Kendaran hagglund milik Palang Merah Indonesia (PMI) melintas medan berlumpur di Kampung Bojong Sudika, Cimacan, Garut, Jumat (23/9). Kendaraan hagglund dikerahkan PMI untuk mempermudah mobilisasi sukarelawan dan proses evakuasi di tengah kawasan yang penuh lumpur akibat terjangan banjir bandang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Bandung, Aktual.com – Anggaran dana untuk darurat bencana alam ditambah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp20 miliar. Tambahan anggaran itu akan dimasukan pada APBD Perubahan 2016.

“Insya Allah, kita tambah dana bencana mudah-mudahan sekitar Rp20 miliar. Tadi malam kita corat-coret dari sana, dari situ, diputuskanlah segitu,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Senin (26/9).

Tambahan anggaran Rp20 miliar tersebut akan digunakan juga untuk perbaikan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Slamet, Kabupaten Garut yang porak-poranda akibat diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.

“Jadi yang Rp20 miliar itu untuk alkes dan persiapan relokasi. Seperti di Garut, ada banyak alat kesehatan yang vital seperti alat radiologi, dan alat-alat di UGD yang rusak, alat pengolah darah. Itu kalau tidak jalan kan rumah sakit tidak bisa beroperasi.”

Seperti contoh ada alat pengelolaan darah milik PMI Kabupaten Garut seharga Rp2 miliar yang rusak akibat diterjang banjir bandang akibat luapan air dari Sungai Cimanuk. “Jadi ini sangat mendesak, padahal perubahan APBD sudah mau disahkan di saat akhir, akhirnya tadi malam kita hitung lagi akhirnya masuk. Bayangkan kalau ada rumah sakit tidak bisa beroperasi karena alat-alatnya rusak.”

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Garut sempat mengajukan anggaran untuk dana tanggap darurat bencana kepada Pemprov Jabar sebesar Rp44 miliar. “Paling kita masukkan dialokasi anggaran tahun depan saja, kalau sekarang mah sepertinya sulit.”

Pengadaan alat-alat kesehatan untuk RSUD Dr Slamet Kabupaten Garut akan dilakukan secara e-catalog agar proses pengadaannya cepat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu