Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Meski laju suku bunga acuan telah dinaikan sebesar 50 bps atau sesuai dengan keinginan pasar untuk meredam pelemahan Rupiah lebih dalam, namun tidak banyak berimbas pada pergerakan Rupiah yang hanya naik tipis.

“Pelaku pasar masih mencermati perkembangan dari potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Tiongkok sehingga permintaan akan mata uang safe haven masih lebih besar,” ujar analisis Binaartha Reza Priyambada dalam riset yang diterima Senin (2/7).

Sementara itu, lanjutnya, dari dalam negeri belum adanya sentimen terbaru selain dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang memang ditunggu pelaku pasar. Adanya pernyataan Menko Perekonomian, Darmin Nasution, bahwa kenaikan tersebut mengikuti perkembangan global yang ada dan antisipasi terjadinya capital outflow cukup direspon positif.

Meski kenaikan suku bunga acuan merupakan sentimen sesaat untuk meredam gejolak Rupiah namun, diharapkan dapat membuka peluang kenaikan lanjutan.

“Sentimen dari dalam negeri lainnya turut dinantikan pelaku pasar terutama rilis data-data ekonomi di awal bulan. Di sisi lain, pergerakan EUR yang menguat setelah adanya kesepakatan terkait imigran turut diharapkan berimbas positif pada pergerakan Rupiah. Adapun Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support 14368 dan resisten 14295,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka