalihkan siklus kemacetan dari satu wilayah ke wilayah lain. Karena itu, kata Rendy, pemerintah harus membangun jalur lain di luar Pantura untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik saat melakukan perjalanan mudik.

“Intinya, penegasan arus mudik ini menjadi pembenahan ‘traffic management’ menjelang Idul Fitri dan hari-hari besar lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya terkait dengan arus mudik, Tiket PT Kereta Api Indonesia untuk mudik Lebaran 2015 sudah terjual rata-rata 100 persen yang penjualannya dibuka mulai 11 April untuk keberangkatan mulai H-7 atau keberangkatan tanggal 10 Juli 2015.

Senior Manajer Corporate Communications Daerah Operasi I Bambang S Prayitno di Jakarta, Jumat (5/6) mengatakan, dengan KA mudik tersebut menggunakan sarana KA reguler sebanyak 61 perjalanan dengan jumlah 29.756 kursi.

“Tiket KA mudik lebaran sudah terjual rata-rata 100 persen, okupansi 100 persen dan kita siap mengangkut 44.904 penumpang,” katanya.

Data pemerintah mencatat, pemerintah memperkirakan jumlah pemudik tahun 2015 sebanyak 20,002 juta jiwa. Angka ini naik 2 persen dibanding tahun 2014.

Sementara itu, pengguna kendaraan roda dua diperkirakan mencapai 2,02 juta orang, atau naik 7,77 persen dibanding tahun lalu.

Sedangkan jumlah mobil pribadi sebanyak 1,68 juga unit atau meningkat 5,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh: