Stockholm, Aktual.com – penembakan massal kembali terjadi di Eropa. Kali ini penembakan terjadi di Lapangan Vaksala, Kota Uppsala, dekat Stockholm, Swedia yang mengakibatkan tiga orang tewas. Pelaku yang memakai masker diketahui kabur menggunakan skuter listrik setelah menembaki para korban.
Dilansir dari The Independent, polisi Swedia mengatakan penyelidikan pembunuhan telah dilakukan setelah penembakan mematikan di Uppsala pada Selasa siang (29/4) waktu setempat. Polisi juga mengatakan telah menutup area yang luas di kota itu, yang dekat dengan ibu kota negara itu, Stockholm, dan bahwa mereka belum mempunyai informasi apakah insiden itu merupakan tindak pidana teror atau kebencian pada saat ini.
Sebelumnya polisi mengaku telah menerima panggilan dari masyarakat yang melaporkan mendengar suara ledakan keras yang mengingatkan pada suara tembakan di pusat kota Uppsala, dan bahwa layanan darurat telah bergegas ke tempat kejadian.
Layanan kereta api di daerah tersebut dihentikan sementara untuk mencegah pelaku melarikan diri, kata juru bicara polisi Magnus Jansson Klarin, tetapi layanan tersebut telah dilanjutkan kembali. Polisi juga telah melakukan penyelidikan dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Para saksi mata menuturkan kepada lembaga penyiaran SVT bahwa mereka mendengar lima tembakan dan melihat orang-orang di area Vaksala Square berlarian mencari perlindungan. Sayangnya, seluruh identitas korban belum diumumkan kepolisian.
”Kami mendapat informasi bahwa seseorang meninggalkan tempat kejadian dengan skuter listrik,” kata juru bicara kepolisian kepada Reuters. ”Apakah orang ini pelaku atau saksi, atau seseorang yang memiliki hubungan dengan insiden tersebut, masih belum jelas saat ini.”
Namun dari hasil keterangan para saksi mata, diketahui kalau seorang pria bersenjata bertopeng melakukan penembakan yang menewaskan tiga orang. Menurut laporan media, penyerang melarikan diri setelah menembaki skuter.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Swedia Gunnar Strommer mengatakan, Kementerian Kehakiman tengah berkoordinasi erat dengan kepolisian dan memantau perkembangan kasus tersebut secara ketat.
”Tindakan kekerasan brutal telah terjadi di pusat Uppsala. Ini terjadi bersamaan dengan dimulainya Malam Walpurgis di seluruh Uppsala. Apa yang terjadi sangat serius,” kata Tn. Strommer dalam sebuah pernyataan.
”Semuanya terjadi begitu cepat. Tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat,” kata seorang saksi mata kepada saluran TV4 Swedia.
Seorang pria lain menceritakan bahwa ia sedang memasak di rumah ketika ia mendengar ”dua suara ledakan yang terdengar seperti kembang api yang berasal dari jalan di luar.”
Sebelumnya, pada Februari lalu, 10 orang tewas di kota Orebro dalam penembakan massal paling mematikan di negara itu setelah seorang pria berusia 35 tahun melepaskan tembakan di sebuah pusat pembelajaran orang dewasa.
Pemerintahan sayap kanan Swedia berkuasa pada tahun 2022, berjanji untuk mengatasi kekerasan terkait geng. Pemerintah Swedia sendiri telah memperketat undang-undang dan memberikan lebih banyak kewenangan kepada polisi, dan setelah penembakan di Orebro, pemerintah berjanji akan memperketat undang-undang senjata juga.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain