HAMAS dan Fatah pada Kamis pekan lalu menyepakati di Kairo berbagai tindakan yang akan memperkuat kegiatan Pemerintah Palestina di daerah kantung pantai itu dan memikul tanggung-jawab penuh atas semua urusan di sana mulai Desember 2017.
Mesir, penggagas kesepakatan tersebut, mengundang semua faksi Palestina bagi dialog nasional di Kairo pada 21 Oktober, guna membahas masalah yang tersisa berkaitan dengan perpecahan satu-dasawrsa antar-faksi Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis menyambut baik penandatangan kesepakatan perujukan antara faksi Palestina –Fatah dan HAMAS. Berdasarkan kesepakatan itu, Jalur Gaza –yang dikuasai HAMAS– akan diserahkan kepada Fatah paling lambat pada 1 Desember.
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Guterres mengucapkan selama kepada Presiden Palestina mengenai kesepakatan yang diperantarai Mesir dan ditandatangani pada Kamis pagi di Kairo.
“Sekretaris Jenderal sangat terdorong oleh kemajuan baru-baru ini yang memungkinkan Pemerintah Palestina memikul tanggung-jawabnya di Jalur Gaza, dan menyambut baik upaya Mesir untuk mencapai sasaran ini,” kata juru bicara kantor Guterres di dalam pernyataan mengenai percakapan telepon tersebut.
Guterres kembali menyampaikan pendirian PBB untuk terus bekerjasama dengan Pemerintah Palestina dan wilayah itu dalam mendukung pemerintah untuk melaksanakan tanggung-jawabnya di Jalur Gaza, kata pernyataan tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB itu menekankan keperluan yang berlanjut untuk segera mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, terutama berkaitan dengan krisis listrik, dan peningkatan akses ke dan dari wilayah tersebut, katanya.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby