Samarinda, Aktual.com – Provinsi Kalimantan Timur berhasil meraih juara III tingkat nasional dalam lomba komunitas peduli sungai yang diwakili oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS -SKM) Samarinda.

“Kami sudah menerima pengumuman juara lomba, bahkan telah mendapat undangan berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan yang akan diserahkan pada 4 Desember 2017,” ujar Ketua GMSS-SKM Misman di Samarinda, Sabtu (25/11).

Lomba ini digelar oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 17-21 Juli 2017 di Semarang. Saat itu perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti presentasi lomba.

Dari hasil presentasi, kemudian tim juri melakukan penilaian dan tersaring empat finalis yang memperoleh nilai tinggi, sehingga empat finalis inilah yang dilakukan penilaian lebih lanjut dengan langsung mengunjungi lokasi sungai yang dirawat.

Empat peserta yang kini sudah ditetapkan tingkatkan juaranya itu adalah juara I dari Provinsi Sumatera Utara dengan nama Komunitas Go River, juara II dari Provinsi Papua Barat dengan nama komunitas Forum Pecinta Sungai Papua Barat.

Kemudian juara III diraih oleh Provinsi Kalimantan Timur dengan nama komunitas GMSS-SKM Samarinda, dan juara IV atau juara favorit dari Provinsi Jambi dengan nama komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Muara Jambi.

Sejumlah kriteria yang dinilai dalam lomba ini adalah paparan atau presentasi kinerja dengan bobot nilai 30 persen, baik terkait verifikasi administratif, substansi kegiatan, maupun kualitas presentasi.

Kemudian untuk bobot nilai 70 persen adalah dari penilaian lapangan yang dilakukan tim penilai. Bulan lalu, ada tiga penilai mewakili Kementerian PUPR yang datang ke Sekretariat GMSS-SKM guna melihat langsung tentang apa saja yang dikerjakan komunitas ini.

Kriteria dari bobot 70 persen dalam penilaian lapangan, antara lain menyangkut kekuatan internal organisasi seperti kualitas personel pengurus, tingkat pemahaman tentang pengelolaan sungai dan pemberdayaan masyarakat, prasarana dan kemampuan finansial yang dimiliki.

Untuk kemampuan finansial dan sarana prasarana, merupakan nilai yang paling tinggi karena hal ini berkaitan dengan kepedulian pemerintah terhadap anggaran yang diberikan dalam perhatiannya terhadap sungai.

“Kita bersyukur sudah mendapat juara III nasional, walau tujuan gerakan ini bukan mengincar juara, namun benar-benar berbuat semampunya untuk mengembalikan fungsi sungai. Kita akan terus melakukan hal yang terbaik untuk sungai dan menyadarkan masyarakat tentang peran serta fungsi sungai. Perkara ikut lomba dan dapat juara, itu hanya bagian warna,” ucap Misman.

ANT