Pangkalpinang, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun Pelabuhan Pangkalan Armada Angkatan Laut (AL) di Belinyu,, Kabupaten Bangka, untuk mengoptimalkan pengamanan laut di pulau penghasil timah nomor dua terbesar dunia itu.

“Kami segera survei dan menyiapkan segala dokumen pembangunan pelabuhan ini untuk diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah di Pangkalpinang, Minggu (5/7).

Ia mengatakan pembangunan Pelabuhan Pangkalan Armada Angkatan Laut selain untuk mengamankan perairan, juga mendukung pariwisata Bangka Belitung di Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu yang akan menjadi tempat bersandar kapal cruise.

“Paling utama yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah survei lapangan. Hasil survei inilah yang akan menjadi bahan untuk dikoordinasikan dengan Menteri LHK,” ujarnya.

Selanjutnya diperlukan data mengenai gambaran kedalaman pengerukan yang akan dilakukan dan menyiapkan segala dokumen, baik dokumen MoU maupun PKS yang diperlukan guna mengajukan izin ke Kementerian LHK termasuk mengenai amdal yang kewenangannya ada di kementerian terkait.

“Langkah konkret yang diperlukan selanjutnya yaitu komunikasi yang intens dengan pihak danlanal terkait persiapan rencana survei yang hasilnya tentu akan digunakan sebagai bahan koordinasi dengan Menteri LHK,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, KA Tajuddin mengatakan bahwa pengerukan akan dilakukan di Dermaga Tanjung Gudang Belinyu sampai muara luar Teluk Kelabat dengan panjang sekitar 10 mil.

“Kami segera membuat draf MoU dan berharap agar KSOP segera berkoordinasi juga dengan Kementerian Perhubungan, perwakilan dari Kabupaten Bangka yang hadir juga diharapkan menyampaikan hasil rapat kepada Bupati Bangka,” katanya.

Danlanal Bangka Belitung, Kolonel Laut Dudik Kuswoyo pada pertemuan ini secara teknis menjelaskan rencana awal panjang dermaga 70 meter dengan lebar 30 meter dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti jumlah maksimal kapal yang dilayani pada saat sandar, ukuran kapal yang sandar diperkirakan 50-70 meter, dan pergerakan/manuver kapal harus bebas pola geraknya.

“Pembangunan dermaga ini juga akan mempermudah kebutuhan logistik, kapal perang bisa masuk mako kami dan kapal yang masuk bisa kami awasi secara langsung dari kantor selama 24 jam,” katanya.

 

Antara