Tim SAR menggunakan alat pendeteksi pada proses pencarian Helikopter Eurocopter EC-130 yang hilang kontak di perairan Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Selasa (13/10). Helikopter Eurocopter EC-130 dengan nomor registrasi PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang diterbangkan Kapten Teguh Mulyatno beserta teknisi Hari Poerwantono dan tiga orang penumpang, Nurhayanto, Giyanto, dan Fransiskus, dinyatakan hilang kontak pada Minggu (11/10) dari Samosir dengan tujuan Kualanamu. ANTARA FOTO/Dhev Bakkara/IM/nz/15

Samosir, Aktual.com – Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana dibantu masyarakat, Rabu (14/10), melakukan pencarian di empat zona perairan Danau Toba, Sumatera Utara, yang diduga lokasi jatuhnya Helikopter EC 130.

Danrem 023/KS, Kolonel Fachri menjelaskan, tim menyisir perairan Danau Toba dari titik di kawasan Muara dan Tarabunga Kabupaten Toba Samosir, Onan Runggu dan Nainggolan Kabupaten Samosir.

Tim pencari nantinya bertemu di koordinat pusat pertemuan ke empat zona, dan sampai siang ini belum membuahkan hasil.

“Belum ada tanda-tanda, pencarian tetap dilanjutkan,” ujar Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprihanto.

Pencarian melibatkan 11 kapal dengan rincian tiga unit dari TNI AL, tiga unit dari TNI AD, tiga unit dari Polri, dan dua unit dari masyarakat yang disewa oleh pihak PT PAS.

Eko menjelaskan, pencarian masih dilakukan di area permukaan perairan Danau Toba, belum mengerahkan tim penyelam, karena titik jatuhnya helikopter tersebut belum diketahui.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Jaingot Banjarnahor mengatakan, pencarian juga melibatkan empat kabupaten melalui BPBD, Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.

“Pencarian mengalami kendala dengan kepekatan kabut asap sehingga jarak pandang kira-kira 100 meter,” kata Jaingot.

Dia menyebutkan, kedalaman perairan Danau Toba di zona lokasi pencarian belum diketahui secara pasti, diperkirakan antara 300-700 meter, penyelaman yang pernah dilakukan hanya sampai 30 meter.

“Ini merupakan kaldera Toba, dan bentuknya seperti belanga, belum ada yang mampu sampai ke dasar,” kata Jaingot.

Artikel ini ditulis oleh: