Arsip Foto. Petugas kesehatan mengambil cairan vaksin COVID-19 dalam pelaksanaan vaksinasi di Universitas Citra Bangsa di Kota Kupang, NTT, Rabu (25/8/2021). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Jakarta, Aktual.com – Peneliti Utama Tim Vaksin Nusantara, dr Jonny menceritakan soal vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Dia menjelaskan bagaimana proses Vaksin Nusantara dimasukkan ke dalam tubuh pasien.

Sebelum tubuh disuntikkan vaksin, komponen Vaksin Nusantara disterilkan dahulu, lalu imunitas seluler di dalam tubuh dimasukkan dalam antigen.

“Antigennya itu bukan dari komponen virus. Beda dengan yang lain (konvensional) yang semuanya virus,” kata Jonny pada konferensi pers, Selasa (9/11).

Bagi Jonny, uji klinis fase 1 yang sudah memasuki 10 bulan memperoleh hasil yang sangat baik.

“Dari segi keamanan tidak ada yang bermasalah dengan Vaksin Nusantara. Tidak ada kejadian yang serius. Efeknya hanya ringan dan sedang saja dan kebanyakan sifatnya lokal, nyeri di penyuntikan,” ujarnya.

Jonny melanjutkan, untuk fase 2 tinggal mencari dosis penyuntikan ke dalam tubuh seseorang. Di dalam fase ini, faktor keamanan sangat diutamakan.

“Seberapa besar bisa mencegah supaya pasien itu walaupun kena Covid-19 tidak sampai tahap berat atau dirawat. Bukan seberapa banyak orang tidak terkena Covid-19, tetapi seberapa banyak orang itu walaupun kena Covid-19 tidak sampai parah. Itu fungsi vaksin,” tuturnya.

Dari jumlah 135 orang relawan uji klinis fase 2 hingga bulan ke-6 ada 21 orang yang positif Covid-19 dengan varian Delta.

“Dari 21 pasien ini, yang dirawat cuma tiga orang. Jadi kalau lihat efikasi itu 97 persen. Namun, kalau lihat dia (pasien) kena atau tidak, yang tidak kena saat ini sekitar 84,6 persen (efikasi),” jawabnya.

(Shavna Dewati Setiawan | JPNN)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Aktual Academy