Jakarta, Aktual.com- Direktur Komunikasi Gedung Putih, Mike Dubke dikabarkan mendadak melepaskan jabatannya dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Keputusan kontroversial ini diprediksi bakal semakin menggoyahkan tim pers Pemerintahan Trump.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (31/5), Dubke (47) sendiri sebenarnya memiliki posisi yang cukup bergengsi selama tiga bulan belakangan ini, tetapi posisinya tidak banyak disoroti publik dan Media sendiri.
“Menjadi sebuah kehormatan besar bagi saya untuk melayani Presiden Trump dan pemerintahannya,” cetus Dubke pada sebuah pernyataannya. Dubke tidak mengungkapkan alasan pengunduran dirinya.
Pada pernyataan terpisah, seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi pengunduran diri Dubke ini kepada AFP. “Saya bisa mengkonfirmasi bahwa Dubke telah mengundurkan diri,” ucap pejabat AS yang tak mau sebutkan namanya.
Dubke sendiri bergabung dengan Gedung Putih pada Maret lalu, dengan posisi mengepalai kantor yang menangani pers dan isu-isu lain yang berhubungan dengan kehumasan. Dubke juga bertugas sebagai pengawas strategi pers Gedung Putih. Kendati posisinya tidak banyak disorot seperti Sean Spicer, tetapi posisi Direktur Komunikasi justru lebih berperan besar, utamanya saat pembentukan agenda Media dan cara komunikasi Gedung Putih dengan pers.
Sean Spicer yang dikenal sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, malahan banyak disorot publik dan Media, dia bertugas untuk berhadapan langsung dengan wartawan dan menangani konferensi pers rutin di Gedung Putih.
Rumor pengunduran diri Dubke ini sebenarnya sudah tercium dalam beberapa bulan terakhir, bahwa Trump akan memecat para staf kehumasannya secara massal. Disebutkan jika staf kehumasan dan pers Gedung Putih didominasi dari kalangan Partai Republik dan disebut-sebut saat ini memiliki hubungan tidak nyaman dengan Trump.
Seperti diketahui Trump selama ini sering meluapkan ketidaksenangannya, baik yang terlontar secara privat maupun publik, terkait berbagai tajuk utama yang buruk tentang pemerintahannya. Trump bahkan tak segan mencerca langsung wartawan yang dinilai tak berpihak padanya.
Situasi semakin buruk ditandai dengan kegagalan Trump meloloskan undang-undang penting, juga saat menghadapi gugatan hukum terhadap perintah eksekutifnya yang kontroversial dan skandal intervensi Rusia yang menyelimuti orang-orang dekat dalam pemerintahannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs