Jakarta, Aktual.com – Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati (Nuning) mengapresiasi upaya aparat hukum dalam melakukan antisipasi ancaman teror terkait penemuan sejumlah bom dibeberapa wilayah di Indonesia jelang perayaan Natal dan tahun baru 2016 ini.

“Teror itu kan sebenarnya proses penyampaian pesan. Pesan itu bisa ancaman juga, untuk itu kita harus apresiasi badan intelejen negera (BIN) sebagai koordinator giat intel dan Polri/TNI karena berhasil menggagalkan pemboman,” kata Nuning, saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (22/12).

Ia berpandangan, alangkah baiknya ketika para terduga teroris itu dapat diamankan dalam keadaan hidup, alasannya agar aparat kepolisian maupun TNI dapat menghimpun informasi akurat mengenai jaringan tersebut.

Jangan kemudian, sambung dia, tergiring pada persoalan yang tidak substansi ketika terduga harus dilumpuhkan dengan tembakan ditempat, yang justru menjadi ajang perlindungan bagi para pelaku terorisme itu sendiri.

“Tentu tidak adil jika teroris yang sengaja ‘bunuh diri’ demi meraih ‘surga’ yang mereka yakini, namun polisi yang harus menanggungnya. Perdebatan semacam ini sebenarnya tidak perlu karena hanya menguras energi dan kontra produktif. Kita justru tergiring terlalu jauh, melenceng dari substansi persoalan sebenarnya.”

“Sehingga, jangankan sampai ke akar-akarnya, baru sampai ranting saja orang telah ribut. Inilah yang justru menyebabkan gelora terorisme tak kunjung padam. Alangkah hebatnya kalau teroris ditangkap hidup-hidup sehingga bisa diinterogasi jaringan dan visi misinya,” sebutnya.

Oleh karena itu, Nuning menghimbau agar tidak hanya aparat penegak hukum saja yang berkerja dalam mengantisipasi terjadinya terorisme.

“Harus waspada utamanya kepada lingkungan mereka saat ada orang baru yang masuk daerahnya atau ada kegiatan mencurigakan. Bila ada segera laporkan ke aparat, dan bagi aparat sendiri harus tanggap dan cekatan tangani laporan masyarakat tersebut,”papar dia.

“Sehingga deteksi dini dan deteksi aksi harus libatkan masyarakat agar informasi yang didapat lebih tepat dan lebih akurat,”pungkasnya.[Novrizal Sikumbang]

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Andy Abdul Hamid