Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Pusat terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 nasional dengan mendatangkan kembali vaksin yang sudah memasuki tahap ke-116.
Pada tahap kedatangan vaksin terbaru itu, ada 4 juta vaksin Sinovac yang tiba di Tanah Air dan disiapkan untuk didistribusikan ke daerah- daerah lainnya.
“Vaksin Sinovac kembali datang di indonesia kali ini dalam bentuk vaksin jadi. Kali ini sebanyak 4.000.000 dosis tiba pada siang ini,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sejak awal kedatangan vaksin Sinovac di Indonesia, ada dua bentuk yang dikirim yaitu bentuk jadi atau yang masih berupa bahan baku yang perlu diolah (bulk).
Untuk vaksin Sinovac dalam bentuk jadi telah diterima sebanyak 100 juta dosis, sementara vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku telah diterima sebanyak 153 juta dosis.
Bahan itu kemudian diolah, menghasilkan 124,4 juta dosis vaksin jadi.
“Sehingga secara total vaksin yang telah tiba di tanah air, dari berbagai merek, dalam bentuk bulk atau jadi sebanyak 330.378.350 dosis,” katanya.
Usman mengatakan vaksin COVID-19 akan selalui tersedia hingga capaian vaksinasi dan seluruh masyarakat di Indonesia telah menerima vaksin itu.
Pemenuhan vaksin COVID-19 sudah menjadi komitmen pemerintah dalam rangka mengamankan stok dan melindungi kondisi kesehatan seluruh lapisan masyarakat dari serangan musuh yang tak terlihat yaitu virus SARS-CoV-2.
Usman mengingatkan masyarakat agar bagi yang belum menerima vaksin dapat dengan segera mengambil haknya.
Hal itu bukan sekadar upaya untuk melindungi diri sendiri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat.
“Saat ini 125 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 79 juta diantaranya dosis lengkap,” ujarnya.
Usman tak lupa kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan karena COVID-19 masih mengancam seperti terjadi di beberapa negara yang kasus penyebarannya kembali melonjak.
Untuk itu, perlu upaya bersama dari semua pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus gelombang ke-3 di tanah air.
“Tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” tutup Usman.
(Antara | Diva Ladieta)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy