Jakarta, Aktual.com — Dosa adalah dampak dari pelanggaran ajaran agama yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan tidak ada paksaan atau dapat dikatakan bahwa dosa yaitu ‘buah’ dari tidak menjalankan perintah Allah SWT dan tidak menjauhi larangan-Nya. Mungkin Anda sering mendengar kata “dosa besar” tapi apakah kita mengetahui apa itu dosa besar, apakah ada cara untuk menghindarinya, dan apa saja yang termasuk dosa besar.
Yang dimaksud dengan dosa besar yaitu suatu pelanggaran terhadap perintah dan larangan-Nya yang menimbulkan kerugian serta kerusakan terhadap orang lain dan bersifat besar. Allah SWT berfirman,
وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَمَّا ظَلَمُوا ۙ وَجَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ وَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ
Artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa.”(Yunus : 13).
“Menurut Ulama dosa dibagi menjadi dua macam yaitu dosa kecil dan dosa besar. Dosa kecil biasanya dilakukan oleh pelakunya tanpa disadarinya padahal yang dilakukannya adalah dosa. Sedangkan dosa besar dilakukan oleh pelakunya dengan sangat sadar padahal Allah SWT melarangnya dengan sangat jelas,” kata Ustad Hasanudin kepada Aktual.com, Jumat (18/03), di Jakarta.
“Dosa yang pertama di dunia ini adalah dosa yang dilakukan Iblis, yaitu berupa penolakan untuk sujud kepada Nabi Adam AS, dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa yaitu memakan buah khuldi dan dosa yang dilakukan oleh Kabil yang membunuh Habil. Ketiga peristiwa yang mengakibatkan dosa tersebut berakar pada kesombongan seperti yang telah dilakukan oleh Iblis, keserakahan dilakukan oleh Adam dan Hawa dan kedengkian yang dilakukan oleh Kabil,” jelas Ustad Hasan.
Bagaimana, agar Muslim terhindar dari dosa, terutama dosa besar ?
“Di dunia ini tidak ada yang luput dari sebuah dosa, karena status kita di dunia ini hanyalah hamba-Nya. Namun walaupun begitu Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberitahu kita apa itu dosa besar dan apa saja yang menjadikan kita mendapat dosa besar,” terang Ustad Hasan.
Berikut enam perkara yang bisa membuat Muslim mendapatkan dosa besar yaitu,
1. Syirik
Dosa syirik adalah dosa terbesar dalam Islam, syirik berarti keluar dari Islam yang biasa disebut dengan murtad. Dan murtad sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah,
a. Pindah ke agama lain (konversi) seperti Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, Kong Hu Chu, Zoroastrian, atheis.
b. Mengharamkan perkara halal atau menghalalkan perkara haram seperti tidak menganggap wajib salat 5 waktu, puasa Ramadan.
c. Melakukan dosa besar dan tidak menganggap itu sebagai dosa.
2. Membunuh
Membunuh atau melakukan pembunuhan merupakan dosa yang sangat besar, sebagiman Allah SWT telah berfirman,
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya, “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”(Al-Ma’idah : 32)
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Artinya, “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).”(Al-An’am : 151)
Menurut Tafsir Qurtubi, yang diharamkan untuk dibunuh adalah orang Islam dan orang kafir muahadah yaitu orang non Muslim yang memiliki pernjanjian damai dengan negara Islam.
Dan beberapa Hadis pun mengharamkan akan membunuh,
لا يحل دم امرئ مسلم يشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله إلا بإحدى ثلاث: الثيب الزاني والنفس بالنفس والتارك لدينه المفارق للجماعة
Artinya, “Tidak halal darah seorang Muslim yang membaca syahadat kecuali karena tiga hal, janda yang berzina, telah membunuh orang, meninggalkan agama dan memisahkan diri dari jamaah Islam.”(HR. Bukhari dan Muslim)
اجتنبوا السبع الموبقات، قيل: يا رسول الله، وما هن؟ قال: الإشراك بالله والسحر وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق
Artinya, “Jauhilah 7 (tujuh) dosa besar. Ditanyakan: Apa saja itu Ya Rasulullah? RAsul berkata: syirik pada Allah, sihir, membunuh kecuali karena alasan yang benar.”(HR. Bukhari)
3. Mencuri atau korupsi
Mencuri atau mengambil hak orang atau masyarakat secara ilegal, termasuk dalam kategori ini adalah korupsi dan merampok. Perbuatan mencuri adalah dosa besar karena merusak tatanan dan harmoni dalam masyarakat. Allah SWT berfirman,
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya, “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(Al-Ma’idah : 38)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَىٰ أَنْ لَا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ ۙ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya, “Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Al-Mumtahanah : 12)
4. Berzina
Zina adalah hubungan seksual di luar nikah baik suka sama suka atau tidak, berzina adalah salah satu dosa besar dalam Islam. Zina awal mula timbul dari percampuran laki-laki dan perempuan secara bebas. Karena itu, khalwat (berduaan antar lawan jenis dilarang yang bukan mahram dilarang) Allah SWT berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(Al-Isra’ : 32)
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya, “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”(An-Nur : 2)
5. Konsumsi alkohol dan narkoba
Minum minuman beralkohol baik banyak atau sedikit yaitu haram dan dosa besar, termasuk juga mengonsumsi narkoba dan segala macam bentuk penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti ekstasi, karena Allah SWT berfirman,
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,”(Al-Baqarah : 219)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”(Al-Ma’idah : 90)
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
Artinya, “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”(Al-Ma’idah : 91)
6. Tidak menjalankan Rukun Islam
Islam itu identik dengan 5 (lima) pilarnya. Tidak melaksanakan lima Rukun Islam sengaja atau tidak adalah dosa besar. Yaitu, syahadat, salat lima waktu, membayar zakat, puasa Ramadan, dan Haji apabila mampu.
Selanjutnya, apakah dengan bertobat saja itu cukup untuk mendapatkan pengampunan dari Allah SWT ?
“Allah SWT Maha Pengampun, Pengasih, dan Penyayang. Dan Allah SWT Maha Mengetahui, oleh karena itu apabila kita baru tersadar jika kita melakukan dosa besar maka segaralah bertaubat dan ingat jangan pernah menunda-nunda untuk bertaubat karena menunda taubat dapat menimbulkan dosa tersendiri,” kata Ustad Hasan.
Rasulullah SAW bersabda,
كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ. رَوَاهُ التِّرْمـِذِيُّ
Artinya, “Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat.”(HR. At Tirmidzi)
لَوْ أَنَّ الْعِبَادَ لَمْ يُذْنِبُوْا لَخَلَقَ اللهُ الْخَلقَ يُذْنِبُوْنَ ثُمَّ يَغْفِرُ لَهُمْ رَواه الْحَاكِمُ
Artinya, “Seandainya hamba-hamba Allah tidak ada yang berbuat dosa, tentulah Allah akan menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa kemudian mengampuni mereka.”(HR. Al Hakim)
Banyak di antara kita sudah merasa berdosa tetapi malah menunda-nunda untuk bertaubat, dengan berbagai alasan. Seperti, masih menggandrungi perbuatan dosa tersebut, bahkan merasa nyaman, enak, dan bangga dengannya.
“Ada juga yang menganggap remeh perbuatan dosa, dan juga yang khawatir jika sudah bertaubat pun akan terjebak dalam dosa yang sama, jadi taubatnya nanti saja, kalau merasa benar-benar sudah mampu meninggalkannya secara total. Nauzubillahi min dzalik semoga kita tak termasuk kedalam golongan mereka, padahal sikap tersebut justru akan menimbulkan dosa tersendiri,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: