Inflasi 2017 Akan Melonjak Jika TDL dan Elpiji Naik Bareng. (ilustrasi/aktual.com)
Inflasi 2017 Akan Melonjak Jika TDL dan Elpiji Naik Bareng. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Keluhan para pengusaha di sektor ritel yang mengaku konsumsi ritel terus melambat, meski di masa Lebaran, mestinya harus menjadi perhatian pemerintah.

Menurut analis keuangan, Reza Priyambada, sektor riil mestinya bisa bertumbuh positif. Padahal kondisi riil di lapangan, sejumlah gerai ritel mulai dari segmen bawah sampai atas cenderung ramai.

“Cuma memang seperti yang dilaporkan Aprindo (Asosuasi Pengusaha Ritel Indonesia), terjadi penurunan daya beli di masyarakat. Itu harus jadi perhatian pemerintah. Karena memang daya beli di masyarakat culup selektif,” jelas Reza di Jakarta, Jumat (30/6).

Dia menegaskan, sejauh ini memang masyarakat dalam membelanjakan uangnya cukup membatasi diri sesuai kebutuhan, sehingga berimbas pada permintaan akan barang-barang ritel secara agregat yang menurun.

“Memang kalau dikatakan belanja ritel masyarakat Indonesi itu anjlok, tidak juga sih. Hanya saja lebih selektif sehingga terlihat ada penurunan minat beli,” jelasnya lagi.

Namun begitu, diiharapkan permintaan akan barang-barang ritel di semester kedua mestinua jadi lebih baik. “Namun syaratnya, harus terjaga inflasi agar belanja masyarakat terus memadai,” tegas Reza.

Menurutnya, jika dilihat selama kuartal I-2017 pertumbuhan bisnis grosir Indonesia hanya tumbuh melambat sebesar 3,9%. Padahal pada kuartal I-2016 bisa tumbuh 11,3%. Dan seluruh chanel perdagangan mengalami perlambatan pertumbuhan.

“Perlambatan tersebut disebabkan karena konsumsi masyarakat yang selektif menyesuaikan dengan kemampuan daya belinya,” jelas dia.

Penjualan makanan dan minuman, menurut Reza, masih menjadi kontribusi besar dalam penjualan ritel dimana masih banyak dikonsumsi masyarakat meski juga menyesuaikan dengan daya belinya.

“Tapi ya itu tadi, karena keterbatasan itulah membuat masyarakat menjadi lebih selektif dalam membelanjakan uangnya di gerai ritel,” ujar Reza.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan